Bersambung dari Wahyu pasal 14
KITAB WAHYU
Pasal 15& 16
Tujuh malapetaka
PASAL 15
Pasal 15 memperkenalkan ketujuh malaikat yang akan menuangkan ketujuh malapetaka terakhir dari cawan murka Allah kepada dunia ini. Kapan ini dituangkan? Setelah selesai proses pembersihan Ka’abah di Surga nanti, berarti setelah pintu kasih karunia ditutup. Pada waktu itu, sudah tidak ada kesempatan lagi bagi manusia untuk bertobat. Karena itu:
Zef 2:3
Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Yes 55:6-7
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Sebelum Tuhan memperlihatkan ketujuh malapetaka yang terakhir, Tuhan sudah memberitahu bahwa “dengan itu berakhirlah murka Allah” ~ bahwa ini adalah malapetaka yang terakhir, bahwa setelah itu habislah amarah Tuhan. Tak akan lagi Tuhan menurunkan malapetaka yang lain kepada manusia.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan Binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Siapakah orang-orang yang berdiri di tepi lautan kaca ini?
Mereka inilah yang telah dimeteraikan di Wahyu pasal 7:
Wah 7:2-3
Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Berarti, pemeteraian hamba-hamba Allah ini harus dilakukan SEBELUM KETUJUH MALAPETAKA DITURUNKAN KE BUMI.
Yang penting kita ingat adalah, apa yang dilihat Yohanes di sini adalah suatu amaran, jadi penglihatan ini tidak menyatakan bahwa orang-orang yang sudah dimeteraikan itu sudah berada di Surga pada saat ini. Yohanes dibawa ke masa depan, saat Kristus sudah menjemput umat tebusanNya dan membawa mereka ke Surga. Dengan ini, Tuhan mau memberitahukan bahwa nasib mereka yang patuh kepadaNya dan yang tidak mau menerima tanda Binatang atau menyembah patung si Naga, sudah jelas. Keselamatan mereka sudah dipastikan pada waktu mereka dimeteraikan.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Inilah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka selama turunnya ketujuh malapetaka ke atas penghuni dunia:
Maz 91:2-16
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindung-anmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular Naga. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
Alangkah indahnya janji Tuhan kepada umatNya. Kita tidak perlu takut kepada apa pun, karena Dia akan menyertai kita dalam masa kesesakan, dan Dia akan meluputkan kita dan memuliakan kita dengan panjang umur [=hidup kekal] dan keselamatan.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
< !--[if !supportLists]-->· Nyanyian Musa adalah nyanyian kelepasan/kemerdekaan yang mengisahkan perjalanan panjang menuju tanah perjanjian. Baca Ulangan 32:1-43 untuk mendapatkan versi lengkapnya. Seperti itulah nasib umat Tuhan pada akhir zaman, melewati pelbagai pengalaman dan kesulitan karena tidak mau menerima tanda Binatang itu, tidak mau menyembah patung Naga. Dan sebagaimana orang-orang Israel dipimpin terus sampai masuk ke tanah perjanjian, demikian pulalah umat Allah dipimpin menuju kerajaan Surga. Karena itu mereka pun bisa menyanyikan nyanyian kelepasan Musa yang sama, yang memuji kebesaran, kuasa dan keadilan Tuhan.
< !--[if !supportLists]-->· Jadi di manakah orang-orang yang sudah dimeteraikan ini pada waktu itu? MASIH HIDUP DI DUNIA INI! Terlindung dari ketujuh malapetaka yang akan turun.
< !--[if !supportLists]-->· Sebelum Tuhan memperkenalkan ketujuh malapetaka kepada Yohanes, Dia mau Yohanes mengerti, bahwa umat Allah sudah dimeteraikan, keselamatan mereka sudah pasti. Apa pun yang terjadi, mereka sudah tak mungkin jatuh lagi karena karakter mereka sudah disempurnakan, perjuangan mereka sudah berakhir.
