______________________________________________________________
Pelajaran Sekolah Sabat tadi diperjelas Pdt. Kristyono Sarjono dengan bagus sekali, walaupun cuma lewat BBM.
Kita semua tahu sesungguhnya hanya ada dua kubu di dunia ini:
1. Tuhan dan semua pengikutNya.
2. Setan/Iblis dan semua pengikutnya.
TIDAK ADA KUBU KETIGA. Tidak ada kubu yang di tengah-tengah atau yang memilih jalan tengah, atau yang golput menolak untuk memilih. Tidak ada. Hanya ada dua kubu.
Yesus berkata:
“Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” (Markus 9:40)
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku” (Matius 12:30)
Jadi jelas, hanya ada dua kubu, dan jika kita tidak memilih berada di kubu Tuhan, maka dengan sendirinya, automatis, kita sudah menempatkan diri di pihak lawan Tuhan, yaitu Setan/Iblis.
Karena itu, teman-teman, HENDAKNYA KITA SEGERA MEMBUAT PILIHAN KITA SENDIRI, jangan sampai karena kita ragu-ragu, karena kita menunda-nunda, karena kita tidak terlalu perduli, karena kita merasa itu tidak penting sekarang, karena kita merasa kita masih muda, belum cukup tua, lalu kita tidak membuat pilihan. Bila kita tidak membuat pilihan kita sendiri untuk berada di pihak Tuhan, maka automatis, dengan sendirinya, mau tidak mau, kita sudah menempatkan diri kita sendiri di kubu Setan/Iblis.
Apa keuntungannya berada di pihak Tuhan?
Ow, jelas sekali keuntungannya. Simak apa yang ditulis Paulus di kitab Roma:
8:31 Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka. Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Wow! Kita kenal janji Tuhan ini dengan istilah satu kata. Apa? I M A N U E L !!!
Apa artinya “IMANUEL” ?? ALLAH MENYERTAI KITA.
Dan Yesus berjanji “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:20)
Nah, kita sudah tahu karena hanya ada dua kubu, maka Setan selalu melawan Tuhan. Ini yang disebut PERTENTANGAN BESAR.
Dan Pertentangan Besar ini sudah dimulai sejak sebelum dunia dijadikan, dimulai di Surga, karena kerub (malaikat) yang menudungi takhta Allah, kerub yang sangat tinggi jabatannya, memutuskan untuk memberontak dan mau kudeta. Dia mau mengkudeta Allah Anak. Tapi ini pembahasan yang lain dan tidak akan dibahas di sini karena nanti jadi terlalu panjang.
Singkat cerita, kerub yang memberontak tsb., yang dulunya dikenal dengan sebutan Lucifer, diusir dari Surga, bersama semua pengikutnya, yang jumlahnya cukup banyak, Alkitab menyebutnta 1/3 dari malaikat di Surga.
Jadi Lucifer ini yang setelah diusir dari Surga kehilangan segalanya, baik keindahannya, kemuliaannya, posisinya, bahkan tempat tinggalnya, berubah sebutannya menjadi Setan yang artinya pemberontak, atau Iblis yang artinya penyesat/penipu. Kudetanya tidak berhasil, malah dia terusir dari Surga, membuat Setan/Iblis semakin membenci Allah Anak.
Apalagi setelah dia berhasil menyesatkan Hawa dan Adam sehingga mereka berbuat dosa, lalu Tuhan berkata: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitNya." (Kej. 3:15)
Siapa yang bakal kalah?
Yang kepalanya remuk atau yang tumitnya remuk? Kalau kepalanya remuk ya binasa!
Jadi Setan sudah tahu bahwa nanti dia akan binasa oleh Allah Anak, yang akan lahir ke dunia sebagai keturunan Hawa.
Walaupun dia sudah tahu tidak mungkin dia bisa menang melawan Tuhan, tapi dia tetap akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa menggagalkan rencana Tuhan membinasakannya.
Maka pertentangan besar itu berlanjut ke dunia.
