(bersambung dari Wahyu pasal 15-16)
KITAB WAHYU
Pasal 17
MISTERI, BABILON BESAR
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Ayat pertama memperkenalkan “seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan”datang kepada Yohanes ~ tidak disebutkan malaikat yang keberapa ini, dan tidak disebutkan juga apakah dia datang ke Yohanes ini sebelum atau sesudah dia melaksanakan tugasnya menuang cawan murka Allah yang dibawanya. Mungkinkah malaikat ini adalah malaikat yang awal-awal dan setelah dia melakukan tugasnya dia pergi ke Yohanes sementara rekan-rekannya yang lain masih menuangkan cawan murka Allah yang mereka bawa? Ataukah ini adalah malaikat yang terakhir yang sementara menunggu gilirannya dia datang dulu kepada Yohanes? Alkitab tidak menjelaskan lebih lanjut.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Malaikat ini memberi penjelasan tentang“pelacur besar”. Siapakah dia?
Kita sudah tahu bahwa “seorang perempuan” adalah simbol gereja. Nah di sini dikatakan dia itu “pelacur besar”. Kalau statusnya “pelacur” apalagi “pelacur besar” sudah pasti ini bukanlah perempuan baik-baik. Karena perempuan itu adalah simbol gereja, maka jelaslah bahwa gereja ini juga bukan gereja baik-baik. Gereja yang tidak baik itu gereja yang bagaimana?
Kita tahu kata “gereja” itu sama dengan kata “jemaat/sidang”. Kita lihat di surat Efesus, Paulus memakai hubungan suami-istri untuk menggambarkan hubungan jemaat/gereja dengan Kristus. Jadi, bagaimanakah seharusnya gereja/jemaat yang benar itu?
Efesus 5:24
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Jemaat/gereja harus tunduk kepada Kristus dalam segala sesuatu, seperti seorang istri terhadap suaminya. Ini adalah jemaat/gereja yang benar.
Kalau begitu, jemaat/gereja yang tidak benar adalah jemaat/gereja yang TIDAK TUNDUK KEPADA KRISTUS.Dengan kata lain, jemaat/gereja yang murtad.
Jadi, malaikat ini akan menunjukkan kepada Yohanes “putusan” [the judgment = vonis yang akan terjadi] kepada Gereja yang Murtad ini.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Sekarang malaikat itu memberikan definisi yang sangat jelas supaya semua mengerti. Di ayat 1 dan 2 ini, dikatakan bahwa perempuan [= Gereja yang Murtad] itu:
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->”duduk di tempat yang banyak airnya” ~ Penjelasannya sudah diberikan di ayat 15: Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Berarti Gereja Murtad ini pengaruhnya ada di mana-mana, didukung oleh banyak bangsa, oleh banyak rakyat dari pelbagai kaum dan bahasa. Ini adalah sebuah gereja yang universal.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul ~ Kita sudah tahu bahwa raja-raja ini adalah pemerintah bangsa-bangsa di dunia. Gereja Murtad ini yang seharusnya hanya mengurus hal-hal kerohanian, ternyata telah berbuat cabul atau berzinah dengan pemerintah-pemerintah sipil di dunia, sehingga dia turut campur mempengaruhi urusan kenegaraan negara-negara tersebut.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." Jika “percabulannya" adalah persekutuan antara dia [Gereja Murtad] dengan pemerintah-pemerintah dunia,maka “penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya" tentunya berarti penghuni bumi sudah tidak sadar [“mabuk”]bahwa ajaran/doktrin [“anggur percabulannya"] yang dipaparkan kepada mereka itu salah, dan menganggapnya benar. Orang yang mabuk kan tidak sadar bahwa dia itu mabuk, dan pasti menganggap dia tidak mabuk. Maka “penghuni-penghuni bumi” ini juga tidak menyadari bahwa mereka telah mengikuti ajaran/doktrin yang salah.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kita sudah mempelajari dari sejak nubuatan Daniel hingga Wahyu pasal 16, bahwa Roma Kepausan adalah kekuasaan yang terakhir yang menentang Tuhan. Di Wahyu pasal 17 ini kita mendapatkan lebih banyak lagi tanda-tanda pengenalnya. Kita lihat saja cocok atau tidak semuanya ini.·
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor Binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Dalam roh” artinya Yohanes tidak benar-benar diterbangkan dari P. Patmos ke padang gurun, melainkan dia mendapat penglihatantentang padang gurung.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“seorang perempuan” yang dilihat Yohanes di padang gurun itu adalah perempuan yang sama dari ayat 1, yaitu “pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya” yang tadi sudah kita identifikasi sebagai Gereja yang Murtad.
