KITAB WAHYU
Pasal 8
Meterai yang ketujuh
EMPAT SANGKAKALA YANG PERTAMA
Di pasal 8 ini apa yang dilihat oleh Yohanes tidak seluruhnya merupakan peristiwa-peristiwa enam sangkakala yang terus berurutan, melainkan ada dua peristiwa yang disisipkan di antaranya. Yang pertama adalah ayat 1, yang kedua adalah ayat 3-6.
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Terjemahan KJV
And when he had openedthe seventh seal, there was silence in heaven about the space of half an hour.
Ayat ini menceritakan tentang dua peristiwa:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Anak Domba membuka meterai yang ketujuh ~ yang merupakan kelanjutan Wah 6:13 (meterai yang keenam)
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Surga menjadi sunyi-senyap ~ yang terjadi setelah seluruh isi meterai yang ketujuh digenapi
Terjemahan KJV lebih jelas karena dalam bahasa Inggris kata kerjanya dibedakan menurut waktu. Di sini dipakai Past Perfect Tense [had opened], sehingga jelas bahwa kejadian tersebut (membuka meterai yang ketujuh) sudah selesai sebelum peristiwa berikutnya terjadi (sunyi-senyaplah di Surga).
Jadi, ayat ini berkata bahwa Anak Domba sudah selesai membuka meterai yang ketujuh = artinya meterai yang ketujuh dan seluruh isinya sudah keluar, sudah terjadi semuanya, dan setelah itu selesai, barulah Surga menjadi sunyi senyap.
Keterangan waktu ini perlu kita perhatikan supaya kita tidak bingung dengan urut-urutan peristiwa yang terjadi.
Pembukaan meterai yang ketujuh ini terjadi setelah meterai yang keenam (Wah 6:13). Hanya saja, setelah Tuhan menunjukkan kepada Yohanes isi meterai yang keenam dan sebelum diperlihatkan isi meterai ketujuh, dia diberi sekilas pandang [suatu flash] ke depan tentang apa yang akan terjadi pada akhir meterai yang ketujuh tersebut.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita bahas dulu peristiwa yang kedua yang dikatakan ayat ini.
Mengapa di Surga sunyi-senyap?
Mat 25:31
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Pada waktu Yesus datang kedua kalinya ke dunia ini, semua malaikat akan mengikutiNya, maka Surga menjadi kosong dan sepi.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Waktunya “kira-kira setengah jam” ~menurut perhitungan nubuatan ½ jam = 7 ½ hari kita.
1 hari nubuatan (24 jam) = 1 tahun kita (lihat Bil 14:34, Yehez 4:6)
1 jam nubuatan = 1/24 x 360 hari = 15 hari kita
½ jam nubuatan kira-kira 7 ½ hari kita
Jadi dari sini kita tahu bahwa kedatangan Kristus untuk menjemput umatNya hingga Dia tiba kembali lagi ke Surga bersama semua malaikatNya dan umat tebusanNya, akan makan waktu sekitar 7 ½ hari.
Setelah sejenak melihat ke adegan final saat Yesus datang menjemput umat tebusanNya, Yohanes kembali diberi penglihatan mengenai isi meterai yang ketujuh sbb:
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Jadi meterai yang ketujuh melepaskan 7 malaikat dengan 7 sangkakala. Dan kalau nanti kita teruskan pembahasan ini, kita akan tahu bahwa ketujuh sangkakala itu mewartakan tentang ketujuh kutuk/malapetaka yang terakhir yang akan menimpa dunia ini.
Tetapi, sebelum isi setiap sangkakala itu diperlihatkan kepada Yohanes, dia melihat adegan yang lain. Jadi apa yang dilihatnya di ayat 3 hingga 5 di bawah ini tidak termasuk isi meterai yang ketujuh. Apa yang akan terjadi pada waktu ketujuh malaikat itu meniupkan sangkakala masing-masing merupakan malapetaka yang begitu hebat, sehingga Tuhan perlu mengingatkan Yohanes sebelumnya bahwa kita [umat Tuhan] mempunyai seorang Imam Besar di Surga yang menjadi perantara kita dan yang membela kita.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di sini disebutkan seorang malaikat yang lain, jadi bukan salah satu dari ketujuh malaikat yang membawa sangkakala tadi. Dan malaikat ini tugasnya adalah mempersembahkan “doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta” Allah. Siapakah malaikat ini?