Kita bisa melihat apa saja yang diupayakan Setan untuk memenangkan perlawanannya terhadap Tuhan:
1. SETAN BERUSAHA MEMBUNUH YESUS.
Sebelum Yesus lahir Setan mempengaruhi Kaisar Roma Augustus untuk mengadakan sensus, sehingga dalam kondisi hamil tua, Maria yang mengandung janin Yesus, harus menempuh perjalanan jauh ke Betlehem. Naik keledai selagi hamil tua, menempuh perjalanan jauh melalui lahan yang berbatu dan tidak rata, tentunya berbahaya dan sangat berisiko. Tetapi karena perlindungan Tuhan, Maria dan Yusuf berhasil melewati kesukaran itu tanpa musibah. Upaya Setan mencelakakan Yesus, gagal.
Setelah itu Setan mempengaruhi Raja Herodes untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem dan sekitarnya yang berusia 2 tahun ke bawah, supaya bisa membunuh bayi Yesus. Kembali Tuhan menyelamatkan bayi Yesus dan melarikanNya ke Mesir. Gagal lagi.
2. SETAN BERUSAHA MENGGAGALKAN PEKERJAAN PENEBUSAN YESUS
Pada saat Yesus ke sungai Yordan minta dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, pertama Yohanes menolak dengan mengatakan Yesus tidak perlu dibaptis. (Mat. 3:13-14) Sampai sekarang pun Setan berusaha menggagalkan pekerjaan penebusan Yesus bagi manusia dengan mempengaruhi manusia untuk merasa tidak perlu dibaptis. Padahal baptisan itu suatu keharusan. Seandainya Yesus mendengarkan penolakan Yohanes dan tidak dibaptis, maka Dia akan berbuat dosa, dan andai Yesus berbuat dosa, maka gagallah Dia menjadi Anak Domba Allah yang akan dikurbankan.
a. Yesus dibaptis untuk memberi teladan penurutan kepada manusia, ini adalah kehendak Tuhan, dan manusia harus mematuhi kehendak Tuhan. Yesus yang sebenarnya adalah Allah Anak pun, ketika menjadi manusia juga patuh kepada kehendak Tuhan. Kata Yesus sendiri, “Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: ‘Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.’" (Mat. 3:15)
b. Baptisan itu diperlukan untuk pengurapan Roh Kudus. (Mat. 3:16). Selama ini Roh Kudus telah bekerja menuntun manusia kepada pertobatan. Setelah pertobatan itu dinyatakan secara resmi dalam bentuk baptisan yang melambangkan matinya manusia lama bersama Yesus, dan bangkitnya manusia baru dalam kelahiran baru bersama Yesus, maka pada saat itu kita menerima pengurapan Roh Kudus untuk menjalani kelahiran yang baru. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5)
c. Baptisan itu merupakan pernyataan kita telah menjadi anak-anak Allah.
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’" (Mat. 3:16-17)
Setan mau merugikan manusia dengan mencegah manusia mengikuti upacara baptisan, karena dengan demikian:
· pertama kita sudah melanggar kehendak Tuhan,
· kedua kita tidak menerima pengurapan Roh Kudus,
· dan ketiga kita batal menjadi anak-anak Allah.
Betapa ruginya kita. Walaupun Yesus Kristus sudah menyediakan semua fasilitas ini bagi kita melalui kematianNya, tetapi jika kita tidak menerimanya, maka kita tidak bisa menikmati jasaNya ini. Dan apa yang sesungguhnya sudah disediakan bagi kita, menjadi mubazir tidak terpakai.
Sebelum Yesus tiba di salib, kematian Setan belum pasti. Karena itu Setan melakukan segala upaya supaya Yesus tidak tiba di salib. Gagal menjegal Yesus saat pembaptisannya, Setan mengikuti Yesus ke padang gurun, di mana Yesus mau mempersiapkan DiriNya untuk memulai pelayananNya bagi umat manusia. Setan menunggu sampai Yesus selesai berpuasa 40 hari lamanya di padang gurun. Dalam kondisi fisik yang lelah dan lemah, Setan mencobai Musuhnya yang diketahuinya suatu hari bakal membinasakannya itu.
