NUBUATAN DANIEL, PASAL 2, BAGIAN PERTAMA
August 30, 2013 at 7:57pm
Mulai hari ini saya akan memposting nubuatan Daniel. Bagi mereka yang gemar menyelidiki Alkitab dan nubuatan-nubuatan di dalamnya ini sangat menarik.
Sebenarnya ini sudah ada di dalam blog saya LIMA GADIS BIJAK, smaragd84@blogspot.com, tetapi mungkin tidak semua punya waktu untuk membuka blog, jadi lewat FB ini saya akan posting nubuatan-nubuatan Daniel secara bersambungan.
POSTING #1 ~ DANIEL PASAL 2: MIMPI RAJA NEBUKADNEZZAR
Terdiri atas dua bagian. Ini bagian yang pertama:
Berhubung dunia sudah semakin tua, dan kelihatannya tidak akan bertahan terlalu lama lagi, adalah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang dikatakan Tuhan bakal terjadi menjelang penutupan sejarah dari dunia yang kita kenal sekarang.
Setiap orang [Kristen] harus tahu apa yang ada di depannya supaya dia bisa mengenali tanda-tanda zaman. Banyak pendeta yang tadinya merasa sangat tabu membicarakan nubuatan akhir zaman yang katanya bisa membingungkan, maka nubuatan-nubuatan itu tidak usah diotak-atik sajalah. Maka umat pun jarang ada yang tahu tentang tanda-tanda akhir zaman itu. Padahal, bukan demikian maksud Tuhan.
Pada waktu Tuhan menyuruh nabi Daniel untuk mencatat hal-hal sehubungan dengan akhir zaman, Dia berkata:
Dan. 12:9
Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
Jadi kepada Daniel, Tuhan menyuruh dia memeteraikan tulisan itu sampai akhir zaman, karena tulisan itu bukan untuk orang-orang di zaman Daniel yang hidup sekitar 600 tahun sebelum kelahiran Yesus. Tulisan itu adalah untuk orang-orang yang akan hidup di akhir zaman.
Siapakah yang termasuk orang-orang yang hidup di akhir zaman?
Yuk, kita lihat di kitab Wahyu, yang ditulis rasul Yohanes sekitar 100 AD.
Wah. 22:10
Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat…”
Apa artinya “jangan memeteraikan”?
Artinya jelas, yaitu supaya D I B U K A, supaya dipelajari, supaya diketahui!
Itulah sebabnya kitab Wahyu dalam bahasa Inggris disebut REVELATION = rahasia yang dibuka, yang dinyatakan.
Nah, jika pada 100 AD, malaikat yang berbicara kepada Yohanes sudah mengatakan “waktunya sudah dekat”, bayangkan di manakah posisi kita sekarang di tahun 2012 ini?
Tetapi seperti yang dikatakan Yesus, kebanyakan manusia tidak menyadari hal ini. Mereka tetap sibuk dengan segala urusannya sendiri, dan tidak mengindahkan amaran Tuhan, sampai akhirnya terlambat.
Mat. 24:37-39
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
Oleh karena itu, janganlah kita menjadi orang yang “tidak tahu akan sesuatu” (= tidak tahu apa-apa), sehingga tiba-tiba hanyut terseret kejadian-kejadian akhir zaman tanpa persiapan apa-apa.
Kita kembali kepada kitab Daniel. Di antara sekian banyak nabi, kepada Daniel-lah selagai dia berada di Babilon menghamba kepada dinasti Nebukadnezzar, Tuhan memberikan nubuatan mengenai sejarah dunia ini. Dimulai dari zaman Daniel sendiri.
Sebelum kita mempelajari nubuatan tentang akhir zaman, kita perlu mulai dari nubuatan yang pertama mengenai sejarah dunia ini yang diberikan Tuhan kepada Daniel.
Sebagai latar belakang sejarah, kita perlu mengetahui bahwa RAJA NEBUKADNEZZAR DARI BABILON ADALAH RAJA YANG MENGEPUNG DAN MENYERANG ISRAEL SEKITAR 606-605 BC, satu tahun setelah dia naik tahta menggantikan ayahnya Nabopolasssar. Daniel bersama tiga temannya adalah orang-orang bangsawan Yahudi yang dibawa sebagai tawanan gelombang pertama ke Babilon. Karena mereka itu bangsawan dan terpelajar, mereka dipekerjakan dan diberi kedudukan yang baik di istana Nebukadnezzar. Raja Yahudi Yehoiakim merendahkan dirinya mengakui kedaulatan Nebukadnezzar, dan oleh karena itu dia tidak dibunuh melainkan diizinkan tetap memerintah di Yerusalem di bawah kekuasaan Nebukadnezzar.