Kita ingat bahwa di Ka’abah yang di bumi yang merupakan replika Ka’abah yang di Surga, mezbah emas tempat pembakaran ukupan itu tempatnya adalah di bilik yang pertama. Kita baca di Keluaran tentang deskripsi mezbah emas ini.
Kel 30:1-3
Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu. Haruslah kausalut itu dengan emas murni,bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Adalahtugas Imam Besar saja yang boleh membakar dupa di mezbah emas ini.
Kel 30:7-8
Di atasnya haruslah Harun [Imam Besar yang pertama] membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.
Siapakah Imam Besar yang ada di Ka’abah di Surga?
Hanya ada satu Imam Besar yang di Surga. Maka dari sini kita tahu bahwa malaikat yang membakar ukupan(dupa/kemenyan) di depan mezbah emas itutidak lain adalah Imam Besar kita sendiri, Tuhan Yesus Kristus, yang menjadi perantara kita.
Ibrani 4:14
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
1 Tim 2:5
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Dengan ayat ini Tuhan mau memastikan bahwa hanya Imam Besar kita inilah yang membawa doa-doa kita kepada Allah Bapa. Dialah satu-satunya perantara kita, bukan yang lain. Tidak ada manusia siapa pun, baik yang masih hidup apalagi yang sudah mati, yang bisa menjadi perantara antara manusia dengan Tuhan, selain Yesus Kristus, Tuhan yang pernah hidup sebagai manusia.
Banyak orang Kristen tidak setuju bahwa Yesus terkadang disebut juga sebagai “Malaikat”. Kata “malaikat”[malach] berarti “utusan” atau “kurir” [messenger]. Yesus, karena Dia juga yang menyampaikan pesan-pesan Allah Bapa, sering juga disebut Malaikat. Untuk membuktikan hal ini, kita menyimpang sejenak dari Wahyu dan melihat beberapa ayat di mana Yesus disebut sebagai Malaikat.
Kej 16:7-13
Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya." Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itudengan sebutan: "Engkaulah El-Roi."Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
Siapakah“Malaikat TUHAN” yang berbicara kepada Hagar?
1. Dia berkata “AKU akan membuat sangat banyak keturunanmu...” Jika ini hanya seorang malaikat biasa, dia tidak akan berani berkata “AKU”. Hanya Allah sendirilah yang berhak berkata “AKU”.
2. Hagar langsung mengenaliNya sebagai “TUHAN yang telah berfirman kepadanya”.
3. Hagar menyebutNya “El-ROI” yang artinya adalah “TUHAN yang melihat [segala sesuatu].
Kita lihat contoh yang lain.
Kej 22:11-12
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Hanya Yesus-lah yang berani mengucapkan kalimat ini. Malaikat biasa lainnya, mana ada yang berani menempatkan diri mereka sebagai Tuhan?
Contoh lain lagi:
Kej 31:11-13
Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu. Akulah Allahyang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."
1. Jakub menyebutnya “Tuhan”.
2. Dan Malaikat yang berbicara kepadanya itu memperkenalkan diriNya sebagai ALLAHyang di Betel
3. dan mengatakan bahwa Yakub sudah bernazar kepadaNya.
Satu lagi:
Kej 48:16
dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi."
Terjemahan KJV lebih jelas:
The Angel which redeemed me from all evil, [Malaikat yang telah menebus aku dari segala yang jahat] bless the lads; and let my name be named on them, and the name of my fathers Abraham and Isaac; and let them grow into a multitude in the midst of the earth.
Hanya Yesus-lah yang telah menebus manusiadari segala yang jahat. Tidak ada malaikat lainnya yang bisa melakukan hal ini.