Inilah janji Kristus kepada mereka:
Lukas 12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Perhatikan, Kristus mengatakan mereka itu “kawanan kecil” berarti jumlah mereka tidak banyak dibandingkan mayoritas yang ada. Sekali lagi kita diingatkan untuk tidak ikut mayoritas yang diikuti semua orang di dunia, karena mereka itu yang bakal kena hukuman!
15:5. Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci--kemah kesaksian--di sorga.
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
15:8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Penglihatan Yohanes sekarang beralih ke Bait Suci di Surga, dan dia melihat ketujuh malaikat itu keluar dari sana dan mereka masing-masing menerima satu cawan emas yang penuh berisi murka Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.” ~ berarti setelah malaikat-malaikat itu keluar, Imam Besar sudah menyelesaikan pekerjaanNya, tak ada lagi pelayanan Imam Besar untuk mengampuni dosa. Masa pengampunan bagi seluruh umat manusia telah selesai. Bait Suci di mana Kristus tadinya menjalankan tugasnya sebagai Imam Besar, sebagai perantara antara Allah dengan manusia, telah ditutup oleh asap. Tidak ada lagi yang boleh masuk. Pekerjaan Kristus sebagai perantara sudah selesai. Pemeriksaan atas setiap manusia sudah selesai. Yang dosanya sudah diampuni, catatannya dihapuskan. Yang dosanya belum diampuni, sudah tidak bakal diampuni selamanya. Nasib setiap manusia, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, sudah ditentukan. Tidak ada lagi yang bisa berubah. Setiap manusia sekarang harus berdiri di hadapan Allah tanpa perlindungan seorang Perantara lagi. Yang sudah dibenarkan, akan tetap tinggal benar, dan mereka tinggal menunggu menikmati hak waris mereka atas kerajaan Allah. Yang belum dibenarkan, sudah habis kesempatannya untuk bertobat, pintu kasihan, pintu kasih karunia telah ditutup,mereka sudah tidak akan bisa dibenarkan lagi. Mereka juga tinggal menunggu hukuman yang akan mereka terima. Pada saat itu berlakulah ayat di bawah ini:
Wah 22:11
Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
PASAL 16
16:1. Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
MALAPETAKA YANG PERTAMA
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahayapada semua orang yang memakai tanda dari Binatang itu dan yang menyembah patungnya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Perhatikan bahwa di sini diulangi lagi siapa yang mendapat curahan malapetaka ini, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->semua orang yang memakai tanda dari Binatang itu ~ tanda Binatang itu adalah beribadah kepada Tuhan pada hari Minggu [hari yang pertama] sebagai ganti hari yang ketujuh.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->dan yang menyembah patungnya ~ patung adalah institusi keagamaan yang dibekali kekuasaan pemerintah untuk mengharuskan semua orang mematuhi perintahnya. Menyembah patung berarti tunduk dan patuh kepada apa yang diperintahkan patung itu. Dan karena ini adalah patung dari si Naga, maka samalah artinya dengan tunduk dan melakukan apa yang diperintahkan si Naga, di antaranya, menguduskan hari Minggu. [lihat pembahasan Wahyu pasal 13].
Lihatlah, tidak ada umat Allah yang kena!
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita lihat di sini, pada akhirnya hanya ada DUA kelompok di dunia ini yang dibedakan oleh Tuhan, bukan 1001 golongan yang berbeda-beda seperti yang ada sekarang ini. Mereka itu adalah:
< !--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->“orang-orang yang telah mengalahkan Binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.” [Wah 15:2], mereka inilah yang selamat, yang tidak kena ketujuh malapetaka.
< !--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->“semua orang yang memakai tanda dari Binatang itu dan yang menyembah patungnya. [Wah 16:2], mereka inilah yang mendapat curahan ketujuh malapetaka, murka Tuhan yang dahsyat.
