Pasal 13
BINATANG DARI LAUT
DAN
BINATANG DARI BUMI
BINATANG DARI LAUT
13:1. (12-18) Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
(13-1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita lihat terjemahan bahasa Inggrisnya:
The dragon stoodon the shore of the sea. And I saw a beast coming out of the sea.It had ten horns and seven heads, with ten crowns on its horns, and on each head a blasphemous name. [NIV]
Andthe dragon stood on the sand of the seashore.Then I saw a beast coming up out of the sea, having ten horns and seven heads, and on his horns were ten diadems, and on his heads were blasphemous names. [ASV]
Then I stoodon the sand of the sea. And I saw a beast rising up out of the sea, having seven heads and ten horns, and on his horns ten crowns, and on his heads a blasphemous name.[NKJV]
Then, as I stood on the sand of the sea-shore, there rose out of the sea before my eyes an animal with seven heads and ten horns. . There were diadems upon its horns and blasphemous names upon its heads. [JBP]
Jadi, ada terjemahan yang menulis:“Naga itu berdiri di pantai” dan ada yang menulis “Saya [= Yohanes] berdiri di pantai”. Terjemahan bahasa Indonesia menulis “ia tinggal berdiri di pantai laut.” [malah ambigu,“ia” bisa siapa saja].
Tapi perbedaan ini tidak relevan, siapa yang berdiri di pantai tidak masalah. Yang penting adalah siapa yang muncul setelah itu.
< !--[if !supportLists]-->· Di ayat 1 ini kita bertemu lagi dengan binatang yang “bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota.”
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Binatang bertanduk 10 itu pertama kalinya muncul di Daniel 7:7. Di sana dia disebut “binatang yang menakutkan dan mendahsyatkan.”
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Kedua kalinya, kita temui di Wah 12:3 dan disebut sebagai “naga merah.”
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Lalu di Wah 13 ini dia disebut sebgai “binatang yang pertama”
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Nanti di Wah 17:3 kita bertemu lagi dengannya dan di sana dia disebut “binatang yang merah ungu”
Semua itu adalah binatang yang sama dan melambangkan kekuasaan yang sama, yaitu Roma.
< !--[if !supportLists]-->· Binatang yang dilihat Yohanes di ayat 1 ini “keluar dari dalam laut” ~ kita ingat bahwa “laut” = banyak air = melambangkan orang banyak, dari segala bangsa dan bahasa.
Wah 17:15
Lalu ia berkata kepadaku:"Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Kita sudah tahu bahwa binatang itu adalah Roma, jadi tepat kalau dibilang dia berasal dari banyak bangsa dan kaum dan bahasa, karena kerajaan Roma terdiri atas banyak kaum dan bangsa dan negara yang ditaklukkannya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.”Siapa yang dihujat? Karena ini bicara isi Alkitab, maka hubungannya ya dengan Tuhan. Yang dihujat adalah Tuhan. Apa definisi dari “menghujat Tuhan” menurut Alkitab? Kita lihat contohnya di:
< !--[if !supportLists]-->a) <!--[endif]-->Mat 9:2-3
... Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
Luk 5:21
Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
Kemampuan mengampuni dosa hanyalah milik Allah. Karena itu ketika para ahli Taurat mendengar Yesus mengampuni dosa, mereka menuduh Yesus menghujat Allah, karena mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah jelmaan Allah Anak, yang menjadi perantara bagi Allah dan manusia.
1 Tim. 2:5
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus
Gereja Roma Katolik [Kepausan] menyatakan mereka punya wewenang mengampuni dosa. Dengan mengucapkan “Ego te absolvo”[= aku mengampuni engkau] kepada orang-orang yang mengaku dosa, Imam-imam Katolik menempatkan dirinya di posisi Kristus, memberikan pengampunan dosa kepada manusia.
< !--[if !supportLists]-->b) <!--[endif]-->Yoh 10:33
Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau [= Yesus], melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Pada mahkota Paus tertulis “Vicarius Filii Dei” yang artinya Pengganti/ substitusi Anak Allah. Belum pernah ada manusia yang menyamakan dirinya sebagai pengganti Kristus selain Kepausan.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Yohanes tidak bisa memberi nama kepada binatang yang dilihatnya itu, karena binatang itu merupakan gabungan beberapa jenis binatang:
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Serupa macan tutul
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Kakinya seperti kaki beruang
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Mulutnya seperti mulut singa
Kita ingat di Daniel pasal 7, kita sudah pernah berjumpa dengan mereka:
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Macan tutul adalah lambang kerajaan Greeka/Yunani [Dan 7:6]
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Beruang adalah lambang kerajaan Media-Persia [Dan 7:5]
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Singa adalah lambang kerajaan Babilon [Dan 7:4]
Jika kita perhatikan, maka binatang yang dilihat oleh Daniel sewaktu berada di Babilon 700 tahun sebelum Yohanes menulis kitab Wahyu ini, urutannya adalah:
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Singa (Babilon)
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Beruang (Media dan Persia)
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Macan tutul (Greeka/Yunani)
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Binatang yang mengerikan (Roma)
Inilah urut-urutan negara-negara yang menguasai dunia. Roma (yang terakhir) menaklukkan Greeka/Yunani dan mengambil daerahnya, yang sebelumnya merupakan daerah Media dan Persia, yang telah merebutnya dari Babilon.
Kalau kita perhatikan binatang yang dilukiskan oleh Yohanes ini, maka urutannya terbalik, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Serupa macan tutul (Greeka/Yunani)
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Kakinya seperti kaki beruang (Media dan Persia)
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Mulutnya seperti mulut singa (Babilon)
Mengapa urutannya terbalik? Dari sini kita sadar bahwa Tuhan itu sangat teratur. Bahkan dalam memberikan nubuatan pun, tidak asal-asalan, melainkan sistematis, dan bermakna.
Daniel yang hidup pada zaman Babilon, melihat Roma masih jauh di depannya. Karena itu urutan binatang yang disebutnya adalah:
BABILONà MEDIA PERSIA à YUNANI à ROMA
Sebaliknya Yohanes yang hidup sudah di zaman Roma, melihatnya mundur, jadi urutan binatang yang disebutnya adalah:
ROMA [NAGA MERAH] ß YUNANI ß MEDIA PERSIA ß BABILON
Roma adalah kerajaan keempat yang muncul setelah Greeka, dan mewarisi seluruh daerah dari tiga kerajaan pendahulunya. Karena itu bisa dikatakan bahwa Roma terbentuk dari tiga kerajaan sebelumnya [singa, beruang, macan tutul] sama seperti binatang yang dilihat Yohanes.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Selain itu, pentinglah kita perhatikan bahwa “mulutnya seperti mulut singa” ~ berarti jika binatang ini berbicara, dia berbicara dengan ”mulut singa”. Kita tahu singa adalah lambang Babilon. Bagaimana sifat Babilon? Kita perlu mengetahui sifat-sifat Babilon karena musuh kita di kitab Wahyu juga disebut Babilon.
Babilon terkenal sebagai pemuja berhala. Lihat apa kata Nabi Yeremia:
Yer 50:38
Pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering! Sebab negeri itu penuh patung-patung, mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka!