Baiklah, sekarang sudah jelas bahwa Yesus disebut juga Malaikat atau Malaikat Tuhan, atau Penghulu Malaikat.
Kita kembali ke pembahasan Wahyu.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.”
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Malaikat itu [= Kristus] mengisi pedupaan “dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi” ~ menandakan pekerjaanNya di bilik yang pertama dari Ka’abah telah selesai. Dupa atau kemenyan dalam tempat perdupaan itu yang dibakar untuk mengantarkan doa orang-orang suci, sudah habis. Hal itu ditandai dengan Kristus mengisi tempat perdupaan itu dengan api dari mezbah lalu melemparkannya ke bumi.
SEKARANG YOHANES KEMBALI KE METERAI YANG KETUJUH, YAITU KE KETUJUH MALAIKAT DENGAN KETUJUH SANGKAKALA MEREKA.
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
SANGKAKALA PERTAMA
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]--> “hujan es”~ dari Yes 28:2 kita membaca nubuatan tentang penyerangan bangsa Asiria yang dilambangkan sebagai hujan batu (TB). Dalam terjemahan KJV disebutkan sebagai “hail” = hujan es batu. Kata yang sama dengan yang dipakai di sini. Bangsa Asiria ini datang dari utara, dari negara dingin. Maka di sini kita diberitahu bahwa akan ada penyerangan oleh bangsa yang datang dari utara, dari tempat yang dingin.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Api”~menandakan penghancuran oleh api/pembakaran.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Darah”~menandakan pembantaian yang mengerikan.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“semuanya itu dilemparkan ke bumi” ~ kita tahu pada waktu Yohanes menulis kitab Wahyu, tiga dari kerajaan besar yang berkuasa di dunia sudah lewat [Babilon, Media Parsi, dan Greeka], dan dunia yang dikenal pada waktu itu didominasi oleh kerajaan Roma, kerajaan yang keempat dari nubuatan Daniel, yang mempunyai jajahan di hampir seluruh dunia yang dikenal pada waktu itu. Maka “bumi” yang dibicarakan di sini adalah wilayah kerajaan atau jajahan Roma, Dan apa yang akan terjadi atas “bumi” ini berarti akan terjadi pada kerajaan Roma, negara yang terakhir menguasai dunia.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau” ~ kita akan tahu apa yang dimaksud dengan sepertiga bumi setelah kita mengetahui peristiwa apa yang dinubuatkan ini.
Kita lihat dari sejarah bahwa penyerangan bangsa Goth di bawah pimpinan Alaric pada akhir abad keempat hingga awal abad kelima atas kerajaan Roma telah menggenapi nubuatan ini. Bangsa Goth datang dari utara, dari tempat yang dingin. Karena itu penyerangannya dilambangkan oleh hujan es batu. Bagi yang sudah pernah mengalami kehujanan es batu, pasti tahu betapa merusaknya hal itu. Alaric berhasil menghancurkan dengan api semua kota maupun desa yang diserbunya, pohon-pohon pun ludes terbakar. Semua laki-laki dewasa dibantai dan mayat-mayat ditinggalkan bergelimpangan di mana-mana, tanpa ada yang mengubur mereka. Penyerangan pertama dilancarkan pada musim dingin tahun 395 AD setelah kematian Theodosius, kaisar Roma. Bangsa Goth mencaplok satu demi satu daerah Thrace, Macedonia, Attica dan Peloponnesus, menyeberangi pegunungan Alpen dan Alpenida dan akhirnya lewat Jerman, masuk ke Roma yang ditaklukkan pada tahun 410 AD. Di Jerman 17 propinsinya dihanguskan. Seorang penyair terkenal, Claudian, yang dijuluki “the old man of Verona” meratapi hangusnya pohon-pohon kesayangannya.
Karena sekarang kita tahu bahwa negara yang diserang adalah Roma, maka kita bisa mengerti mengapa kita akan selalu bertemu dengan angka sepertiga dalam beberapa nubuatan di Wahyu pasal 8 dan 9 ini.
