KITAB WAHYU
Pasal4
RUANG TAKHTA DI SURGA
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Setelah menerima pesan-pesan di pasal 1-3, berikutnya Yohanes diberi penglihatan ini: “sebuah pintu terbuka di sorga”. Di sini tidak dikatakan bahwa pintu itu adalah pintu MASUK KE Surga, tetapi Yohanes melihat sebuah pintu yang terbuka DI DALAM Surga. Di ayat 5 nanti kita akan tahu pintu apa itu yang terbuka.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Yohanes lalu mengatakan bahwa “suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala” ~ Di sini suara yang dimaksud haruslah suara yang sama yang disebutkan di pasal 1:10 “…aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala” yang di ayat ke-17 teridentifikasi sebagai suara Yesus.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Perintah untuk “Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” merupakan undangan bagi Yohanes untuk melihat apa yang masih bakal akan terjadi.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“dikuasai oleh Roh” ~ Yohanes mengalami hal yang sama seperti ketika dia mendapat penglihatan tentang ketujuh jemaat (pasal 1:10), maksudnya dia berada di bawah kuasa Roh Kudus pada saat itu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Lalu dia melihat “sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.” Siapa yang duduk di takhta ini? Jawabannya nanti ada di ayat 11.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Permata yaspis dan permata sardis adalah dua batu permata yang dipasang di penutup dada imam (Kel 28:15-20). Maka jelaslah dari deskripsi ini, Yang duduk di atas takhta itu adalah seorang Imam. Siapakah Imam yang ada di Surga?
Ibr. 4:14-15
Karena kita sekarang mempunyaiImam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya” ~ Pelangi yang berwarna hijau [zamrud] merupakan simbol bahwa Tuhan itu setia kepada janjiNya. Ketika Tuhan berjanji kepada Nuh setelah air bah (Kej 9:11-17), Dia membentangkan pelangiNya sebagai tanda perjanjianNya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“dua puluh empat takhta” dan “dua puluh empat tua-tua” yang “memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” Siapakah mereka?
Sebutan “tua-tua” diberikan kepada tokoh-tokoh atau pemimpin. Karena ini berbicara tentang kekristenan, maka mereka yang disebutkan di ayat ini tentunya adalah tokoh-tokoh atau pemimpin-pemimpin kekristenan.
Kis 15:6
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatuauntuk membicarakan soal itu
1 Tim 5:17
Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Pakaian putih dan mahkota emas mereka menunjukkan bahwa mereka ini adalah para pemenang.Di Wahyu pasal 2-3 kita melihat bahwa pakaian putih dan mahkota merupakan hadiah yang diberikan Kristus kepada umatNya yang setia hingga akhir. Berarti mereka ini pernah melewati ujian sebagai umat Allah dan keluar sebagai pemenang. Bagaimana mereka bisa sudah berada di Surga dalam penglihatan Yohanes? Padahal yang dilihatnya masih masa sebelum kedatangan Kristus di awan-awan, sebelum kebangkitan pertama, sebelum pengangkatan orang-orang yang selamat. Bagaimana kok di Surga sudah ada orang-orang yang diselamatkan ini?
Bagi yang tahu ayat di Matius 27:51-53, pastilah hal itu tidak mengherankan, karena selain Henoch, Musa dan Elia yang sudah lebih dulu ada di Surga, ternyata juga ada segolongan orang yang sudah dibangkitkan pada waktu Yesus bangkit.
Mat 27:51-53
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal, bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Kita tidak tahu siapa saja yang dibangkitkan pada waktu itu, tapi sebagian besar mestinya adalah tokoh-tokoh dari Perjanjian Lama [karena saat itu baru tahun 31 AD, belum begitu banyak tokoh dari angkatan Yesus yang sudah meninggal. Kalau belum meninggal kan tidak bisa dibangkitkan]. Lalu apa yang terjadi pada mereka yang dibangkitkan pada hari yang sama Kristus bangkit dua ribuan tahun yang lalu itu?