Dewa mereka yang terutama adalah Bel atau Marodach atau disebut juga Marduk, yang adalah dewa matahari. Maka karakteristik Babilon yang paling utama adalah memuja dewa matahari.
Kita review sedikit sejarah Babilon: Babilon didirikan oleh cucu dan cicit Nabi Nuh dari garis keturunan Ham. Cucunya bernama Kush sedangnya cicitnya bernama Nimrod. Nimrod yang mahasombong ini jugalah yang ingin membuat menara Babel yang tingginya bisa mencapai langit.
Kej 11:4
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Mereka menyebut kota mereka “gerbang Surga”, tetapi Tuhan menyebutnya “Babel, kekacauan.”
Kej 11:9
Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Nimrod menciptakan suatu sistem pemujaan baru. Dia menikahi ibunya yang bernama Semiramis, dan menjadikannya ratu Babilon yang pertama didewakan. Nimrod dan Semiramis mewujudkan rencana Setan dengan menciptakan suatu sistem pemujaan yang bertentangan dengan apa yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Karena Tuhan telah menetapkan hari yang ke-7 sebagai hari untuk menyembahNya; Setan lewat Nimrod dan Semiramis, memperkenalkan hari penyembahan yang baru kepada dewa matahari, yaitu pada hari yang pertama setiap minggu. Itulah sebabnya sampai sekarang pun hari yang pertama di dalam setiap minggu bernama Hari Matahari dalam pelbagai bahasa dunia (Sun-day, Sonn-tag, Zondag, dies Solis, Sfntag).
Jadi, bilamana binatang aneh di Wahyu pasal 13 ini dikatakan “mulutnya seperti mulut singa” Tuhan sudah mengamarkan bahwa binatang itu akan berbicara seperti Babilon [singa], yaitu mengajarkan penyembahan yang palsu, bukan penyembahan kepada Tuhan, melainkan kepada dewa matahari. Dan sejarah membuktikan bagaimana pada abad ke-4, Konsili di Laodekea yang digelar oleh gereja Katolik, secara resmi memindahkan kesucian hari yang ketujuh yang ditentukan oleh Tuhan sebagai hari untuk menyembah sang Khalik, ke hari yang pertama [Sunday/hari Minggu] yang sejak zaman Babilon telah didedikasikan sebagai hari penyembahan kepada dewa matahari.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kembali ke Wahyu 13:2.
Jadi, sampai di sini sekarang kita punya 3 deskripsi tentang binatang yang sama:
Daniel 7:7 menyebutnya “binatang yang menakutkan” = ROMA
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan [= mengerikan], dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
Wahyu 12:3 menyebutnya “Naga merah” = ROMA
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Wahyu 13:1-2 menyebutnya “binatang yang pertama” = ROMA KEPAUSAN
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. -
Mengapa terjadi perubahan jenis binatang dari “naga merah” [Wah 12:3] ke “Binatang yang pertama” ini [Wah 13:1-2] padahal deskripsinya tentang jumlah kepala dan tanduknya sama?
Hanya satu penjelasannya, Binatang yang pertama ini merupakan kelanjutan dari naga merah tersebut. Dia mengalami perubahan bentuk, tetapi tetap sama sifatnya.
< !--[if !supportLists]-->· “naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.”
Jelas, bahwa “naga itu” mewariskan “kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar” kepada binatang yang dilihat Yohanes ini [= yang disebutnya “Binatang yang pertama”]. Berarti “binatang yang pertama” itu melanjutkan peranan si “naga.”
Tetapi, sebelum kita lanjutkan, jangan lupa, simbol “naga itu” memiliki makna ganda:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Kita sudah mempelajari bahwa naga yang disebutkan di Wah 12:3adalah binatang yang sama yang disebutkan di Daniel 7:23-25 [binatang yang bertanduk 10], yaitu negara Roma.
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Sedangkan di Wah 12:9 dia diidentifikasi sebagai Iblis atau Setan
Berarti dalam bentuk konkretnya sebagai pemerintahan di dunia, binatang bertanduk 10 ini adalah Roma, sedangkan dalam bentuk rohnya, dia adalah Iblis atau Setan.
Dari sejarah kita tahu bahwa kerajaan Roma pagan kemudian berubah bentuk menjadi kerajaan Roma Papal [Kepausan]. Tetapi walaupun bentuk binatangnya berubah, sifatnya tetap sama. Di ayat-ayat berikutnya kita akan melihat persamaan sifat apa saja yang nyata.
Sejarah mencatat bahwa Constantine kaisar Roma [312-337AD] pada tahun 330AD memindahkan ibukotanya ke Constantinople [Istambul], dan meninggalkan takhta Roma kosong. Oleh keturunannya, kota dan takhta Roma diserahkan kepada para uskup gereja Katolik dan merekalah yang memerintah di sana secara turun-temurun, dan pada tahun 538AD lewat dekrit Kaisar Justinian, sang uskup dikokohkan menjadi kepala seluruh gereja di dunia dan penghukum semua orang yang dianggap melenceng dari ajaran gereja mereka. Maka benarlah kata nubuatan ini, “naga itu [Roma] memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar” kepada para uskup katolik, yang kemudian disebut Kepausan. Tetapi seperti kata nubuatan yang sama, di belakang itu tentu saja Setan/Iblis yang berperan karena dialah roh dari naga tersebut.
13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Ayat ini ada kaitannya dengan ayat 5 di bawah, yaitu binatang ini diberi kuasa selama 42 bulan.
1 bulan = 30 hari
42 bulan = 42 x 30 hari = 1260 hari.
42 bulan ini adalah waktu nubuatan, oleh karena itu berlaku 1 hari nubuatan = 1 tahun kita berdasarkan “Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun” (Yehez 4:6).
Jadi 1260 hari nubuatan = 1260 tahun kita.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita bertemu lagi dengan angka 1260 tahun ini.
Dalam Alkitab nubuatan 1260 tahun ini disebutkan berulang-ulang, di antaranya yaitu di:
Dan 7:25 menyebut 1 masa, 2 masa, ½ masa = 3 ½ masa [nubuatan] x 360 = 1260 tahun kita
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Dan 12:7 menyebut 1 masa, 2 masa, ½ masa = 3 ½ masa [nubuatan] x 360 = 1260 tahun kita
Lalu kudengar orang yang berpakaikan kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit. “Satu maa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!”
Wah 11:2 menyebut 42 bulan [nubuatan] = 42 x 30 = 1260 tahun kita
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, Karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain, dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci 42 bulan lamanya
Wahyu 13:5 menyebut 42 bulan [nubuatan] = 42 x 30 = 1260 tahun kita
Dan kepada binatang itu diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat, kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya 42 bulan lamanya.
Wahyu 11: 3 menyebut 1260 hari [nubuatan] = 1260 tahun kita
Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku supaya mereka bernubuat sambil berkabung 1260 hari lamanya.
Wahyu 12:6 menyebut 1260 hari [nubuatan] = 1260 tahun kita
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ 1260 hari lamanya.