Kita tahu dari sejarah, bahwa setelah zaman kaisar Constantine Agung, kerajaan Roma yang asli dibagi menjadi tiga bagian di antara ketiga anaknya:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Constantius di sebelah Timur berkedudukan di Constantinople
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Constantine II berkuasa atas tanah Inggris, daerah Gaul [Eropa Baratyaitu bagian utara Italia, Perancis, Belgia, bagian barat Swiss, Belanda, Jerman di sebelah barat Sungai Rhine], dan Spanyol.
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Constans berkuasa di Illyricum [Albania, Croatia, Bosnia, Herzegovina], Afrika dan Italia.
Maka penyerangan bangsa Goth ini terjadi hanya pada sepertiga daerah Roma yang asli, yaitu yang di sebelah barat, karena itu yang terbakar hanya “sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau” .
SANGKAKALA KEDUA
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di d alam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kalau sangkakala yang pertama mendatangkan pasukan bangsa Goth di bawah pimpinan Alaric dari tempat dingin di sebelah utara, maka sangkakala yang kedua ini mendatangkan “gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut.”
Kita lihat, apa yang dilambangkan sebagai “gunung” di Alkitab.
Yer 51:25
Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
Menurut Yeremia di atas, “gunung” melambangkan juga kerajaan. Dalam Yer 51:25 di atas, yang dilambangkan gunung adalah kerajaan Babilon.
Maka“gunung besar” yang disebut di ayat 8 ini pun merupakan suatu kerajaan.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Gunung besar ini dikatakan “menyala-nyala oleh api” Api merupakan suatu sarana pembasmi yang dahsyat, karena itu, negara ini pun memiliki kemampuan untuk menghancurkan apa yang ada di hadapannya.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dikatakan, gunung menyala ini “dilemparkan ke dalam laut” ~ maka jelaslah bahwa kekuasaan si pembasmi ini akan membuat penaklukannya dari laut.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah, dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Kembali kita bertemu dengan angka “sepertiga” ini lagi. Maka kita mengerti, bahwa sepertiga bagian lagi dari dunia waktu itu [yang merupakan negara atau jajahan Roma] yang akan menderita ini.
Di sini jelas disebutkan “kapal”, maka ini membuat semakin jelas bahwa pembantaian itu akan terjadi di laut, atau dilakukan oleh serangan lewat laut.
Apa kata sejarah? Sejarah mencatat pertempuran naval [angkatan laut] Genseric, raja bangsa Vandalyang berada di puncak kejayaannya antara 428-468 AD, terhadap Roma dan negara-negara jajahannya. Pada 429 AD Genseric berhasil merebut Afrika Utara yang adalah salah satu provinsi kerajaan Roma, dan menjadikan pusat pemerintahannya. Justru dari negara Afrika yang subur itulah Roma mendapatkan suplai makanan mereka. Maka Roma pun mengalami guncangan besar bukan hanya secara politis, tetapi juga secara ekonomi. Genseric melanjutkan penaklukannya di pesisir sebelah timur hingga ke Karthago, yang berhasil direbutnya tahun 439 AD. Genseric berulang-ulang menyerang kapal-kapal dagang Roma dari Karthago. Sejarahwan Gibbon menulis tentang penyerangan Genseric ini dalam bukunya “Decline and Fall of the Roman Empire” Vol. 4.
Bangsa Vandal ini berulang-ulang menyatroni pantai-pantai Spanyol, Liguria, Tuscany, Campania, Lucania, bruttium, Apulia, Calabria, Venetia, Dalmatia, Epirus, Greeka dan Sicily, menebarkan kehancuran dan teror, mulai dari kuil Hercules hingga ke muara sungai Nil.
Kaisar Roma, Majorian, berusaha melawan dengan membuat armada tandingan, namun Genseric berhasil menghancurkan persiapan mereka selama tiga tahun dalam hanya satu hari di teluk Karthago. Roma sendiri jatuh ke tangan Genseric tahun 455 AD.