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Perempuan itu berada di “padang gurun” ~ bahasa aslinya ἔρημος [erēmos] er'-ay-mos, artinya: Of uncertain affinity [dalam ikatan yang tidak jelas]; lonesome [seorang diri/sendirian], that is, (by implication) waste [maksudnya tempat yang sepi, tidak berpenghuni] (usually as a noun, [umumnya kata benda] G5561 being implied): - desert [padang gurun], desolate [tempat yang menyedihkan, yang ditinggalkan semua manusia], solitary [seorang diri], wilderness [tempat yang tidak tera-wat/ditelantarkan, lingkungan yang tidak ramah, tidak berpenghuni].
Di ayat 1-2 di atas, malaikat itu bercerita kepada Yohanes, bahwa dia akan menunjukkan nasib perempuan yang “duduk di tempat yang banyak airnya”. Tetapi di ayat 3 ini, Yohanes tidak melihat perempuan itu “duduk di tempat yang banyak airnya”, melainkan dia melihat perempuan itu “duduk di atas seekor Binatang yang merah” dan sedang berada di “padang gurun”. Berarti periode “padang gurun” ini, adalah suatu masa yang terpisah dari yang biasanya di alami oleh perempuan itu.
Berarti, pada periode “padang gurun” ini, Gereja murtad ini pernahditinggalkan seorang diri, ditelantarkan di lingkungan yang tidak berpenghuni. Pelajar-pelajar nubuatan sering memakai istilah tahap ini adalah “masa menjanda” baginya, karena pada waktu itu dia tidak bisa berbuat cabul dengan “raja-raja di bumi.”
Sejarah mencatat bahwa Roma Kepausan pernah dikalahkan oleh Napoleon Bonaparte, waktu itu Paus Pius VI ditangkap dan ditawan oleh Jendral Berthier pada tahun 1798 dan selama dua tahun setelah itu, Roma Kepausan tiarap. Inilah periode “padang gurun” yang dialaminya selama kurang-lebih dua tahun.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Lebih lanjut, kepada Yohanes ditunjukkan tanda-tanda pengenalnya yang lain, yaitu bahwa perempuan ini sedang “duduk di atas seekor Binatang” ~ kita tahu bahwa Binatang selalu melambangkan kekuasaan/pemerintahan/suatu negara. Sedangkan perempuan itu adalah Gereja yang Murtad. Jadi ini merupakan lambang unifikasi/ persatuan antara Gereja yang Murtad [“pelacur besar” itu] dengan pemerintahan sipil [seekor Binatang]. Satu-satunya unifikasi antara gereja dengan pemerintahan hanya terjadi pada Roma Kepausan.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Binatang itu berwarna “merah ungu” ~ dalam terjemahan bahasa Inggrisnya disebut “a scarlet colored beast” ~ warna “scarlet” bukan merah ungu, melainkanmerah tua. Kita lihat bahasa aslinya: κόκκινος [kok’-kee-nos] yang diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai “scarlet” atau “crimson”, yaituwarna merah tua seperti warna darah.
Kita ingat “Naga merah” dari Wahyu pasal 12.
Di Yes 1:18 dikatakan:
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Come now, and let us reason together, saith the LORD: though your sins be as scarlet, they shall be as white as snow; though they be red like crimson,they shall be as wool. [KJV]
Jadiwarna merah tua/merah kirmizi/scarlet/crimson ini adalah warna dosa. Berarti Binatang ini melambangkan pemerintahan yang melanggar hukum-hukum Allah, “sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah” [1 Yoh 3:4]
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Binatang itu “penuh tertulis dengan nama-nama hujat” juga “mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk”" ~sama dengan Binatang yang ditulis di:
Wah 13:1
Lalu aku melihat seekor Binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Dengan persamaan-persamaan ini, maka sudah pastilah Binatang ini sama dengan Binatang yang ditulis di Wah 13:1, maka silakan mereview kembali penjelasan pasal tersebut.