Semu ini adalah periode yang sama, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Masa kejayaan Kepausan dari tahun 538 – 1798
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Masa kesesakan bagi umat Allah yang dikejar-kejar dan dianiaya
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Masa keprihatinan bagi Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang harus “tiarap”
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Masa 1260 tahun ini berakhir pada 1798, pada tahun itu jendral Berthier dari pasukan Napoleon Bonaparte, menyerbu istana Kepausan di Roma, menawan Paus Pius VI, dan membawanya ke Valence di Perancis, di mana Paus ini meninggal dalam tawanan. Untuk sementara, lenyaplah kekuasaan Kepausan. Inilah yang dilihat Yohanes bahwa “satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya”.
< !--[if !supportLists]-->· Tetapi, “luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.” Tuhan sudah memberikan amaran, bahwa Kepausan tidak akan berakhir pada waktu itu, melainkan dia akan sembuh dari luka parahnya itu. Sejarah mencatat bulan Maret 1800, diangkatlah seorang Paus yang baru, dan sampai hari ini takhtanya berlangsung terus.
< !--[if !supportLists]-->· “Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” Dan inilah yang menyedihkan. Di Wahyu 12:9 sudah jelas disebutkan bahwa binatang itu memiliki roh Setan/Iblis, namun seluruh dunia kagum padanya dan mengikutinya!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kita lihat sekarang, seluruh dunia Kristen sudah mengikutinya. Mereka semuanya menyembah Tuhan bukan pada hari yang ditetapkan oleh Tuhan [hari yang ketujuh = Sabtu] melainkan pada hari pertama [hari Minggu] yang didedikasikan kepada penyembahan dewa matahari, yang ditetapkan oleh Kepausan Roma Katolik.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Siapakah “mereka” ini? Ya “Seluruh dunia” yang “mengikut binatang itu.”
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Berarti ada dua sosok yang disembah oleh “Seluruh dunia”, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Naga, yang“memberikan kekuasaan kepada”:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Binatang itu [Binatang yang pertama itu]
Siapakah “naga”itu? Sejak kerajaan Roma pagan sudah berubah bentuk menjadi “binatang [yang pertama] itu” maka “naga” adalah roh dari binatang itu, yaitu Setan/Iblis. (“naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan” – Wah 12:9)
Berarti siapa yang menyembah “binatang [yang pertama = Roma Kepausan] itu” sesungguhnya menyembah “naga itu” yang telah “memberikan kekuasaan kepada binatang itu.”
Perhatikan ayat ini lebih lanjut, bukan saja seluruh dunia menyembah binatang itu, tetapi mereka juga mengaku takluk kepadanya. Mereka berkata “siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Berarti tidak ada yang berani melawan binatang itu!
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di sini Tuhan mengulangi lagi apa yang sudah ditunjukkanNya kepada Yohanes di ayat 1: “binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat”. Di ayat 1 sudah dijelaskan bahwa menghujat itu artinya mau menyamai Allah dan mengaku memiliki hak yang menjadi hak prerogatif Allah.
Ini juga deskripsi yang sama yang diberikan di
Dan 7:25
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi;ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum,dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
danDan 8:9-12
Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai. Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. Bahkan terhadap Panglima bala tentara itupun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Inilah beberapa di antara kesombongan dan hujatnya:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi ~ Kepausan mengaku sebagai Vikar Tuhan, memakai tiara susun tiga [triregnum] yang terakhir dikenakan oleh Paus Paulus VI, 1963. Sejak itu tidak dikenakan lagi oleh Paus-paus yang sekarang, tetapi sebagai gantinya, gambar tiara itu disulamkan pada jubah Paus supaya tidak menyolok. Kata-kata yang dipakai pada upacara koronasi para Paus adalah: “Terimalah tiara tiga tingkat ini dan ketahuilah bahwa engkau adalah Bapak semua raja dan pangeran, penguasa dunia di bumi, vikar dari Juruselamat kita Yesus Kristus, kepada siapa diberikan hormat dan kemuliaan sepanjang segala zaman.” Selain it, para Paus hidup di istana dan dilayani seperti seorang raja [padahal Kristus mengajarkan siapa yang mau menjadi yang utama, justru harus menjadi pelayan bagi yang lain], menyamai hak Tuhan untuk mengampuni dosa, di masa lampau menjual surat pengampunan dosa, dan mengganti imamat Kristus dengan kebaktian yang fasik [misa], mengambil korban persembahan sehari-hari, dll.
< !--[if !supportLists]-->ü menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi ~ yang dilakukannya selama 1260 tahun atau 42 bulan atau 3 ½ masa. Sudah dibahas bagaimana selama periode 1260 tahun itu Kepausan membunuh banyak sekali orang yang dituduhnya murtad, padahal justru mereka itulah orang-orang yang berpegang pada Tuhan dan tidak mau menerima ajaran Kepausan. [Lihat pembahasan Wah 2:18-29 jemaat Tiatira]
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->berusaha untuk mengubah waktu dan hukum ~
< !--[if !supportLists]-->· mengubah hari penyembahan kepada Tuhan dari hari yang ketujuh yang ditentukan sendiri oleh Tuhan, ke hari pertama yang sebelumnya didedikasikan untuk dewa matahari;
< !--[if !supportLists]-->· mengubah pergantian hari dari saat matahari terbenam yang ditentukan Tuhan ke tengah malam, secara tidak langsung membuat manusia tidak lagi mengenali kapan sabat hari ketujuh itu dimulai dan diakhiri;
< !--[if !supportLists]-->· di dalam katekismus yang diajarkan hingga tahun 70-an, 10 Hukum Tuhan yang asli diubah dengan menghapus hukum kedua [larangan membuat patung untuk disembah] dan membagi dua hukum yang ke 10 supaya jumlahnya tetap 10 ~ tetapi di dalam Alkitab Katolik larangan membuat patung ada tercantum, namun di dalam praktek ibadah mereka, umatnya tetap berlutut dan berdoa di depan patung-patung, minta berkat dan bantuan dari orang-orang yang sudah mati, membakar lilin, di negara tertentu mengarak patung pada upacara tertentu, dan lain-lain bentuk penyembahan.
< !--[if !supportLists]-->· “kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.” =1260 tahun, yang sudah kita bahas beberapa kali.
“melakukannya” ~ melakukan apa? Ya berbicara dengan mulut yang sombong dan menghujat Tuhan seperti yang dijelaskan di atas.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
< !--[if !supportLists]-->· Di sini diulangi lagi apa yang dilakukan oleh Binatang yang pertama itu. Dia menghujat Allah, menghujat namaNya dan Surga, dan semua yang diam di Surga.
< !--[if !supportLists]-->· Kalau di Dan 7:25 dikatakan “ia berusaha [terjemahan yg lebih tepat = ingin] untuk mengubah waktu dan hukum” tetapi di Wahyu pasal 13 ini dia sudah“menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.” Jadi keinginannya sudah menjadi kenyataan, dia sudah berhasil melaksanakan keinginannya! Di bawah nanti akan dijelaskan lebih banyak tentang hal ini.
13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Sama lagi dengan Daniel 7:25, orang-orang kudus diserahkan ke dalam tangannya selama 1260 tahun itu. Mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Supaya terbuktilah kejahatannya. Dengan memberinya waktu 1260 tahun untuk berkiprah, nyatalah semua kejahatannya. Waktu yang panjang selalu membuktikan mana yang benar dan mana yang salah. Sejarah telah mencatat segala kejahatan yang dilakukan Kepausan selama periode itu.