Dan, teman-teman, tiga pencobaan yang dilemparkan Setan kepada Yesus merupakan tiga pencobaan yang selalu terbukti manjur berhasil menjatuhkan manusia! Karena itu Setan melemparkan pencobaan yang sama kepada Yesus, dan percayalah, SETAN JUGA MELEMPARKAN PENCOBAAN YANG SAMA KEPADA KITA, SETIAP SAAT SELAMA KITA HIDUP.
Kita baca kisah pencobaan Yesus yang menarik dari kitab Matius.
4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Jika kita membaca tulisan dalam bahasa Greekanya, maka Matius 4:1 itu demikian:
Then [tote] ~ . [ho] ~ Jesus [Iesous] ~ was ~ led [anago] ~ by [hypo] ~ the [ho] ~ Spirit [pneuma] ~ into [eis] ~ the [ho] ~ wilderness [eremos] ~ to be [---] ~ tempted [peirazo] ~ by [hypo] ~ the [ho] ~ devil [diabolos]
Jadi kata yang diterjemahkan “to be” (“untuk”) itu tidak ada kata Greekanya.
Maka tanpa kata “to be” ( yang diterjemahkan “untuk” dalam Alkitab Bahasa Indonesia) kita melihat arti yang berbeda dari Matius 4:1. Yaitu Yesus bukannya dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk (dengan tujuan) dicobai Iblis. Melainkan “Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun, [lalu/dan] dicobai Iblis.”
Roh Kudus tidak membawa Yesus ke padang gurun supaya Dia dicobai Iblis. Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun supaya Yesus mempersiapkan DiriNya bagi pekerjaanNya sebagai Juruselamat manusia. Iblis yang mengikuti Yesus ke sana karena mau menjebak Dia agar gagal menjadi Juruselamat manusia.
PENCOBAAN PERTAMA: DALAM HAL MAKANAN
4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: ‘Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.’
Yesus yang lapar karena sudah berpuasa 40 hari, ditantang Iblis untuk menjadikan batu menjadi roti. Iblis sengaja berkata “Jika Engkau Anak Allah…”, mengapa? Untuk membuat Yesus jengkel. Yesus sedang lapar, kan? Orang lapar itu biasanya gampang marah, dan kalau marah tidak bisa berpikir jernih.
Iblis memakai makanan menjadi jurusnya yang pertama karena selama ini jurus itu sudah terbukti ampuh. Iblis berhasil menjatuhkan Hawa dan Adam, Esau, dan bangsa Israel dalam hal makanan. Banyak sudah manusia yang jatuh dalam dosa gara-gara makanan. Banyak manusia yang menjadikan perut mereka tuhan mereka, kata Paulus di Filipi 3:19.
Tetapi Yesus tetap tenang, tidak termakan pancingan Iblis supaya marah. Apa kata Yesus?
“Tetapi Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’" (Mat. 4:4)
Yesus sudah sangat jelas mengatakan, lebih penting mana makanan dibandingkan Firman Tuhan? Apakah makanan yang menang di atas Firman Tuhan, atau Firman Tuhan yang mengalahkan makanan?
Jelas di sini MAKANAN JASMANI ITU HARUS SEJALAN DENGAN FIRMAN TUHAN. Makanan atau cara mendapatkan makanan itu tidak boleh melanggar Firman Tuhan. Makanan itu penting, manusia harus makan supaya hidup, tetapi manusia tidak hidup hanya dari makanan, melainkan dari setiap Firman Allah. Berarti apa ada Firman Allah yang tidak masuk hitungan di sini? Tidak ada. Ayat itu berkata: “dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Berarti tidak ada firman yang tidak termasuk.
Dan Yesus lulus dalam pencobaan ini, karena Dia berpegang pada Firman Tuhan.
