Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak
disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk
kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia
amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk
menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri
sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.
Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia
saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang.
Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu
meninggalkan bengkel kayu tersebut.
Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari
arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan
mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji
kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira.
Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan
serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil
menemukan arloji itu.
"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si
tukang kayu.
"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu
saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana
arloji itu berada", jawab anak itu.
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan
selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu
macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita
terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan.
"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan
usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6). "
ABORSI
Written by Jack
|
Wednesday, 05 October 2005
|
Apakah Anda menganjurkan pengguguran kandungan (aborsi) pada keempat
kasus berikut ini?1. Ada seorang pendeta dan isterinya yang sangat miskin.
Mereka telah mempunyai 14 anak. Dan sekarang isterinya mengandung anak yang
ke-15. Memperhatikan kemiskinan mereka dan semakin banyaknya penduduk
dunia, apakah Anda menganjurkan aborsi?
2. Sang ayah sakit kelamin, sang ibu mengidap TBC. Mereka mempunyai empat
anak. Yang pertama buta, yang kedua mati, yang ketiga tuli dan yang keempat
juga terkena TBC. Dan ternyata ia hamil lagi. Mengingat kondisi yang sangat
ekstrim ini apakah Anda menganjurkan aborsi?
3. Seorang pria kulit putih telah memperkosa seorang gadis berkulit hitam
berumur 13 tahun dan ia hamil. Kalau Anda orangtuanya apakah Anda
menganjurkan aborsi?
4. Seorang gadis belasan tahun hamil. Ia telah bertunangan. Tunangannya
bukanlah ayah anak yang dikandungnya, dan sang tunangan itu merasa sangat
terpukul. Apakah Anda menganjurkan aborsi?
Bila Anda menganjurkannya maka:
1. Pada kasus pertama Anda telah membunuh John Wesley, salah satu penginjil
terkemuka pada abad ke-19.
2. Pada kasus kedua, Anda baru saja membunuh Beethoven.
3. Pada kasus ketiga Anda telah membunuh Ethel Waters, penyanyi rohani
besar berkulit hitam.
4. Bila pada kasus keempat Anda mengatakan ya, maka Anda baru saja
menyatakan pembunuhan terhadap Yesus Kristus!!
KISAH KEPITING
Written by Isak Rickyanto
|
Friday, 15 April 2005
|
Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah tahun
2000, saya berkunjung ke kota Pontianak, teman saya
disana mengajak saya memancing Kepiting.Bagaimana cara memancing Kepiting?
Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke
batang bambu itu, diujung lain tali itu kami mengikat
sebuah batu kecil.
Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali
terayun menuju Kepiting
yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan
batu, menyentak dan
menyentak agar Kepiting marah, dan kalau itu berhasil
maka Kepiting itu
akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram,
capitnya akan
mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami
leluasa mengangkat
bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting gemuk
yang sedang marah.?amp;nbsp; Kami tinggal mengayun
perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan
besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena
di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang
sedang menyala.
Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam
wajan tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan
dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami
bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.
Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena
kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang
kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan
sebuah batu kecil.
Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam
kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang,
kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena
: MARAH .
Jadi kalau anda menghadapi gangguan, baik itu batu
kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam
kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga
detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu
pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah
tangan dengan air dingin, agar murka anda mereda dan
anda terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa
menghancurkan masa depan anda.
Nothing Great in the World has ever been accomplished
without PASSION
Sumber: dari Indonesian mailing list
|
|
No comments:
Post a Comment