Sama dengan perumpamaan yang diberikan Yesus di:
Mat 25:32-34, 41
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. .... Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
MALAPETAKA YANG KEDUA
16:3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Darah orang mati adalah sesuatu yang penuh dengan penyakit, dan penuh dengan kuman. Dan di sini dikatakan bahwa laut akan sedemikian kotornya seperti darah orang mati, sedemikian terpolusinya sehingga semua yang hidup di laut, mati.
MALAPETAKA YANG KETIGA
16:4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Setelah laut, maka semua mata air yang lain juga menjadi sekotor darah orang mati. Berarti manusia tidak punya sumber air yang lain yang bisa diminum! Minuman yang tersisa pada waktu itu tentunya menjadi sangat mahal, dan juga langka.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di sini dikatakan bahwa “mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi” ~ ini membuktikan bahwa sebelum ini, benar-benar terjadi penganiayaan dan pembunuhan atas orang-orang kudus dan para nabi. Tentunya ini berkaitan dengan keharusan menyembah kepada patung Binatang itu. Ketika umat Tuhan (orang-orang kudus dan para nabi) menolak untuk menyembah patung Binatang itu dan menerima tandanya (yaitu sabat yang palsu: pengudusan hari Minggu), maka mereka pun dianiaya, dan sebagai akibatnya, banyak yang jatuh sebagai korban seperti yang dikatakan di:
Wah 13:15
patung Binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung Binatang itu, dibunuh.
Sekarang Tuhan membalaskan kematian orang-orang kudus dan para nabiNya yang telah dibunuh karena menolak menyembah patung si Naga.
MALAPETAKA YANG KEEMPAT
16:8. Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat,dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Pada waktu Yohanes menulis ini, dia sama sekali tidak tahu tentang istilah “global warming”, yang dialami oleh generasi kita. Tetapi menurut Alkitab, ini lebih parah dari kadar “global warming”. Ini benar-benar matahari yang membakar.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Bayangkan penderitaan orang-orang dunia ini pada waktu itu. Sampai di sini kita sudah mencatat:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Mereka sudah kena bisul yang jahat. Bisul pasti menimbulkan rasa sakit, cekot-cekot, dan infeksi ini membuat suhu badan naik.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Mereka kekurangan air minum karena semua air terpolusi dan tidak layak lagi diminum. Kalau toh sampai terpaksa diminum, berarti mereka memasukkan lebih banyak lagi kuman dan virus ke dalam tubuh mereka yang sudah sakit dan mendatangkan penyakit yang lain, seperti diare dan tipus. Belum lagi kerusuhan yang akan timbul akibat orang-orang berebutan untuk mendapatkan minuman yang menjadi langka!
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Sekarang matahari menyengat mereka. Sudah badan mereka demam karena infeksi bisul-bisul mereka, kehausan karena kurang minum, ginjal mereka bekerja keras karena kekurangan unsur air, ditambah sinar matahari yang membakar, pastilah penderitaan mereka sangat parah.
Tetapi orang-orang ini memang tegar tengkuk, mereka “menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.”
MALAPETAKA YANG KELIMA
16:10 Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
16:11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di manakah “takhta Binatang itu dan kerajaannya”? Binatang itu adalah si Naga, dan secara harafiah “takhta”nya ada di Roma. Tetapi “kerajaannya” adalah seluruh dunia ini, karena kecuali sejumlah kecil umat Allah yang tidak mau menyembahnya [kawanan kecil – Luk 12:32], seluruh dunia mengikutinya, seperti kata:
Wah 13:3
... Seluruh dunia heran, lalu mengikut Binatang itu.
Dikatakan di sini bahwa malaikat itu khusus menumpahkan cawannya ke atas “takhta Binatang itu” berarti malapetaka yang kelima ini terkonsentrasi di sana, namun seluruh “kerajaannya menjadi gelap”. Kegelapan ini bersifat rohani, yaitu kegelapan rohani yang dialami manusia yang tidak memiliki Tuhan. Ingatlah pada waktu itu, Kristus sudah tidak lagi menjadi Perantara antara Tuhan dan manusia. Maka bagi semua yang telah ditolak oleh Kristus ini, yang ada hanya kegelapan karena mereka telah kehilangan terang di dalam hidup mereka.Karena itu, mereka sudah tidak bisa bertobat. Ayat 9 di atas sudah mengatakan bahwa mereka “menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.”