Pada tahun 468 AD, kaisar Roma Timur, Leo I, berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghadang Genseric. Tetapi angin berpihak pada orang-orang Vandal, dan dalam kegelapan malam armada Genseric membakar habis kapal-kapal Roma dan pasukan Roma yang tidak mati, menjadi tawanan Genseric. Setelah kejadian itu, tak ada lagi yang berani menentangnya, dan Genseric kembali menjadi momok yang menjarah laut dan pesisir Itali, Greeka dan Asia.
Genseric mati dalam usia lanjut, dan sempat menyaksikan tumbangnya kekaisaran Roma Barat.
SANGKAKALA KETIGA
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Berikutnya “bintang besar, menyala-nyala seperti obor”. Yohanes belum mengenal kata “komet” atau“meteor”, tapi itulah yang dimaksud dengan bintang besar yang menyala seperti obor. Munculnya cepat di atas langit, hilangnya juga cepat seperti komet atau meteor.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Seperti yang dikatakan oleh ayat 10, maka yang akan terkena dampaknya adalah bagian dunia di mana terdapat banyak sungai dan mata-mata air.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Nama bintang itu Apsintus, yang berarti “mengakibatkan kegetiran/kepahitan”. Kita akan melihat watak dari si “bintang” ini dan mengapa dia disebut yang“mengakibatkan kegetiran/kepahitan.”
Dari sejarah kita mengenal nama Attila, si bangsa Hun.Attila adalah penyembah dewa Mars, dewa perang. Dia sering tampil dalam pakaian yang sangat menyolok, sehingga penampilannya dikatakan membinarkan mata mereka yang memandangnya, cocok dilambangkan seperti sebuah bintang. Dia memerintah dari 434 – 453 AD.
Tempat operasi Attila adalah di daerah pegunungan Alpen dan pada daerah di mana sungai-sungai mengalir ke Italia. Invasi Attila ini mengenai seluruh Eropa, mencakup daerah lebih dari 500 mil dari Euxine hingga ke Adriatik, yang ditaklukannya dan dihancurkannya. Kemudian dia menginvasi Gaul dan Itali karena kesuburan dan kekayaan provinsi-provinsi tersebut.
Tentara Roma Timur dikalahkan. Dari Hellespont ke Thermopylae, dari pinggiran Constantinope dia merangsak terus tanpa bisa dibendung, menghancurkan provinsi-provinsi Thrace dan Macedonia. Tak kurang dari 70 kota kerajaan Roma Timur disapunya. Raja-raja Jerman dan Scythia mulai dari sungai Volga hingga ke Danube, tunduk kepada keinginan Attila. Dari dataran Hongaria, kekuasaannya mengalir terus ke arah barat, mencapai pertemuan sungai Rhine dan Necker, dan provinsi-provinsi Belgia pun terkena kekejamannya. Dari sungai Rheine dan Moselle, Attila merangsak maju ke jantung Gaul, menyeberangi sungai Seine di Auxerre, dan menempatkan markasnya di Orleans.
Aetus dan Theodoric mengerahkan pasukan untuk menolong Orleans, dan Attila mengundurkan dirinya dan menunggu musuh-musuhnya di dataran Chalons. Korban yang jatuh hari itu berjumlah sekitar 162 ribu.
Attila kemudian melewati pegunungan Alpen, menginvasi Itali, mengepung Aquileia. Bekas-bekas Aquileia nyaris tak dapat ditemukan oleh generasi berikutnya. Attila melanjutkan serangannya, kota-kota Altinum, Concordia dan Padua yang diubahnya menjadi hanya batu dan abu. Sedangkan Vicanza, Verona dan Bergamo menderita kekejaman bangsa Hun. Milan dan Pavia menyerah tanpa perlawanan. Attila menyebarkan terornya di dataran Lombardy dan merebut istana Milan.
Roma Barat memilih untuk berdamai dengan Attila. Kebebasan Itali dibeli dengan mahar yang mahal. Attila akan menikahi Putri Honoria [Ildico]. Pesta perkawinan dirayakan secara besar-besaran. Tetapi di ranjang pengantinnya malam itu Attila ditemukan mati. Ada yang mengatakan dia dibunuh istrinya. Tetapi versi resminya adalah ada pembuluh darah arteri yang pecah yang menyebabkan paru-parunya dibanjiri oleh darah. Dia mati mendadak pada tahun 453 AD.