Setelah penyerangan pertama Nebukadnezzar, dua kali Yerusalem berusaha berontak, tetapi dua kali pula ditaklukkan oleh Babilon. Yang kedua kalinya terjadi di bawah pimpinan Jehoiachin, anak Jehoiakim. Pada saat itu semua peralatan di dalam Bait Suci sebagian dihancurkan dan sebagian lagi diboyong ke Babilon oleh tentara Babilon. Di antara tawanan gelombang yang kedua ini terdapat nabi Yehezkiel, Ezra, dan Nehemiah di samping sang raja sendiri Yehoiachin.
Pemberontakan yang ketiga dilakukan di bawah raja Zedekiah. Maka Babilon membalas dengan mengepung Yerusalem selama sekitar satu setengah tahun dan seluruh penduduknya mengalami kelaparan yang hebat. Terakhir, anak-anak raja pun dibunuh di hadapannya. Mata sang raja dibutakan, dan dia juga dibawa sebagai tawanan ke Babilon dan mati di sana. Kejadian ini menggenapi nubuatan Yehezkiel bahwa raja Yerusalem ini akan dibawa ke Babilon dan mati di sana tetapi dia tidak akan melihat tempat tersebut [karena matanya dibutakan].
Yehez. 12:13
Aku akan memasang jaring-Ku untuk menangkap dia dan di dalam perangkap-Ku dia akan terjebak dan Aku akan membawa dia ke Babel, tanah orang Kasdim, tetapi tanah itu sendiri tidak akan dilihatnya; ia akan mati di sana.
Pada penyerangan yang ketiga ini di tahun 586 BC, kota Yerusalem dan Bait Allah yang dibangun oleh raja Salomo [Sulaiman=Solomon] seluruhnya dihancurkan Babilon.
Jika kita membaca kitab Yeremia, kita akan melihat hampir seluruh isi kitab itu mencatat tentang kejahatan orang Yahudi, bagaimana mereka telah membuat murka Tuhan. Juga di kitab Yehezkiel kita baca bagaimana Tuhan murka kepada orang Israel yang telah melanggar hari Sabat Tuhan dan menyembah berhala, hingga mereka tidak segan membawa segala macam patung masuk ke dalam Bait Allah, dan memasang lukisan binatang-binatang yang jijik pada dinding-dinding Bait Allah, bahkan mereka menyembah matahari dan bulan di halaman Bait Allah; dan perempuan-perempuan menangisi dewa Tamuz di sana (baca Yehez pasal 8). Maka Tuhan pun meninggalkan mereka, Tuhan mencabut perlindunganNya dan membiarkan mereka menjadi korban orang-orang Khaldea (Babilon).
Inilah latar belakang sejarah penulisan kitab Daniel.
Sekarang kita tiba pada mimpi raja Nebukadnezzar yang diartikan oleh Daniel. Tuhan memberikan mimpi itu kepada Nebukadnezzar, dan memberikan penjelasannya kepada Daniel sehingga ada dua orang yang menjadi saksi dari nubuatan sejarah dunia yang pertama ini.
Secara singkat di sini, Daniel pasal 2 bercerita tentang Nebukadnezzar yang bermimpi. Mimpi itu sangat mengusik hatinya sehingga dia tidak bisa tidur. Dia lalu memanggil orang-orang pintar di kerajaannya untuk menceritakan mimpinya itu dan memberikan interpretasinya sekali. Karena tidak ada yang bisa, maka orang-orang pintar itu disuruhnya bunuh. Hal itu terdengar oleh Daniel dan Daniel minta kepada Nebukadnezzar untuk diberi waktu. Daniel kemudian mengumpulkan 3 temannya yang lain, dan mereka berdoa bersama-sama minta bantuan Tuhan untuk mengungkapkan rahasia tersebut. Setelah mendapatkan jawaban dari Tuhan, Daniel pun pergi menghadap Nebukadnezzar. Kita baca Daniel pasal 2 mulai ayat 27:
27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
29 Adapun tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
30 Ada pun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
32 Ada pun patung itu,
1.kepalanya dari emas tua,
2.dada dan lengannya dari perak,
3. perut dan pinggangnya dari tembaga,
33 sedang
4. pahanya dari besi dengan
5. kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
Mungkin saking dahsyatnya mimpi Nebukadnezzar hingga memorinya sendiri black-out, tidak berani mengingatnya. Karena itu dia minta orang-orang pintar untuk mengatakan kepadanya, apa yang diimpikannya ditambah interpretasinya sekali. Sekarang, kita perhatikan penjelasan Daniel tentang mimpi tersebut:
37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu—tuankulah kepala yang dari emas itu.
Jadi, Nebukadnezzar (BABILON) adalah kepala emas itu. Kita tahu emas apalagi yang tua [= emas murni], walaupun logam, tapi sifatnya lunak (mudah dibentuk). Kita lihat bahwa Nebukadnezzar walaupun dia adalah seorang kafir, penyembah berhala, sering bertindak sewenang-wenang, namun hatinya masih mau dibentuk, masih mau menerima pengajaran. Dan kita dapati, pada akhir hayatnya, dia percaya kepada Tuhannya Daniel.