Yesaya 47:5
TUHAN berkata kepada Babel, "Diamlah, dan masuklah ke dalam kegelapan. Engkau tak akan lagi disebut 'Ratu kerajaan-kerajaan.'
Amsal 4:18
Jalan orang jahat gelap seperti kelamnya malam. Mereka tersandung dan jatuh tanpa mengetahuinya. Sebaliknya, jalan yang dilalui orang baik adalah seperti terbitnya matahari; makin lama makin terang, sampai akhirnya menjadi terang benderang.
Yeremia 23:12
Karena itu, jalan mereka akan licin dan gelap, sehingga mereka tersandung dan jatuh. Aku akan mendatangkan celaka atas mereka, apabila telah tiba waktunya untuk menghukum mereka. Aku, TUHAN, telah berbicara.
· Di sini digambarkan bagaimana orang-orang yang “kesakitan dan karena bisul mereka” sampai “menggigit lidah mereka” ~ tentunya rasa sakit yang mereka alami sangat hebat.·
MALAPETAKA YANG KEENAM
16:12. Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
16:13 Dan aku melihat dari mulut Naga dan dari mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
16:14 Itulah roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
16:16 Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kota Babilon yang lama terletak di atas sungai Efrat. Kita ingat cerita yang ditulis di Kitab Daniel, bagaimana Cyrus berhasil menyusup masuk ke dalam kota Babilon lewat sungai Efrat yang mengalir di bawahnya setelah dia mengalihkan aliran air sungai itu [Daniel pasal 5]. Yeremia juga mencatat hal itu:
Yer 51:63-64
Apabila engkau selesai membacakan kitab ini, maka ikatkanlah sebuah batu kepadanya, lalu lemparkanlah ia ke tengah-tengah sungai Efrat sambil berkata: Beginilah Babel akan tenggelam, dan tidak akan timbul-timbul lagi, oleh karena malapetaka yang Kudatangkan atasnya." Sampai di sinilah perkataan-perkataan Yeremia.
Kita perlu mendahului sedikit ke Wahyu pasal 17 untuk memahaminya.
Wah 17:1, 5
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. .... Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Wah 17:15
Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Dari dua ayat di atas, kita paham bahwa Babel besar itu duduk di atas bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Dengan kata lain, eksistensinya didukung/disupport oleh “bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.”
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Secara aktual, kota Babilon/Babel kuno benar-benar duduk di atas sungai Efrat.
Maka, berdasarkan dua poin ini, sungai Efrat melambangkan “bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa” yang mendukung eksistensi "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Dengan demikian, mengeringnya sungai Efrat bermakna mengeringnya dukungan “bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa” kepada"Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi".
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Mengapa dukungan bangsa-bangsa terhadap Babel besar mengering/menurun? Setelah lima malapetaka turun berurutan mendera mereka semuanya yang membuat hidup mereka penuh penderitaan, tentunya mereka mulai berpikir, Babel besar yang selama ini mereka ikuti dan mereka dukung ternyata tidak bisa melindungi dan menolong mereka dari kondisi yang parah ini. Dalam kondisi mereka sendiri sudah parah, tentunya mereka tak punya terlalu banyak kekuatan cadangan untuk tetap mendukung Babel besar, mereka harus mengurusi diri sendiri dulu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Mundurnya dukungan bangsa-bangsa kepada Babel besar, menyiapkan jalan bagi “raja-raja yang datang dari sebelah timur” ~ siapakah mereka ini?