PENCOBAAN KEDUA: DALAM HAL MENTAL
Iblis melemparkan pencobaan yang kedua. Ini lebih berat. Kalau tadi hanya berurusan dengan perut atau bagian jasmani manusia saja, tapi pencobaan yang kedua ini berurusan dengan mental/pikiran manusia. Masih dari kitab Matius.
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.’"
Sekali lagi Iblis memakai “Jika Engkau Anak Allah…” Iblis tahu tidak bahwa Yesus ini Anak Allah? Tahu! Justru karena itu dia kejar-kejar mau dibunuh sejak masih dalam kandungan! Lha kenapa Iblis bilang “Jika Engkau Anak Allah…” lagi? Iblis itu ulet, tidak gampang putus asa. Gagal pertama, dia mencoba lagi. Lagi-lagi dia menyerang gengsi Yesus, ego Yesus, reputasi Yesus sebagai Anak Allah. Andai Yesus mentalnya lemah seperti kita, Dia akan termakan umpan ini, Dia akan bilang, “Nih, Aku buktikan bahwa Aku memang Anak Allah!” lalu Dia melakukan apa yang disuruh Iblis, dan akibatnya gagallah Dia menjadi Juruselamat manusia. Tetapi untung Yesus tidak seperti kita.
4:7 Yesus berkata kepadanya: ‘Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’"
Yesus tidak mau melayani tantangan Iblis. Ego dan gengsi Yesus tidak terpancing untuk harus “membuktikan” bahwa Dia memang Anak Allah. Kemuliaan dan kebesaran Tuhan bukanlah tontonan murah atau demonstrasi murah untuk menjawab tantangan Iblis. Yesus tidak mau mengumbar mujizat Allah sekadar untuk “show” bahwa Dia bisa.
Ini merupakan teladan bagi kita. Yesus saja yang memang Anak Allah tidak takabur, janganlah kita yang cuma debu ini malah berani takabur.
PENCOBAAN KETIGA ~ DALAM HAL PENYEMBAHAN/IBADAH
Gagal menjatuhkan Yesus dalam kebutuhan fisik, gagal menjatuhkan Yesus dalam hal kekuatan mental, sekarang Iblis menyerang Yesus dalam hal spiritual atau kerohanian. Isunya: Penyembahan. Iblis sudah berhasil ketika dia menjatuhkan Kain, anak Adam, dalam soal penyembahan/ibadah kepada Tuhan. Dan sepanjang sejarah manusia, entah sudah berapa manusia yang menjadi korban Iblis tersesat dalam penyembahan yang salah.
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Iblis mau membelokkan fokus Yesus. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk mendapatkan semua kerajaan dunia. Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk mati menjadi pengganti manusia, untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Iblis mengiming-imingi semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Tidak usah mati di salib. Untuk apa? Menjadi raja saja, bukan cuma raja satu negara, tapi raja atas semua kerajaan di dunia ini! Caranya gampang, cukup sujud saja menyembah aku, kata Iblis. Kan memang penipu ulung toh si Iblis ini? Lha kan memangnya semua yang di dunia ini milik siapa? Kan ya aslinya milik Tuhan. Kalau Tuhan mau menjadi raja diraja di dunia ini, apa perlu Dia minta dari Iblis? Jadi Iblis itu pintar menipu. Seperti ketika dia menipu Hawa dulu, “Makan buah terlarang itu tidak akan mati, kamu malah akan menjadi seperti Allah” (Kej. 3:4-5), padahal Hawa memang sudah seperti Allah, karena dia diciptakan “menurut gambar dan rupa Allah”. Jadi hati-hati dengan tipu muslihat Iblis. Sering Iblis itu membuat kita merasa seolah-olah kita belum memiliki apa yang sebenarnya sudah kita miliki.
Pencobaan yang ketiga ini menunjukkan siapa sebenarnya Iblis itu, dan apa yang sesungguhnya dimauinya. Iblis mau disembah!