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara” ~ di zaman Perjanjian Lama, pakaian Imam Besar didominasi oleh warna ungu, merah tua, emas dan biru.
Kel 28:4-5
Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu [Harun adalah imam besar yang pertama], dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku. Untuk itu haruslah mereka mengambil emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
And they shall take gold, and blue, and purple, and scarlet, and fine linen.[KJV]
Ada perbedaan dalam terjemahan bahasa Indonesia. Kata yang diterjemahkan “ungu tua”dalam bahasa aslinya adalah תּכלת [ tek-ay'-leth]yang sebenarnya adalah warna “blue/biru” warna yang diperoleh dari benang yang dicelup cerulean mussel [semacam kerang].
Jadi, pakaian seorang imam besar harus ada warna emas, biru, ungu dan merah tua. Tetapi dikatakan di sini, Gereja yang Murtad ini [perempuan itu] mengenakan “kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas”. Jadi kurang satu warna, yaitu warna biru.
Warna biru itu mempunyai makna khusus. Kita lihat di:
Bil 15:38-39
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
< !--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Gereja murtad ini [perempuan itu] hanya memakai warna emas, ungu dan merah tua. Khusus warna yang melambangkan kepatuhan kepada segala perintah Tuhan, itu tidak ada padanya! Inilah satu lagi tanda yang diberikan Tuhan supaya kita tidak salah mengenali mana gereja yang murtad ini. Jika kita melihat jubah para Paus, maka warnanya selalu didominasi oleh warna ungu, merah tua dan emas, tak ada warna biru.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.” ~ kita lihat apa tulis nabi Yeremia:
Yer 51:7
Babel tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN yang memabukkan seluruh bumi. Bangsa-bangsa minum dari anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa menjadi gila.
< !--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Perempuan pelacur ini yang adalah Gereja yang Murtad, juga bernama “Babel” [lihat ayat 5]. Maka anggur yang keluar dari piala emasnya berisi “segala kekejian dan kenajisan percabulannya” ~ artinya semua doktrin dan ajarannya yang salah, bersumber dari persekutuannya dengan kekuasaan pemerintahan dunia,dan itu membuat bangsa-bangsa yang minum anggurnya [= menerima doktrin dan ajarannya] menjadi gila.
Kalau kita lihat namanya: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi” maka kita paham bahwa perempuan ini [Gereja yang Murtad] tidak beroperasi sendirian, melainkan dia “melahirkan” anak-anak yang adalah “wanita-wanita pelacur” ~ artinya, anak-anaknya itu adalah gereja-gereja [wanita] yang murtad [pelacur]juga. Siapakah anak-anaknya ini? Kita tahu bahwa gereja-gereja Protestan berasal dari Roma Kepausan juga, dan di Wahyu pasal 13 dan 14 kita sudah mempelajari bagaimana mereka pun akhirnya menjadi gereja-gereja yang murtad juga.
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di sini dikatakan bahwa perempuan itu, yaitu Gereja Murtad itu “mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.” ~ bagaimana orang menjadi mabuk? Dengan minum sesuatu yang memabukkan. Maka dengan kata lain, gereja murtad ini juga sudah “minum sampai mabuk” “darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.” Kalau minum cuma sedikit, pasti tidak membuat orang mabuk. Kalau sampai membuat mabuk, pasti minumnya banyak!
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Maka dengan kata lain Gereja Murtad ini juga telah membunuh banyak “orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus.” Sejarah telah membuktikan bagaimana selama masa kejayaannya dari 538-1798 Roma Kepausan telah membunuh banyak sekali orang yang tidak mau tunduk kepadanya yang dituduhnya murtad. Tetapi kata Tuhan, justru orang-orang itu adalah “orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus.”