Yehez 43:2
Sungguh,kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
Matius 24:27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Jadi,“raja-raja yang datang dari sebelah timur” adalah Kristus yang akan datang bersama semua malaikatnya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Ayat 13 dan 14 sudah jelas. Kita sudah tahu siapa Naga itu [= Roma], kita tahu siapa Binatang itu [= Amerika], dan nabi palsu adalah semua pemimpin agama yang mengajarkan ajaran yang salah. Dari mereka inilah muncul “tiga roh najis yang menyerupai katak” yaitu “roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib,”. Inilah yang dikatakan di dalam:
Matius 24:24
SebabMesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
II Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Sampai di manakah penipuan yang akan mereka lancarkan?
II Korintus 11:13-14
Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
Mat 24:23
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa ~ Siapa yang mengumpulkan? “roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib”. Jadi jangan heran, semakin hari semakin banyak keajaiban yang muncul, tetapi kita harus waspada karena keajaiban-keajaiban itu tidak berasal dari Tuhan melainkan dari “roh-roh Setan”.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Pekerjaan mengumpulkan raja-raja [=penguasa-penguasa/ pemerintahan] dunia ini sudah dilakukan pada waktu malapetaka keenam ini, namun peperangan pada “hari Allah Yang Mahakuasa” baru akan terjadi pada akhir 1000 tahun setelah kedatangan Kristus yang kedua ke bumi ini. Ini akan dibahas nanti.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di ayat 16 disebutkan di mana penguasa-penguasa dunia ini akan dikumpulkan, yaitu di “Harmagedon”. Sebenarnya tidak ada tempat aktual yang bernama “Harmagedon”. Memang benar, ada sebuah lembah di sebelah utara Yerusalem yang disebut “Megiddo” (Hakim 5:19) di zaman Alkitab. Tempat itu adalah tempat di mana tentara Israel sering bertemu dengan musuh asing mereka dalam pertempuran yang dahsyat. Karena “Megiddo,”bunyinya mirip “Harmageddon,”jutaan manusia menganggap tempat yang sama ini akan menjadi lokasi pertempuran terakhir.
Mengapa peperangan di Harmagedon itu pasti tidak terjadi di lembah Megiddo ini?
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Pertempuran Harmageddon melibatkan “raja-raja di seluruh dunia” yang pasti tidak mungkin muat semuanya di lembah Megiddo yang tidak terlalu besar.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Kalau kita melompat ke ayat 19, kita melihat bahwa yang dihancurkan oleh perang Harmageddon adalah “kota besar Babel”yang di Wahyu pasal 14 sudah dijelaskan bukanlah suatu kota yang aktual, melainkan suatu lambang/simbol, gabungan dari Paganisme, Kepausan dan Protestan-hari- Minggu. Jadi yang dihancurkan jelas bukan suatu negara, seperti Rusia, Cina atau Syria, melainkan kelompok agama yang sesat.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Karena itu pengertian perang Harmageddon tidak bersifat harafiah.
“Perang Harmageddon” menggambarkan perang terakhir antara Raja Yesus dan pasukan SurgawiNya (Wah 19:11-19) melawan kuasa Setan di seluruh dunia yang disebut sebagai “Babilon Rahasia” pada hari kiamat.
Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, kerajaan Setan secara global tumbang.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
Inilah peringatan yang diberikan Kristus kepada umatNya. Dari mana kita tahu ini adalah peringatan kepada umatNya? Di sini jelas disebutkan “yang memperhatikan pakaiannya” ~ pakaian apa? Pakaian yang mana?
Wahyu 3:4-5
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya;mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Wah 22:14
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Blessed are they that do his commandments, that they may have right to the tree of life, and may enter in through the gates into the city. [KJV]
Jadi“they that do his commandments” [= mereka yang melakukan hukum-hukumNya] adalah “mereka yang membasuh jubahnya”. Jelas kan sekarang?