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
13:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dua ayat ini sangat penting. Tuhan sudah mengamarkan bahwa semua orang akan menyembah Binatang yang pertama itu. Aneh sekali. Walaupun kejahatannya sudah nyata dan terukir dalam sejarah dunia, namun semua orang tetap menyembahnya. Tetapi siapakah orang-orang ini? Mereka adalah yang “namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.” Kita tidak usah heran, ternyata mereka ini memang tidak termasuk orang-orang yang selamat dari murka Allah. Karena itu layaklah mereka mengikut dan menyembah binatang yang menghujat Tuhan itu.
Wahyu 20:15
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Tuhan memberikan peringatan: Yang punya telinga, dengarkan! Karena inilah yang akan menentukan hidup/matinya kita.
13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita lihat beberapa terjemahan bahasa Inggrisnya:
If any man is for captivity, into captivity he goeth: if any man shall kill with the sword, with the sword must he be killed. Here is the patience and the faith of the saints. [ASV]
He who leads into captivity shall go into captivity; he who kills with the sword must be killed with the sword. Here is the patience and the faith of the saints. [NKJV]
Ada perbedaan dengan terjemahan bahasa Indonesianya. Terjemahan American Standard Version dan New King James Version sama-sama isinya:
“Barangsiapa yang membawa orang ke dalam tawanan, dia sendiri akan ditawan; barangsiapa yang membunuh dengan pedang, dia juga harus dibunuh dengan pedang. Di sinilah ketabahan dan iman orang-orang kudus.”
Kita tahu, selama 1260 tahun itu Kepausan telah menawan semua yang berani menentangnya dalam penjara-penjara yang gelap. Dia juga telah membunuh banyak lawannya. Maka di ayat ini Tuhan memberikan jaminan, bahwa walaupun untuk suatu periode waktu, dia berjaya dan bisa berbuat sewenang-wenang, suatu saat dia sendiri akan ditawan dan dibunuh. Sejarah mencatat pada tahun 1798, Paus Pius VI ditangkap oleh jendral Berthier, dan dibawa sebagai tawanan ke Vanece di Perancis di mana dia akhirnya meninggal, mengakhiri kekejaman Kepausan untuk sementara waktu.
< !--[if !supportLists]-->· Tetapi di ayat 3 di atas sudah diingatkan bahwa suatu saat “luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh” dan tentu saja kalau dia sudah sembuh dia akan berkiprah lagi, kali ini dia pasti akan tampil lebih cerdik, lebih menyenangkan, lebih“baik”, lebih “ramah”, lebih terlatih, dan lebih berhati-hati dalam sepak terjangnya, sehingga “Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” Maka sudah pasti akan muncul lagi masa penganiayaan yang baru bagi umat Tuhan. Dan Yesus sudah mengingatkan bahwa masa kesesakan dan penganiayaan yang kedua ini akan jauh lebih parah daripada yang pernah ada sebelumnya.
Mat 24:21
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Untuk menghadapi masa kesesakan dan penganiayaan yang akan datang ini, Tuhan memberikan pesan dan nasihat kepada umatNya:
Lukas 12:4
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aniaya dan kematian tubuh adalah soal kecil. Tuhan mengingatkan agar kita tidak usah takut, apa pun kita harus sanggup menjalaninya demi iman kita. Musuh-musuh kita hanya bisa membunuh tubuh kita, setelah itu “tidak dapat berbuat apa-apa lagi.”, artinya tidak dapat merampas keselamatan kita.
< !--[if !supportLists]-->· “Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” Setia sampai akhir, jangan kita lepaskan iman karena kesukaran atau aniaya. Tuhan kita, Yesus Kristus telah mengalaminya.
Untuk menguatkan iman kita, Tuhan telah meninggalkan banyak ayat bagi kita:
Roma 8:17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Yohanes 16:33
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,Aku telah mengalahkan dunia."
II Timotius 3:12
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
I Petrus 2:21
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
I Petrus 3:14
Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
I Petrus 5:10
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Jika kita bandingkan si Tanduk Kecil dari Daniel pasal 7, maka kita temui banyak persamaannya dengan Binatang yang pertama dari Wahyu pasal 13 ini:
Si Tanduk Kecil [Daniel 7 & 8] Binatang yang pertama [Wahyu 13]
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang 13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat
Yang Mahatinggi, Allah, menghujat namaNya, dan kemah ke-
diamanNya, dan semua mereka yang diam di Surga
7:21 dan aku melihat tanduk itu berperang melawan 13:7 dan ia diperkenankan untuk berperang mela-
orang-orang kudus dan mengalahkan mereka. wan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan
mereka.
7:8 dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata 13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang
manusia dan mulut yang menyombong. penuh kesombongan dan hujat
7:25 dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya 13:5 kepadanya diberikan juga kuasa untuk
Selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
7:26 Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan 13:10 Barangsiapa [yang membawa orang ke dalam
akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan tawanan] ia akan ditawan, barangsiapa [yang
dihancurkan sampai lenyap. membunuh dengan pedang] ia juga akan dibunuh
dengan pedang,
8:9 Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu 13:2 Dan naga itu memberikan kepadanya
tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah kekuaannya, dan takhtanya, dan kekuasaannya
Selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai yang besar
Maka dari sini jelaslah si Tanduk Kecil dari Kitab Daniel adalah Binatang yang pertama dari Wahyu pasal 13. Di dalam ayat-ayat selanjutnya Binatang pertama ini tidak disebut-sebut lagi. Yohanes kembali melihat “naga.” Mengapa? Karena sebenarnya bentuk “Binatang yang pertama” ini diperkenalkan hanya untuk menjelaskan bahwa si “Naga” itu telah mengalami perubahan bentuk luarnya[dari Roma Pagan menjadi Roma Kepausan], tetapi rohnya tetap roh “Naga”, yaitu roh Iblis/Setan
“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut] Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia...” [Wah 12:9]
Karena itu bilamana selanjutnya kita bertemu dengan binatang “Naga” ini, kita harus ingat bahwa:
< !--[if !supportLists]-->· Secara lahiriah, secara konkret, dia melambangkan Roma, pertama dulu Roma pagan, lalu sekarang Kepausan Roma Katolik.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Secara roh dia sebenarnya adalah Iblis atau Setan.
Jadi, jangan lupa:
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Si Tanduk Kecil dari Daniel pasal 7 dan 8. )
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Si Naga dari Wahyu pasal 13 ini mulai ayat 12 dst. ) ......adalah Kepausan
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Binatang yang pertama dari Wah 13:1-10 )
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
< !--[if !supportLists]-->· Sekarang kita bertemu dengan binatang yang lain lagi. Yang ini “keluar dari dalam bumi” ~ Kita sudah tahu bahwa bumi merupakan lawan air. Jika “air” melambangkan banyak orang/banyak kaum, bahasa atau bangsa, maka “bumi” merupakan kebalikannya, jadi binatang ini muncul dari tempat yang tidak banyak orangnya, atau tempat yang masih jarang penduduknya.