Attila juga dikenal dengan sebutan “The scourge of God” [flagelum Dei] atau “Cambuk Allah”. Dia benar-benar merupakan teror bagi musuh-musuhnya.
Dan sebagaimana sebuah meteor yang hanya sempat melintas sejenak di atas langit kerajaan Roma, begitu juga kemunculan Attila ini, yang sangat singkat, yaitu dari 451-453 AD, tetapi ketika dia muncul, dunia yang dilewatinya benar-benar dideranya.
SANGKAKALA KEEMPAT
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang,sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Seperti tiga sangkakala sebelumnya yang mengenai kerajaan Roma, maka sangkakala keempat ini pun akan mendatangkan kehancuran bagi kerajaan Roma. Kerajaan Roma Barat memiliki tiga tingkat penguasa: kaisar, senat dan konsulnya. Maka ayat 12 ini menyebutkan ketiga penguasa tersebut.
Matahari, bulan dan bintang melambangkan pemimpin-pemimpin Roma: kaisarnya, konsulnya dan senatornya. Dan menurut ayat 12 ini satu demi satu akan dipadamkan.
Sejarah mencatat, Kaisar Roma Barat yang terakhir, adalah Romulus, dia menerima kerajaan itu pada tahun 476 AD karena ayahnya Orestes menolak menjadi kaisar.
Odoacer, yang berkebangsaan Heruli, tadinya bergabung dalam pasukan Roma Barat, kemudian dia memberontak, mau merebut Itali. Romulus Agustulus, kaisar Roma Barat, melarikan diri dan bertahan di Pavia. Maka Odoacer pun mengepung Pavia. Kerusuhan baru bisa diredakan setelah Orestes dibunuh sebagai korban. Romulus menyerah kepada Odoacer. Romulus menandatangani pengunduran dirinya, dan menyatakan kekuasaan Roma Barat tidak perlu dilanjutkan. Cukup satu kaisar saja, yang sekarang bertakhta di Constantinople. Dan kerajaan Roma Barat berakhir tahun 476 AD.Sepertiga dari matahari pun terpukul, artinya dipadamkan. Roma Barat kehilangan kaisarnya. Odoacer memerintah Itali dengan titel Patrician yang diberikan kepadanya oleh kaisar Roma Timur.
Lalu terbitlah penguasa baru, Theodoric dari bangsa Ostrogoth tahun 493 AD. Dia mengalahkan bangsa Heruli di Roma dan Ravenna. Maka seorang raja bangsa Goth pun memerintah Itali dari 493-526 AD sebagai raja yang berdaulat. Theodoric masih mengizinkan senat dan konsul di Roma eksis dan bertugas. Tetapi kekaisaran besar yang pernah menguasai dunia, sekarang merosot menjadi sebuah jajahan yang miskin.
Namun revolusi berikutnya di Itali, di bawah jendral Belisarius, jendral raja Justinian kaisar Roma Timur, yang mengalahkan bangsa Ostrogoth di Itali, menghapus kekuasaan konsul pada tahun 541 AD. Sepertiga dari bulan pun tak berfungsi lagi. Sedangkan senatnya yang sudah pudar kekuasaanya, akhirnya dihapus oleh Totila, seorang Goth, pada tahun 553 AD. Maka bintang-bintang pun padam.
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring:"Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Terjemahan KJV tidak menyebut burung nasar melainkan “malaikat”, tetapi terjemahan-terjemahan bahasa Inggris lainnya lebih banyak memakai kata burung nasar. Mungkin untuk membedakan dengan ketujuh malaikat yang membawa sangkakala.
MULAI SANGKAKALA YANG KELIMA NANTI, AKAN DIPERKENALKAN TIGA CELAKA SECARA BERTURUT-TURUT.
(bersambung ke pasal 9)
No comments:
Post a Comment