39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku;
Kita kembali sebentar ke sejarah. Nebukadnezzar memerintah 43 tahun, dia mati tahun 562 BC. Zaman pemerintahannya merupakan zaman keemasan Babilon. Dia digantikan anaknya Amel Marduk yang dipanggil nabi Jeremiah dengan nama Evil-Merodach. Amel Marduk hanya memerintah 2 tahun; lalu digantikan menantunya Neriglissar yang memerintah 4 tahun; yang digantikan Laborosoarchod anak Neriglissar selama 9 bulan; lalu digantikan Nabonidus (menantu Nebukadnezzar) dan anaknya Belshazzar (= cucu Nebukadnezzar) yang memerintah bersama-sama dengan ayahnya Nabonidus pada tahun pemerintahan Nabonidus yang ke-15.
Dari sejarah kita langsung melihat bahwa setelah Nebukadnezzar, Babilon mengalami kemunduran, sehingga raja-rajanya hanya memerintah sebentar-sebentar saja.
Pada tahun pertama pemerintahan Neriglissar, hanya 2 tahun setelah kematian Nebukadnezzar, pecahlah peperangan fatal antara Babilon dengan kerajaan Media. Peperangan ini tidak pernah berhenti hingga tahun pemerintahan Nabonidus yang ke-18 dan tahun pemerintahan anaknya Belshazzar yang ke-3. Raja Media Cyaxares [yang disebut “Darius” oleh Daniel 5:31] memanggil kemenakannya Cyrus yang berasal dari Persia untuk membantunya.
Cyrus inilah yang mengepung Babilon. Orang Babilon tidak takut karena mereka punya persediaan makanan untuk 20 tahun di balik dinding tinggi kota mereka yang tidak dapat ditembus. Mereka juga memiliki tanah yang luas yang cukup untuk mensupply makanan kepada tentara mereka untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Tetapi Tuhan sudah menentukan lain. Kepada Yesaya, diberikan nubuatan tentang bagaimana Cyrus ini nanti bisa menyusup masuk menembus pertahanan Babilon dan menaklukkannya.
Yes. 45:1
Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup.”
Koresh adalah nama lain Cyrus.
Pada malam yang fatal itu, Belshazzar sedang berpesta pora di istananya bersama semua pembesarnya menggunakan cawan-cawan yang dirampoknya dari Bait Suci Yerusalem. Hal ini membuat murka Allah, dan dia diperingatkan.
Dan. 5:2-5
2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Daniel dipanggil untuk mengartikan tuisan di dinding itu. Dan apa kata Daniel?
Dan. 5:23-27
23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
26 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
27 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Peringatan yang terakhir dari Tuhan. Pada malam itu juga Tuhan menggenapi nubuatan yang diberikannya kepada Yesaya.
Sungai Efrat mengalir di bawah tembok Kota Babilon. Pada kedua sisi sungai itu sepanjang kota terdapat dinding yang sangat tinggi yang tebalnya sama dengan tembok kota sebelah luar. Di dinding inilah terdapat pintu gerbang dari tembaga yang sangat besar.
Cyrus mencari jalan masuk ke dalam benteng Babilon lewat sungai Efrat ini. Untuk itu dia harus mengalihkan aliran air sungai tersebut. Cyrus memakai kesempatan pesta pora yang diadakan Belshazzar untuk mengerahkan anak buahnya mengalihkan aliran air sungai Efrat sehingga dia menemukan mulut di mana sungai itu masuk ke dalam kota Babilon. Seandainya pintu gerbang dari tembaga yang sangat besar itu tertutup, tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam kota itu. Tetapi karena malam itu raja dan seluruh istananya mabuk, maka pintu gerbang itu tidak ditutup dan Cyrus bersama tentaranya masuk dengan mudah ke dalam dan menaklukkan Babilon.
Bilamana sudah dikehendaki Tuhan, maka negara yang lebih kecil pun bisa menaklukkan negara-negara yang lebih besar.
Inilah yang dicatat oleh Daniel:
Dan. 5:30-31
30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.
31 Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
Maka, berakhirlah dinasti Nebukadnezzar, dan kepala yang terbuat dari emas tua itu pun habislah masanya, dan digantikan oleh “dada dan lengannya dari perak.”
(bersambung ke posting berikutnya)
Tidak sulit bukan membaca Alkitab? Bahkan nubuatan pun tidak sulit untuk dimengerti, karena Alkitab sendiri sudah menyiapkan penjelasannya. Tidak perlu penafsiran manusia. Kita tinggal membaca dengan pikiran terbuka, menyingkirkan semua prejudice dan pendapat yang kita miliki sebelumnya, dan mengizinkan ayat-ayat Alkitab itu bercerita sendiri kepada kita.
Sebentar lagi sudah akan memasuki Sabat hari ketujuh, aku pamit dulu.
Tuhan memberkati kita semua.
By S Mara GD
30 August 2013
No comments:
Post a Comment