< !--[if !supportLists]-->· Bentuknya “bertanduk dua sama seperti anak domba”. Anak domba melambangkan binatang yang jinak, yang penurut, yang dikorbankan. Tetapi jika kita perhatikan, ternyata binatang yang penampilannya jinak, penurut, pasrah ini “berbicara seperti seekor naga”! Jadi penampilan binatang yang jinak ini, sebenarnya hanya suatu kamuflase, karena pada akhirnya dia ternyata “berbicara seperti seekor naga.”
Kita sudah tahu “naga” itu secara konkret sekarang adalah Kepausan, dan secara roh adalah “Setan/Iblis”. Jadi binatang anak domba ini akan berbicara seperti Kepausan, atau membawakan pesan-pesan Kepausan!
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Yohanes melihat “Anak domba” ini setelah ayat 10 di atas yang mencatat tentang ditawannya Kepausan [1798]. Maka ini memberikan keterangan waktu kapan “Anak domba” ini muncul dari bumi. Saat kemunculannya pasti dekat-dekat tahun 1798, yaitu masa yang diceritakan ayat terakhir sebelum “Anak domba” ini diperkenalkan.
Perhatikan bahwa binatang ini masih muda, karena disebut “anak domba”, bukan domba yang tua, maka negara yang dilambangkannya haruslah juga negara yang masih muda, negara yang baru muncul. “Anak domba” adalah lambang binatang yang jinak, yang toleran, yang “baik”, yang rendah hati. Anak domba bukanlah binatang penindas, juga tidak bersikap agresif, tidak kejam. Dan disebutkan bahwa munculnya adalah “dari dalam bumi” yang berarti dia muncul sendiri secara tenang, tanpa melibatkan banyak orang [bangsa/kaum], tanpa merebut tempat orang lain, tanpa mengggulingkan atau menaklukkan negara lain yang hadir sebelumnya.
< !--[if !supportLists]-->· Kita ingat pelajaran dari Kitab Daniel, bahwa “tanduk” melambangkan kekuasaan. Maka kedua tanduk anak domba itu melambangkan adanya pemisahan dua kekuasaan. Kekuasaan apa? Karena nubuatan ini berkaitan dengan agama, maka tentunya kekuasaan yang dibicarakan di sini adalah kekuasaan agama. Berarti kedua tanduk itu melambangkan pemisahaan antara kekuasaan sekuler [pemerintahan] dengan kekuasaan agama [gereja]. Dengan demikian, negara yang dilambangkannya pasti tidak mungkin beragama Roma Katolik karena Kepausan menggabungkan kekuasaan gereja dan pemerintah. “Anak domba” itu sendiri mengambil simbol Kristus, Anak Domba Allah. Berarti dia bukan pagan, dia bukan penyembah berhala, bukan Negara atheis. Jadi, “Anak domba” ini melambangkan negara yang dibangun di atas prinsip-prinsip Kekristenan. Dan karena kedua tanduknya yang melambangkan pemisahan antara pemerintah sekuler dengan gereja, maka jelaslah “Anak domba” ini melambangkan negara yang beragama Kristen Protestan.
Pada Anak domba ini juga tidak tampak adanya mahkota seperti yang ada pada si Naga. Mahkota melambangkan pemerintahan kerajaan. Berarti Anak domba ini melambangkan suatu negara yang tanpa raja, suatu bentuk pemerintahan republik, di mana kekuasaan dikendalikan oleh [wakil-wakil] rakyat.
Melihat semua tanda pengenal yang diberikan Tuhan mengenai negara ini, maka hanya ada satu negara yang memenuhi semua tanda pengenal ini, yaitu Amerika.
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->Amerika pertama muncul di peta dunia sekitar 300an tahun sebelum 1798
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Declaration of Independence (Proklamasi Kemerdekaan) ........... 1776
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pengambilan suara Konstitusi ........................................... 1787
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Ratifikasi Konstitusi ...................................................... 1788
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Presiden pertama dipilih ................................................. 1789
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Bill of Rights .............................................................. .1791
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pertama kalinya diakui sebagai negara oleh dunia internasional….. 1798
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->Dia muncul dengan tenang, tanpa menaklukkan negara-negara lain, dan munculnya di tempat yang masih sedikit penduduknya. Pada waktu itu Amerika merupakan benua yang relatif baru [masih muda] dan dikenal sebagai “The New World” [Dunia Baru] dengan penduduk yang sangat jarang.
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->Amerika memisahkan kekuasaan negara [pemerintahan sipil] dari kekuasaan gereja. Kedua kekuasaan ini berdiri sendiri, yang satu tidak mempengaruhi yang lain dan tidak berdaulat atas yang lain. Dengan demikian Amerika memberikan kebebasan beragama atau tidak beragama kepada setiap warganegaranya.
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->Saat berdirinya, Amerika merupakan negara Protestan.
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->Amerika merupakan bentuk republik, dan kepala negaranya bukanlah seorang raja [tidak memakai mahkota]
Tetapi bagaimana mungkin Amerika ini akan “berbicara seperti seekor naga”? Kita tahu dari sejarah, mereka yang melarikan diri dari kejaran Kepausan di Eropa itulah yang menyeberang ke benua Amerika yang masih kosong, dan kemudian membentuk pemerintahan sendiri. Justru karena mereka mau memisahkan diri dari Kepausan, mereka pergi ke Amerika. Jadi bagaimana mungkin sekarang mereka justru akan bertaut kembali dengan Kepausan dan “berbicara” sama seperti Kepausan? Lanjutkan. Jawabannya ada di bawah ini.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Masih ingat kan bahwa “binatang yang pertama” adalah Kepausan?
Kita lihat terjemahan NIV
It exercised all the authority of the first beast on its behalf, and made the earth and its inhabitants worship the first beast, whose fatal wound had been healed.
Terjemahan NIV lebih jelas. Ungkapan “dijalankannya di depan matanya” berarti “atas namanya” [on its behalf].
Atas nama siapa? Atas nama Binatang pertama “yang luka parahnya telah sembuh”. Masih ingat kan Kepausan [Binatang yang pertama] pernah ditundukkan jendralnya Napoleon Bonaparte dari Perancis tahun 1798, tetapi kemudian “luka parahnya telah sembuh” dan dia muncul kembali?
Jadi si Anak domba ini [Amerika] akan bertindak atas nama Kepausan [“seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya”] Agak sulit untuk dipercaya, bukan? Tetapi Tuhan sudah mengamarkannya demikian kepada kita. Dan di ayat-ayat selanjutnya kita akan tahu, bagaimana Amerika akan bertindak atas nama Kepausan, menjalankan kuasanya.