Efe 4:8
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
Mereka dibawa oleh Kristus pada waktu Kristus naik ke Surga. Terjemahan bahasa Inggrisnya lebih jelas:
Wherefore he saith, When he ascended up on high, he led captivity captive,and gave gifts unto men.
Terjemahan ASV
Wherefore he saith, When he ascended on high, he led captivity captive, And gave gifts unto men.
“he led captivity captive” artinya Dia [Kristus] membawa yang tertawan [tadinya mereka tertawan oleh Iblis di dalam kubur] sebagai tawananNya [karena sudah ditebus, maka sekarang mereka menjadi“tawanan” atau milik Kristus]. Dan kepada mereka inilah Kristus sudah memberikan“pemberian-pemberian” yaitu mahkota dan pakaian putih dan tempat di dalam kerajaanNya.
Jadi, Matius mencatat tentang kebangkitan mereka, Paulus mencatat tentang pengangkatan mereka, dan sekarang Yohanes melihat mereka ada di Surga.
· Kalau kita membaca di 1 Taw 24:3-19 kita dapati bahwa di Ka’abah ada 24 orang yang dipilih sebagai penyelenggara ibadah, membantu sang imam [waktu itu Harun]. Rupanya ke-24 tua-tua ini juga berfungsi membantu Imam Agung Yesus Kristus dalam Ka’abah yang di Surga.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“kilat dan bunyi guruh yang menderu”~ apa itu yang keluar dari takhta Allah? Mereka itulah malaikat-malaikat Tuhan.Yehezkiel melihat mereka bergerak seperti kilat dan mengeluarkan bunyi yang keras:
Yehez 1:14
Makhluk-makhluk hidup itu terbang ke sana ke mari seperti kilat.
Yehez 10:5
Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
Yehez 1:24
Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar…
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di sini kita bertemu dengan “tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta” yang sudah langsung dijelaskan adalah “ketujuh Roh Allah” yang tak lain adalah Roh Kudus.
Kehadiran tujuh obor [lampu] ini memberikan indikasi bahwa ruang itu adalah ruang yang pertama dalam Ka’abah. Seperti Ka’abah di bumi yang dibuat oleh Musa persis meniru contoh yang dilihatnya ada di Surga, ada tujuh lampu yang ditempatkan di ruang yang pertama, sebelum tirai yang memisahkan ruang itu dengan ruang yang mahasuci.
Kel 25:37, 40
Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya… Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itumenurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.
Kel 26:35
Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.
Berarti Yohanes sedang melihat ke dalam ruang pertama dari Ka’abah yang di Surga. Jadi pintu yang terbuka di ayat 1 adalah pintu masuk ke ruang pertama dari Ka’abah yang di Surga ini.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kalau kita perhatikan ada persamaan antara Wahyu pasal 4 ini dengan pasal 1:
Wahyu 4
4:1 Mendengar suara seperti bunyi sangkakala
4:2 Yohanes dikuasai oleh Roh.
4:2-3 Deskripsi Kristus
4:5- 7 obor menyala.
4:4; 5:9-10 Menjadikan kita imam-imam (berpakaian putih) dan raja-raja (mahkota emas) bagi Allah
4:1 Tuhan akan menunjukkan apa yang harus terjadi sesudah ini.
Wahyu 1
1:10 Mendengar suara nyaring seperti bunyi sangkakala
1:10 Yohanes dikuasai Roh
1:12-17 Deskripsi Krisstus
1:12 7 kaki dian dari emas
1:4 dari ketujuh Roh yang ada di hadapan takhtaNya
1:6 Menjadikan kita suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah
1:9 Menuliskan apa yang akan terjadi sesudah ini
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Lautan kaca bagaikan kristal” menggambarkansuatu bentangan yang transparan dan jernih. Tidak berarti terbuat dari kaca, tetapi dia transparan tembus cahaya seperti kaca, seperti Kristal. Apa bahannya, tidak dijelaskan. Dalam pasal 15:2 kita jumpai lautan kaca yang sama:
Wah 15:2
Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.” Lambang apakah keempat makhluk yang punya banyak mata ini? Kita lihat ayat-ayat berikutnya.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Deskripsi di sini mirip dengan yang tertulis di Yehezkiel 1:5-10
Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidupdan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap seperti tembaga yang baru digosok. Pada keempat sisi mereka di bawah sayap-sayapnya tampak tangan manusia. Mengenai muka dan sayap mereka berempat adalah begini: mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan. Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang.