Inilah peringatan Kristus kepada umatNya. Jika umatNya tidak melakukan hukum-hukumNya, berarti mereka tidak membasuh jubah mereka, tidak memperhatikan kesucian mereka, dan mereka ini dianggap telanjang dan kemaluannya kelihatan.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Ungkapan“Aku datang seperti pencuri” perlu dipahami benar-benar. Kedatangan Kristus yang kedua itu bakal dilihat oleh semua mata, Dia akan datang dengan segala kemuliaanNya, diiringi tiupan suara nafiri yang keras, disertai para malaikat, dan akan disaksikan oleh semua orang, jadi terang-terangan, nyata, bukan sembunyi-sembunyi di tengah malam buta tanpa diketahui orang. Jadi bukan itu makna kata-kata “Aku datang seperti pencuri”. Lihat ayat ini:
Wah 1:7
Lihatlah,Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Jadi apa makna“Aku datang seperti pencuri”?
Memang tanggal kedatanganNya tidak diberitahukan, seperti kata Yesus yang dicatat oleh Matius:
Matius 24:36
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
[Note: Ketika Yesus hidup di dunia ini, Dia hidup sebagai manusia biasa 100%, keilahianNya terbungkus oleh kemanusiaanNya, sehingga semua yang Dia ketahui sebagai Allah juga ikut terbungkus/tertutup bagiNya, karena itu pada saat Dia hidup di dunia sebagai manusia, Dia juga tidak tahu kapan Dia akan kembali untuk menjemput umatNya. Jangan heran, sedangkan Yesus sendiri pun pada waktu itu tidak tahu kapan Dia akan datang lagi kedua kalinya, apalagi kita. Karena itu janganlah percaya kepada segala ramalan manusia mengenai kapan dunia akan kiamat.]
Kembali kepada ungkapan “Aku datang seperti pencuri”~ ini adalah peringatan kepada kita agar selalu siap dan awas. Bagi mereka yang selalu siap dan awas, tidak akan kecurian. Pencuri hanya masuk ke rumah orang yang tertidur dan tidak awas. Kalau orang masuk ke rumah yang penghuninya melek semua dan bersiap-siap menerimanya, itu bukan pencuri namanya, tapi tamu. Di bawah inilah pemahaman yang tepat tentang peringatan ini:
I Tesalonika 5:6.
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
Wahyu 3:3
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Perhatikan kata “jikalau”di sini, ini adalah suatu prakondisi, ada sebab, ada akibat. Jika engkau tidak berjaga-jaga [sebab], Aku akan datang seperti pencuri [akibat]. Tetapi jika engkau berjaga-jaga, Aku tidak akan datang seperti pencuri. Jadi, bagi umatNya yang selalu awas dan siap, kedatangan Kristus tidak seperti pencuri,karena Dia telah memberikan tanda-tanda zaman kepada kita, dalam bentuk nubuatan-nubuatan dan pesan-pesan dalam FirmanNya, sehingga kita bisa mengenali sudah seberapa dekatnyakah kedatangan Kristus yang kedua itu. Hanya bagi mereka yang tidak mempelajari tanda-tanda yang diberikan oleh Kristus, dan tidak menuruti pesan-pesan itu dan bertobat, maka Kristus akan “datang seperti pencuri” bagi mereka.
Justru bagi mereka yang tahu tentang tanda-tanda zaman yang diberikan di Alkitab, kedatangan Kristus seperti tamu istimewa yang sudah lama dinantikan dan dipersiapkan.
MALAPETAKA YANG KETUJUH
16:17. Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa.Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kalau cawan yang tadi-tadi semua ditumpahkan ke bumi ~ berarti isinya hanya terbatas pada lokasi yang terkena ~ tetapi cawan murka yang terakhir ini ditumpahkan “ke angkasa.” Kita tahu bahwa udara itu menyebar ke mana-mana tanpa ada batasnya. Maka berarti pengaruhnya adalah global, mengenai seluruh dunia, tidak lagi terbatas pada satu atau dua lokasi saja.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Lalu “dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." Suara siapa itu? Suara Tuhan! Dan jelas disebut “dari takhta” berarti ini adalah proklamasi resmidari Pemilik alam semesta.