< !--[if !supportLists]-->· Membaca ayat ini, kita diberi amaran bahwa si Anak domba bermulut singa ini ~ yaitu Amerika ~ akan:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->menjalankan seluruh kuasa Kepausan [Binatang pertama = Naga] atas namanya,
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->membuat seluruh penghuni bumi menyembah Kepausan [Naga]
Kita tahu bahwa Kepausan telah melancarkan penganiayaan terhadap umat Allah selama 1260 tahun. Berarti, si Anak domba [Amerika] yang tadinya merupakan binatang yang jinak dan baik, negara yang didirikan atas prinsip-prinsip Kekristenan Protestan yang kuat, pada suatu ketika justru akan berubah dan bertindak atas nama Kepausan, dan juga akan melancarkan aksi yang sama seperti si Naga.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Siapa yang membuat mujizat-mujizat ini? Ya Anak domba yang berbicara seperti naga itu: Amerika! Kita melihat bahwa Amerika merupakan dunia di mana spiritisme modern tumbuh subur seperti jamur di musim hujan. Gerakan New Age muncul dari sana, dan ajaran-ajaran mistik dunia Timur [yang selama berabad-abad tinggal tertutup dan tersembunyi di negara mereka sendiri], sekitar akhir tahun 1960-an menemukan lahan yang subur di Amerika dan berkembang dengan pesat di sana, lalu dari sana menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Praktek-praktek seance yaitu memanggil “arwah” untuk diajak berkomunikasi menjadi begitu populer di sana. Permainan Ouija Board, dan penggunaan jasa-jasa medium [dukun] untuk minta petunjuk kepada roh-roh, bermunculan. Termasuk berbagai bentuk praktek penyembuhan non-medis dan demonstrasi hal-hal yang supranatural. Belum lagi banyaknya kesembuhan-kesembuhan yang bisa dilakukan oleh “hamba-hamba” Allah, sehingga menyesatkan banyak orang. Banyak “hamba-hamba” Allah ini bukan hamba Allah yang sesungguhnya, dan“kesaktian” mereka itu berasal dari sumber yang berlawanan.
Yohanes menulis tentang ini dengan lebih jelas di pasal 16.
Wah 16:13-14
Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib...
Kristus sendiri telah memperingatkan, bahwa pada hari-hari akhir:
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. [Mat 24:24]
Paulus pernah mengingatkan hal ini:
Tetapi Roh [Kudus] dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran Setan-Setan [1 Tim 4:1]
Untuk apakah semua tanda mujizat ini dibuat? Semata-mata untuk membuktikan “keaslian/keautentikan” mereka, agar “sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” [Mat 24:24]
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
< !--[if !supportLists]-->· Siapa “Ia” di sini? Masih tetap “anak domba bertanduk dua yang berbicara seperti naga”:Amerika.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita lihat terjemahan NIV yang lebih jelas:
Because of the signs it was given power to perform on behalf of the first beast, it deceived the inhabitants of the earth. It ordered them to set up an image in honor of the beast who was wounded by the sword and yet lived.
“Oleh karena kepadanya diberikan kuasa untuk melakukan tanda-tanda itu atas nama binatang yang pertama, dia pun menyesatkan penduduk dunia. Dia menyuruh mereka membuat suatu patung [simbol] untuk menghormati binatang yang telah terluka oleh pedang namun tetap hidup.”
< !--[if !supportLists]-->1. Jadi si Anak domba ini [Amerika] “diberikan kuasa untuk melakukan tanda-tanda” ~ yaitu tanda-tanda mujizat (ayat 13) yang “menyesatkan penduduk dunia”.
< !--[if !supportLists]-->2. Siapa yang memberinya kuasa itu? “binatang yang pertama” ~ yaitu Kepausan.
< !--[if !supportLists]-->3. Atas nama siapa Anak domba [Amerika] berbuat itu? “atas nama binatang yang pertama” ~ yaitu Kepausan.
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Anak domba itu [Amerika] “menyuruh mereka [penduduk dunia] membuat suatu patung [simbol] untuk menghormati binatang yang telah terluka oleh pedang namun tetap hidup.”[Kepausan]
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
< !--[if !supportLists]-->· Berhubung sekarang sudah bukan zaman berhala lagi, maka janganlah kita membayangkan benar-benar ada sebuah patung yang didirikan di alun-alun, lalu manusia disuruh sujud menyembah patung tersebut. Kalau begitu, yang bisa menyembah cuma berapa orang? Paling-paling yang ada di sekitar daerah itu. Tetapi ini dikatakan “mereka yang diam di bumi” [ayat 14 di atas]. Bagaimana semua orang yang berdiam di bumibisa berjubel di satu alun-alun? Jadi ini pasti adalah suatu simbol, bukan patung beneran.
< !--[if !supportLists]-->· Untuk mengetahui apa makna patung itu, lebih dulu kita perlu mengetahui apa ciri khas binatang yang dibuatkan patungnya itu, yaitu si Naga yang pernah terluka parah tetapi tidak mati [Kepausan]. Di dalam pembahasan Daniel hal ini sudah kita pelajari, tetapi kita review sejenak di sini.
Kita melihat ke sejarah bagaimana dia [Naga/Kepausan] mendapatkan supremasi kuasanya. Tahun 537AD dikeluarkanlah surat yang terkenal dari Justinian, yang baru diberlakukan pada tahun 538AD, yang menempatkan Paus sebagai kepala gereja dan pengoreksi orang-orang murtad. Sejak itu, Kepausan menjadi suatu badan relijius yang memiliki kekuatan sipil, yang mempunyai wewenang untuk menghukum semua yang menentang kebijakannya dengan menyita harta benda mereka, dengan menjebloskan mereka ke dalam penjara, penyiksaan, dan bahkan hukuman mati. Sebenarnya hak untuk menangkap, menyita, atau mengenakan hukuman mati kepada rakyat merupakan hak pemerintah [negara] bukan hak gereja. Tetapi sejak tahun 538AD, Kepausan mendapatkan hak tersebut.
< !--[if !supportLists]-->· Patung adalah sesuatu yang dibuat menyerupai bentuk aslinya. Jadi, pengertian “patung”dari binatang itu [Kepausan] itu apa? Ya sebuah badan relijius yang lain, yang mirip Kepausan, yang juga memiliki kekuatan sipil, dengan kata lain, suatu bentuk gabungan antara gereja dengan pemerintahan.
Kita ingat bahwa si Naga adalah penganiaya umat Tuhan [Wah 12:13-15], maka patungnya pastilah tidak berbeda darinya. Patung ini [badan relijius yang punya kekuatan sipil] juga akan menganiaya umat Tuhan! Berarti nanti akan datang suatu masa ketika Hukum Tuhan dibatalkan oleh undang-undang manusia. Dan barangsiapa yang tetap berpegang kepada Hukum Tuhan akan dinyatakan sebagai pemberontak dan musuh negara, dan dengan demikian mereka akan dihukum. Maka mulailah masa kesesakan bagi umat Tuhan untuk kedua kalinya. Karena sudah disebutkan di ayat ini, bahwa “semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” Dan di atas telah disebutkan bahwa masa kesesakan ini akan jauh lebih parah daripada yang pernah terjadi sebelumnya.
Mat 24:21
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
< !--[if !supportLists]-->· Jika kita melihat sejarah berdirinya negara Amerika, maka sulit untuk percaya justru di negara yang demokratis ini bisa terjadi penggabungan antara kekuatan relijius dengan kekuatan sipil, karena bapak-bapak pendiri negara ini dulunya sangat teguh mempertahankan prinsip bahwa kekuatan relijius dan kekuatan sipil harus terpisah, berdiri sendiri-sendiri, karena mereka telah melihat hancurnya hak-hak asasi manusia di Dunia Lama [Eropa] di mana Kepausan [badan relijius yang berkekuatan sipil] berkuasa. Justru untuk menghindari pengejaran dan aniaya Kepausan, mereka telah lari dari tempat asal mereka, menyeberangi lautan ke benua yang baru untuk memulai hidup yang baru di sana. Sudah pasti, di benua yang baru ini mereka tidak mau mengulangi sejarah yang lama dan membuat kesalahan yang sama.