Hanya siapa yang boleh disembah? Tuhan!
Mengapa hanya Tuhan yang boleh disembah? Karena Tuhanlah Sang Khalik Pencipta, yang bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Selain Tuhan tidak ada yang bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan bisa mencipta tanpa bahan.
Tapi Iblis ingin disembah, padahal dia sendiri itu makhluk ciptaan. Dan yang paling mengerikan, Iblis justru ingin disembah oleh Yang Menciptakan dia! Apa tidak kebangeten? Dan itulah yang paling diingininya.
Tapi apa kata Yesus?
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’"
Nah, sekarang kita tahu apa yang paling diingini Iblis: DISEMBAH!
Tapi hari gini mana ada orang waras yang mau menyembah Iblis? Ya beberapa orang yang sakit jiwa mungkin mau menyembah Iblis, mendirikan gereja Setan, katanya; tapi mayoritas manusia waras ya tidak ada yang mau, kan?
Tunggu dulu, kita kembali ke bagian awal tentang PERTENTANG BESAR ini, yaitu dua kubu yang bertentangan. Ingat kan hanya ada dua kubu? Jika kita tidak termasuk kubu yang satu, automatis atau dengan sendirinya kita masuk ke kubu yang lain. Tidak ada kubu penampung ketiga.
Maka siapa yang tidak menyembah Tuhan ~ dan menyembah Tuhan ini sudah pasti harus sesuai cara yang dikehendaki Tuhan, bukan sesuka kita sendiri ~ jadi siapa yang tidak menyembah Tuhan, dia automatis dengan sendirinya secara sengaja atau tidak, diketahui atau tidak, sadar atau tidak, dia masuk ke kubu penyembah Iblis.
Lo?
Oleh karena itu, pastikan bahwa kita berada di kubu yang menyembah Tuhan!
Bagaimana caranya?
Dengan menyembah Tuhan sesuai yang dikehendaki Tuhan!
1. Pada hari yang ditentukan Tuhan
2. Dengan cara yang ditentukan Tuhan
3. Menurut semua hukum, perintah, dan ajaran Tuhan
Jika kita tidak menyembah Tuhan menurut cara Tuhan, maka kita sama dengan Kain, yang menyembah Tuhan menurut pikirannya sendiri, yang berarti dia tidak lagi menyembah Tuhan (karena terbukti ibadahnya ditolak Tuhan, bukan?), dan Kain sudah masuk kubu penyembah Setan.
Seringkali kita tidak merasa bahwa sebenarnya kita sudah tidak berada di kubu Tuhan. Seringkali kita beranggapan bahwa kita ini aman, kita sudah selamat, kita sudah benar, tapi sesungguhnya kita mudah sekali terperangkap jerat Iblis tanpa kita sadari. Kitanya kurang belajar Alkitab, Iblisnya cerdik dan sudah berpengalaman ribuan tahun menipu, sehingga kita mudah menjadi mangsanya.
Karena itu, hendaklah kita rajin belajar Alkitab, rajin mempelajari bagaimana Yesus hidup, karena salah satu alasan Yesus datang ke dunia adalah memberi teladan kepada manusia bagaimana kita seharusnya hidup di jalan kebenaran. Jika kita meniru teladan Yesus, sudah pasti kita aman. Itulah yang dikatakan Alkitab:
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yoh. 2:6)
Alkitab mencatat bagaimana Kristus hidup ketika di dunia. Bagaimana Dia taat kepada semua perintah Tuhan, tidak ada satu pun hukum Tuhan yang dilanggarNya, karena itu Dia dikatakan, “tidak berbuat dosa” (Ibr. 4:15) karena melanggar hukum Tuhan adalah dosa. Itu jelas dicatat di 1 Yoh. 3:4.
Satu ciri khas yang diberikan Alkitab tentang berada di kubu Tuhan adalah ini:
“Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” (Yak. 4:4)
Semoga pelajaran ini bermanfaat bagi kita semua.
07 02 16
No comments:
Post a Comment