Translate

Wednesday, June 12, 2013

Tuduhan pornografi dalam alkitab


Keseluruhan bisa di baca di link berikut ini 


http://www.sarapanpagi.org/pornografi-dalam-alkitab-the-choice-deedat-vt597.html


Tuduhan pornografi :
Quote:
1. Hubungan Seks Antara Ayah dan Dua Orang Anak Perempuannya: Malam-malam kedua anak perempuan Nabi Lot menggoda ayah mereka yang mabuk dan men-dapatkan anak darinya. (Injil - Kejadian 19: 30-36).



JAWAB :


Lot bukanlah NABI seperti yang disebut diatas 
Nabi adalah utusan Tuhan yang menyampaikan pesanNya kepada umat manusia. 
Contohnya Musa, yang menyampaikan pesan kepada Bangsa Israel. 

Alkitab itu jujur, menulis prilaku baik maupun buruk-nya manusia, mengapa Anda berprasangkan hal tersebut akan dipraktekkan orang, atau kawatir orang akan meniru? Justru dalam peristiwa tsb terdapat suatu peringatan dan konsekwensi dosa yang dilakukan.

Apa yang dikisahkan Alkitab adalah apa yang terjadi, dan tidak ada perintah untuk mengikuti tindakan ke 2 anak Lot tersebut dalam seluruh Alkitab. 

Kemudian bacalah Alkitab secara lengkap Kisah ini; jangan Cuma “mencuplik” beberapa Ayat saja : 

Apakah Allah tidak memberikan hukuman DOSA tersebut? 

Keturunan Lot dari ke 2 anak perempuannya adalah : 

Kejadian 19:36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 
Kejadian 19:37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 
Kejadian 19:38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang. 


Bangsa Moab dan Bangsa Amon tertulis dalam Alkitab adalah Bangsa-bangsa yang melawan Tuhan. 

Kita lihat nasib dari bangsa Amon dan Moab berikut ini. 

Kutipan berikut diambil dari Artikel BANI AMON, di amon-bani-vt135.html#p272
dan Artikel BANI MOAB, di viewtopic.php?p=845#845


Bagaimana nasib bani Amon : 
Orang-orang Amon hidup terus hingga abad ke 2 SM …….. Keluarga Tobia hidup terus hingga abad ke 2 SM seperti ditunjukkan oleh bukti arkeologis dari Transyordania dan Mesir ….. 


Bagaimana nasib bani Moab : 
.. akhirnya Moab ditundukkan Nebukadnezar dan berturut-turut diperintah oleh orang Persia dan berapa kelompok bangsa Arab. Orang Moab tidak ada lagi sebagai bangsa merdeka …… Alexander Yaneus menundukkan mereka abad 2 SM. 


Jadi bangsa Amon dan Moab lenyap dari panggung sejarah sekitar abad ke 2 SM. 


Mungkin karena bangsa ini dihasilkan dari hubungan sedarah sehingga mereka relative lebih lemah sehingga tidak dapat bersaing dengan bangsa disekitarnya.

Dengan demikian meskipun Lot adalah orang benar (Yunani 'dikaios', 2 Petrus 2:7), namun ia bukanlah orang yang tidak bersalah, apalagi orang yang tidak berdosa.

Lot adalah anak laki-laki Haran, adik Abraham yang paling muda, sehingga Lot adalah kemenakan Abraham. Terkecuali riwayat hidupnya dalam Kitab Kejadian, namanya tidak disebut lagi dalam Perjanjian Lama kecuali sebagai acuan untuk turunannya.

Nama Lot disebut oleh Yesus dalam Lukas 17:28-32 dan juga oleh Petrus dalam 2 Petrus 2:7 dan ayat-ayat berikutnya.

Lot menyertai Terah, Abram dan Sarai tatkala mereka berjalan dari Ur ke Haran, dan pergi bersama Abram dan Sarai ke Kanaan, terus ke Mesir, dan kemudian kembali ke Kanaan lagi. Kelemahan wataknya pertama kali nampak tatkala ia demi pertimbangan mementingkan diri sendiri memilih lembah Yordan yang diairi dengan baik. Keputusan ini membawanya ke tengah-tengah orang Sodom yang jahat, dan ia harus ditolong dari akibat kebodohannya, mula-mula oleh Abraham, kemudian oleh dua malaikat. Pada peristiwa yang kemudian itu ia menunjukkan kelemahan dan kecenderungannya untuk melakukan kompromi. Penyelamatannya dari Sodom secara jelas dikaitkan dengan ingatan Allah terhadap Abraham dalam Kejadian 19:29.

Melalui kemabukannya dua anak perempuannya memperoleh anak dari dia, dan mereka menjadi leluhur dari bangsa Moab dan bangsa Amon.

Alkitab menceritakan kejadian yang sebenarnya dan kejadian itu memiliki makna tersendiri dan tidak ada anjuran untuk meniru, seperti yang diuraikan di atas.

Artikel terkait :




No comments:

Post a Comment