Tetapi, Tuhan telah memberi amaran, bahwa hal ini pasti akan terjadi di Amerika!
Suatu hal yang menarik, ketika Paus John Paul II meninggal pada tahun 2005, tiga presiden Amerika Serikat berlutut di depan jenazah Paus ini, saat orang-orang sedang mengadakan misa bagi Paus yang meninggal.
< !--[if !supportLists]-->· Dikatakan bahwa Anak domba itu diberi “kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga”.
Siapa yang memberinya kuasa? Ya si Naga [Kepausan]. Jadi pada suatu saat, Kepausan akan memberikan kuasa [dukungan dan bantuan] kepada Anak domba itu [Amerika] untuk menghidupkan patungnya, sehingga patung itu bisa berbicara!
Kita ingat bahwa patung itu adalah badan relijius yang memiliki kekuasaan sipil, sama seperti aslinya [Kepausan].
Selama patung itu bisu [badan relijius itu tidak bicara], maka dia belum berfungsi secara total. Tetapi begitu patung itu bisa bicara, berarti dia sudah berfungsi secara total. Dan karena ini adalah patung dari si Naga, maka sudah pasti dia akan berbicara sama seperti si Naga! Dan bagaimana cara si Naga berbicara?
Wah 13:6
Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Kita sudah membahas di atas apa yang dimaksud dengan “menghujat” jadi tidak perlu diulang lagi.
Kita sudah tahu bahwa patung ini adalah simbol dari suatu badan di mana pihak gereja mempunyai kekuatan sipil. Jadi, menyembah patung itu berarti, mengakui autoritas badan tersebut dan melakukan apa yang diperintah-kannya.
Sebaliknya mereka yang tidak mau mengakui autoritas badan tersebut untuk melakukan apa yang diperintahkannya, akan dihukum. Dibunuh merupakan tahap terakhir dari hukuman yang dikenakan, tetapi sebelum itu, semua yang tidak mau tunduk kepada “bicara/omongan” patung itu, sudah mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya.
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
< !--[if !supportLists]-->· Siapa “ia”? Masih tetap “Anak domba” itu [Amerika]. Dan dia memaksa semua orang untuk “diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya”. Apa makna pemberian tanda ini?
Di zaman dulu, seorang budak itu distempel [biasanya dgn besi panas] di tangan kanannya atau di dahinya dengan tanda/nama tuannya yang biasanya berbentuk huruf-huruf hiroglifik, atau huruf-huruf hias, atau nama tuannya yang diwakili dengan angka-angka.
Maka, Anak domba itu [Amerika] akan memaksa supaya semua orang mau diberi cap kepemilikan Binatang itu [Naga = Kepausan] untuk menandakan bahwa mereka adalah milik/anak buahnya.
Kita akan mempelajari stempel macam apa ini nanti.
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
< !--[if !supportLists]-->· Inilah sanksinya bagi yang tidak mau menerima tanda/stempel Binatang [Kepausan] itu: tidak dapat “membeli atau menjual” ~artinya mereka tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari untuk melanjutkan hidup. Mereka tidak bisa membeli makanan dan minuman, dan juga tidak ada orang yang boleh membeli dari mereka. Jadi mereka akan diboikot.
Tetapi mereka tidak perlu khawatir, karena Tuhan akan memeliharakan mereka seperti yang ditulis di:
Yes 33:16
dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
This calls for wisdom. Let the person who has insight calculate the number of the beast, for it is the number of a man. That number is 666. [NIV]
< !--[if !supportLists]-->· Di ayat 17 di atas disebutkan “tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” Di ayat 18 ini ditambahkan, supaya yang bijaksana “menghitung bilangan binatang itu” ~menghitung di sini artinya menjumlah, menotal.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dan sudah diberitahu bahwa “bilangan itu adalah bilangan seorang manusia” angkanya adalah 666. Jadi jelas di sini bahwa bilangan itu bukanlah nama seekor binatang, atau suatu tempat, melainkan “seorang manusia” dan jumlahnya adalah 666.
< !--[if !supportLists]-->· Walaupun dikatakan “bilangan seorang manusia” tapi kita harus berpikiran logis bahwa seorang manusia biasa tidak mungkin memiliki kuasa yang sedemikian besarnya, yang bisa membuat seluruh dunia tunduk kepadanya dengan sanksi yang tidak patuh kepadanya, tidak bisa melanjutkan hidup. Jadi manusia ini haruslah mewakili suatu kekuasaan,atau pemimpin dari suatu pemerintahan, seorang raja atau presiden atau yang setingkat itu. Dan karena semua yang dilakukannya ini berkaitan dengan agama, maka siapa lagi yang punya kuasa keagamaan sedemikian besarnya? Yang bukan saja menjadi kepala negara di mana dia memerintah, melainkan juga menjadi kepala agama seluruh umat Katolik di seluruh dunia! Jadi kuasanya bukan hanya terbatas pada letak geografis satu negara di mana dia menjadi kepala, tetapi meluas ke luar dari negaranya sendiri, ke seluruh dunia, di mana terdapat orang-orang Katolik!Jadi dia benar-benar sangat berkuasa, karena dia punya rakyat di mana-mana, bahkan di negara-negara lain selama di sana ditemukan ada gereja Katolik dan penganut agama Katolik!
Hanya Kepausan Roma yang punya kekuasaan sebesar itu!
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita tahu bahwa titel yang dipakai oleh Kepausan Roma yang membedakannya dari semua kepala pemerintahan yang lain di dunia ini adalah “VICARIUS VILII DEI” yang artinya “Yang menggantikan Anak Allah”.Kita tahu dalam bahasa Latin angka-angka diwakili oleh sebuah huruf, yaitu 5 = V atau U; 1 = I; 100 = C; 50 = L; 500 = D.
Maka kalau kita jumlah semua angka dari VICARIUS FILII DEI ini:
VICARIUS = 5 + 1 + 100 + 1 + 5 = 112
FILII = 1 + 50 + 1 + 1 = 53
DEI = 500 + 1 = 501
-----------
Totalnya adalah 666
TANDA BINATANG
Sekarang, marilah kita lihat, apakah tanda dari binatang ini yang disebutkan di ayat 16 di atas.
Di Wahyu pasal 7, kita sudah membahas mengenai tanda/stempel/meterai Allah:
Kel 31:13
"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatanantara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.
Huruf aslinya adalah אות [oth] yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “signal” atau “lambang” atau “pertanda”, bukan “peringatan.”
Kita lihat terjemahan KJV:
Speak thou also unto the children of Israel, saying, Verily my sabbaths ye shall keep: for it is a sign between me and youthroughout your generations; that ye may know that I am the LORD that doth sanctify you.