Yoel 3:16
TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang.Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
Yer 25:30
Dan engkau ini, nubuatkanlah segala firman ini kepada mereka. Katakanlah kepada mereka: TUHAN akan menengking dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari tempat pernaungan-Nya yang kudus; Ia akan mengaum hebat terhadap tempat penggembalaan-Nya, suatu pekik, seperti yang dipekikkan pengirik-pengirik buah anggur, terhadap segenap penduduk bumi.
Ibr 12:26
Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Tuhan sudah memberikan gambaran bagaimana kelak saat itu. Kilat, guruh dan gempa bumi dahsyat yang bahkan “belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.” Bisa dibayangkan bagaimana rupa dunia kita ini pada waktu itu diterjang gempa bumi yang akan terjadi di seluruh muka bumi [global], dan bagaimana nasib semua makhluk yang hidup di bumi. Orang-orang fasik yang tidak mati oleh enam malapetaka sebelumnya, kali ini benar-benar akan menemui ajal mereka. Tapi kematian ini belum berarti akhir dari penderitaan mereka. Ini baru kematian badani, kematian yang pertama. Di depan mereka masih menanti kematian kekal, kematian yang kedua, saat mereka untuk selamanya dimusnahkan oleh api yang turun dari Surga.
16:19 Laluterbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kota besar mana? Ya “Babel yang besar itu”, “Kota Babel yang besar” dari Wahyu pasal 14.
“Kota Babel yang besar” itu dikatakan akan terbelah “menjadi tiga bagian”. Sebenarnya dia memang terdiri atas tiga bagian:
< !--[if !supportLists]-->ΓΌ <!--[endif]-->Naga itu sendiri yaitu Roma Pagan [berhala] yang mengadopsi keberhalaan Babilon
< !--[if !supportLists]-->ΓΌ <!--[endif]-->Binatang Pertama [Macan tutul bermulut singa] yang adalah Roma Kepausan yang merupakan kelanjutan dari Roma Pagan
< !--[if !supportLists]-->ΓΌ <!--[endif]-->Mereka yang menyembah patung si Naga, yaitu seluruh dunia Protestan yang beribadah pada hari Minggu menuruti perintah si Naga.
Sekarang, pada saat terakhir, semua manusia menyadari bahwa murka Allah benar-benar tak terbendung lagi, dan merekalah yang menjadi sasarannya. Mereka menyadari, namun terlambat, bahwa mereka telah tertipu oleh ajaran yang sesat yang diserukan oleh gembala-gembala mereka, oleh gereja-gereja mereka, oleh guru-guru mereka. Seandainya Tuhan berkenan kepada mereka, tidak mungkin sekarang mereka yang terkena semua malapetaka itu. Ternyata mereka dianggap “bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah”. Justru kelompok yang tadinya mereka musuhin, kelompok yang mereka pojokkan, yang tidak mereka jualin makanan, yang mereka biarkan tidak bisa berjual beli apa-apa, yang mereka tuduh tidak solider dan yang mereka salahkan karena tidak mau menyembah patung si Naga dan tidak mau menerima tandanya, justru mereka itu yang selamat dari segala malapetaka ini.
Sekarang runtuhlah Babel Kota Besar itu, semua pendukungnya berusaha menyelamatkan diri masing-masing dan berbalik mengecamnya.
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Gempa bumi dahsyat mengakibatkan pulau dan gunung pun lenyap. Lha penduduknya? Bayangkan! Mungkin pada waktu berlaku kata-kata ini:
Luk23:30
Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Laluhujan es besar yang per biji beratnya di sini dikatakan 100 pon. Di terjemahan bahasa Inggris disebut 1 talent. Kalau kita cek di Talent Conversion Chart itu sama dengan 34.02 kg atau 75 pound. Yang pasti itu sangat berat, bayangkan berapa kekuatan impaknya jika beban 34.02 kg dijatuhkan dari langit! Tapi rupanya manusia tidak langsung mati, karena mereka masih “menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu”.
No comments:
Post a Comment