Wahyu 4:7-8 Yehezkiel 1:5-10
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Seperti singa - di sebelah kanan muka singa
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Seperti anak lembu - di sebelah kiri muka lembu
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Seperti manusia - di depan muka manusia
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Seperti burung nazar - di belakang muka rajawali
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Bersayap enam - bersayap empat + bertangan manusia
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Penuh dengan mata - tidak berbalik kalau berjalan
DiYehez 10:20 dia menulis bahwa makhluk-makhluk ini adalah kerub.
Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub.
Kerub-kerub ini apa?
Maz 99:1
TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gementar. Ia duduk di atas kerub-kerub,maka bumi goyang.
Rupanya salah satu tugas kerub-kerub ini adalah menggotong takhta Allah.
Maz 18:10
Ia mengendarai kerub,lalu terbang dan melayang di atas sayap angin.
Yehez 1:22-26
Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang mendahsyatkan, terbentang di atas kepala mereka. Dan di bawah cakrawala itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka. Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Bentukkeempat binatang itu semuanya bercerita tentang Kristus.
Singa menyatakan Kristus sebagai raja, [anak] lembu menyatakan Kristus sebagai korban dosa, manusia menyatakan kemanusiaan Kristus, dan burung nazar/rajawali menyatakan keilahian Kristus.
Kalau kita melihat empat kitab pertama dari Perjanjian Baru maka tampaklah keempat hal yang sama:
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Dalam injil Matius, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai sang raja.
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Dalam injil Markus, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai seorang pelayan, seorang yang dikurbankan.
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Dalam injil Lukas, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai Anak Manusia, dari sudut kemanusiaanNya.
< !--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Dalam injil Yohanes, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai Anak Allah, dari sudut keilahianNya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Siang dan malam artinya tak henti-hentinya, tak putus-putusnya. Makhluk Surgawi saja memuji Tuhan tak henti-hentinya, seberapa seringkah manusia ingat kekudusan Tuhan dan memujiNya?
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Tiga ayat yang terakhir melukiskan bagaimana makhluk-makhluk itu memuji dan menyembah Tuhan.
Jika kita mengamati ayat 11, di sana jelas bahwa puji-pujian yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah “SEBAB ENGKAU TELAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU; DAN OLEH KARENA KEHENDAK-MU SEMUANYA ITU ADA DAN DICIPTAKAN."
Tuhan menerima puja dan puji karena Dialah Sang Khalik, Dialah yang menciptakan segala sesuatu. Atas dasar itulah dikatakan, “Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa”.
Dan ini sudah diajarkan oleh Tuhan sendiri di dalam perintah ke-4 dari 10 HUKUMNYA yang ditulisNya sendiri dengan jariNya pada dua loh batu.
Kel 20:8-11
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Dengan menguduskan dan memelihara hari Sabat itulah kita menghormati dan menyembah Tuhan sebagai Sang Khalik, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya… itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
JIKA MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI SABAT
ADALAH CARA KITA UNTUK MENYEMBAH TUHAN
SEBAGAI SANG KHALIK PENCIPTA,
MAKA SEBALIKNYA
DENGAN TIDAK MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI SABAT
SAMA DENGAN KITA MENOLAK MENYEMBAH TUHAN
SEBAGAI SANG KHALIK PENCIPTA.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bukan manusia yang berkata demikian, tetapi Tuhan sendirilah yang menyatakan demikian.
Semoga kita tidak menolak menyembah dan memuji Tuhan seperti yang layak diterimaNya sebagai Khalik Pencipta kita.
(bersambung ke Wahyu pasal 5)
No comments:
Post a Comment