Jelas di KJV ditulis bahwa pemeliharaan hari sabat merupakan suatu TANDA [bukan peringatan] antara Tuhan dengan umat Israel turun-temurun, agar mereka tahu Dialah Tuhan yang menguduskan mereka. [Di Wahyu pasal 7 kita sudah membahas siapa umat Israel ini sekarang, jadi tidak perlu kita ulangi lagi di sini. Kalau lupa, review aja sendiri.]
Jadi tanda dari Allah adalah
MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI KETUJUH
SABAT PERHENTIAN YANG ASLI
Kalau tanda dari Allah adalah memelihara kekudusan hari ketujuh, maka tanda dari Binatang yang menghujat Allah ini [“ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.”~ lihat ayat 6 di atas] tentunya adalah sesuatu yang berlawanan atau bertolak-belakang dengan tanda dari Allah, bukan?
Apakah yang berasal dari Binatang ini, yang bertolak-belakang atau berlawanan dengan tanda dari Allah?
Inilah tanda dari binatang itu:
MENGUDUSKAN HARI YANG PERTAMA [MINGGU]!
SABAT PERHENTIAN YANG PALSU
Paulus sudah mengingatkan kita di:
2 Tes 2:3-4
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab sebelum Hari itu [= hari kedatangan Yesus yang kedua kalinya] haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Bagaimana kita bisa mengenali yang disebut Paulus sebagai “manusia durhaka... yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah” ?
Bagaimana seseorang bisa meninggikan dirinya di atas segala yang disebut atau disembah sebagai Allah?
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Allah disembah oleh manusia karena Dia-lah Sang Khalik Pencipta.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Dan tandanya adalah dengan memelihara kekudusan hari yang ketujuh, yang telah ditetapkan Allah sendiri untuk mengingat peristiwa penciptaan langit dan bumi dan segala isinya itu.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Jika seseorang bisa membuat manusia di dunia ini tidak memperingati peristiwa penciptaan langit dan bumi dan segala isinya, maka Allah tidak lagi disembah sebagai Khalik Pencipta.
Apa yang telah dibuat oleh Kepausan dengan hukum Tuhan agar manusia memelihara kekudusan hari yang ketujuh?
Dia menghapusnya dan menggantinya dengan ibadah pada hari Minggu, dengan alasan seperti yang tercantum di dalam Roman Catechism cetakan ke-5 tahun 1976, yang diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh pastor J. Donovan, D.D. Domestic Prelate kepada Yang Mulia Gregory XVI:
“It pleased the church of God, that the religious celebration of the Sabbath day should be transferred to ‘The Lord’s Day’(Sunday); for as on that day light first shone on the world; so by the resurrection of our Redeemer on that day, who opened to us the gate to life eternal, our life was recalled out of darkness into light; whence also the Apostles would have it named ‘the Lord’s day.’ We also observe in the Sacred Scriptures that this day was held sacred because on that day the creation of the world commenced, and the Holy Ghost was given to the apostles.”
“Gereja Tuhan berkenan memindahkan perayaan relijius hari Sabat [hari ketujuh] ke hari Tuhan [hari Minggu]; karena pada hari itu terang pertama kalinya menyinari dunia; maka oleh kebangkitan Penebus kita pada hari itu,yang telah membuka pintu hidup kekal untuk kita, hidup kita telah dibawa kembali keluar dari kegelapan kepada terang; karena itu pula para Rasul telah menamainya ‘Hari Tuhan’. Kami juga melihat di dalam Alkitab bahwa hari ini dianggap suci karena pada hari itu penciptaan dunia dimulai, dan para Rasul menerima Roh Suci.”
Kita sudah mempelajari bahwa memelihara kekudusan sabat hari yang ketujuh merupakan tanda pengakuan kita bahwa Tuhan-lah Sang Khalik, yang telah menciptakan seluruh alam semesta raya ini. Oleh karena itu, Dia layak disembah.
Kej 2:1-3
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Sekarang hal itu disembunyikan oleh Kepausan; dan manusia disuruh beribadah pada hari Minggu dengan alasan Kristus bangkit pada hari Minggu. Maka Tuhan tidak lagi disembah sebagai Khalik Pencipta.
Kalau kita baca seluruh isi Alkitab, tidak ada satu ayat pun yang mengatakan bahwa karena Kristus bangkit pada hari Minggu, maka sejak itulah yang dipakai sebagai hari untuk menyembah Tuhan. Bahkan murid-murid Kristus sendiri pun tidak ada yang berhenti memelihara kekudusan hari yang ketujuh setelah kembalinya Kristus ke Surga. Kita bisa baca di Kisah Rasul pasal 13, 15, 17, dan 18, di mana para murid Kristus [Barnabas, Paulus, Yakobus] masih mengajar dan membacakan hukum di rumah-rumah ibadat pada hari yang ketujuh [hari Sabat]. Tidak ada catatan bahwa mereka beribadah pada hari Minggu/hari yang pertama setelah kebangkitan Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan:
Jadi siapakah yang disembah
jika manusia menguduskan hari Minggu?
Jawabnya:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Pasti bukan Tuhan, karena bolak-balik di dalam Alkitab, Tuhan mengatakan bahwa manusia harus mengingat dan memelihara kekudusan hari yang ketujuh, dan itu menjadi tanda “antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu. [Kel 31:13]
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Juga bukan Yesus, karena Yesus tidak pernah memerintahkan perubahan tersebut. Bahkan Yesus mengatakan “Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." [Mar 2:28]. Yesus tidak pernah berkata “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Minggu.” Nah, kalau sekarang hari SabatNya dihapus, berarti kekuasaan Yesus atas hari tersebut pun telah dirampas.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Maka, satu-satunya yang disembah oleh manusia dengan menguduskan hari Minggu hanyalah Kepausan, yang menciptakan hari ibadah yang palsu ini! Jadi dengan melupakan sabat hari ketujuh, manusia jelas tidak lagi menghormati Tuhan yang telah menulis dengan jariNya sendiri hukum tersebut. Malah dengan menguduskan hari Minggu, manusia justru menghormati Kepausan yang telah membuat peraturan ini; dengan demikian manusia menempatkan autoritas Kepausan di atas autoritas Tuhan! Persis seperti yang sudah diperingatkan oleh Paulus: bahwa “manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Persis seperti yang dikatakan oleh Wahyu pasal 13 ini, ITULAH TANDA BINATANG ITU!
Kita perlu merenung dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan mengenai hal ini. Para penulis Alkitab, nabi dan rasul, sudah mengingatkan kita dengan bahasa dan kalimat yang sangat jelas dan mudah dimengerti, yang tidak perlu ditafsirkan lagi. Apakah kita mau menyembah Tuhan atau menyembah “manusia durhaka” itu? Apakah kita mau menerima “tanda Allah” atau “tanda Binatang” itu? Bersyukurlah kita masih diberi waktu untuk mempelajari dan merenunginya. Kita punya kesempatan untuk membuat pilihan berdasarkan apa yang sudah kita ketahui. Dan bila kita cerdik, kita tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk memperbaiki peribadatan kita. Seperti kata Paulus kepada Timotius:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->untuk mengajar,
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->untuk menyatakan kesalahan,
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->untuk memperbaiki kelakuan, dan
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Tim. 3:16-17)
No comments:
Post a Comment