17:7. Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia Binatang yang memikulnya, Binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
17:8 Adapun Binatang yang telah kaulihat itu, (1)telah ada, (2) namun tidak ada, (3) ia akan muncul dari jurang maut, dan (4) ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa Binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
The beast that thou sawest (1) was, and (2) is not; and (3) shall ascend out of the bottomless pit, and (4) go into perdition: and they that dwell on the earth shall wonder, whose names were not written in the book of life from the foundation of the world, when they behold the beast that was, and is not, and yet is.[KJV]
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Malaikat itu sekarang memberikan penjelasan yang lebih terinci:
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Binatang itu mengalami empat tahap eksistensi, yaitu: (1)“telah ada, namun (2) tidak ada, ia akan (3) muncul dari jurang maut, dan ia (4) menuju kepada kebinasaan.
Karena Binatang ini adalah Binatang yang sama dari Wahyu pasal 13, dan juga adalah si Tanduk Kecil dari Daniel pasal 7-8, maka tidaklah sulit untuk mengerti keempat tahap eksistensinya ini:
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Telah ada ~ ini adalah tahap ketika Binatang itu berjaya. Dalam terjemahan bahasa Inggris tahap ini ditulis dengan “was” [past tense]. Pada waktu Yohanes melihatnya, perempuan dan Binatang yang diduduki sedang berada di padang gurun. Itu adalah tahun 1798-1800. Berarti tahap “telah ada”ini terjadinya sebelum periode padang gurun, berarti sebelum 1798.
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Tidak ada ~ ini adalah tahap padang gurun itu, dalam terjemahan bahasa Inggris tahap ini ditulis“is not”[present tense] yaitu tahap yang sedang dilihat oleh Yohanes. Untuk suatu masa yang singkat [1798-1800], Binatang itu tidak beroperasi/non-aktif.
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Muncul dari jurang maut ~ ini adalah tahap ketiga, dalam terjemahan bahasa Inggris ditulis“shall ascend out of the bottomless pit” [future tense], jadi malaikat itu memberitahu Yohanes bahwa setelah tahap padang gurunnya, dia akan “hidup kembali”. Kemunculannya dari jurang maut ini sudah dijelaskan juga di Wah 13:3 “satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.” Dan ini digenapi di tahun 1800 ketika seorang Paus yang baru diangkat dan kedudukannya terus berlanjut hingga sekarang.
< !--[if !supportLists]-->ü <!--[endif]-->Menuju kepada kebinasaan ~ ini merupakan tahap yang terakhir, ketika “tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan” [Dan 8:25].
Wah 19:20
Maka tertangkaplah Binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari Binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->“mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran” ~ ini sama dengan Wah 13:3 “tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut Binatang itu.” Janganlah kita termasuk golongan orang-orang yang heran ini karena mereka adalah orang-orang “yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan.” Kita tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan:
Wah 20:15
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
17:9 Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,
17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Lebih lanjut tentang Binatang itu:
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->“ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung” = “ketujuhnya adalah juga tujuh raja”
Ada beberapa pendapat mengenai tujuh kepala, tujuh gunung dan tujuh raja ini. Tetapi karena Alkitab sendiri tidak menjelaskan tentang hal ini, kita tidak tahu pasti.
Namun, pendapat yang paling masuk akal ialah, itu adalah ketujuh tahap sejarah dunia spiritualyang dipaparkan Alkitab, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Babilon
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Media Persia
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Yunani/Greeka
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kekaisaran Roma [pagan]
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kepausan Roma hingga 1798
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kepausan Roma setelah 1800
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Amerika [Binatang bertanduk seperti anak domba]
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->“lima di antaranya sudah jatuh” ini adalah dari Babilon hingga Kepausan Roma pra 1798;
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->“yang satu ada” ini adalah Kepausan Roma setelah 1800 hingga kini;
< !--[if !supportLists]-->þ <!--[endif]-->“dan yang lain belum datang” [Amerika yang mendukung Kepausan] ~ hingga sekarang belum nyata dukungannya secara 100%.
< !--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->“dan jika ia datang, ia akan tinggal seketikasaja.” ~ waktu Amerika berpihak mendukung policy Roma Kepausan tidak berlangsung lama.
17:11 Dan Binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu”~ yaitu Roma Kepausan [lihat ayat 8 di atas], “ia sendiri adalah raja kedelapan” [=berada di urutan ke 8] dan merupakan “satu dari ketujuh itu” [Roma Kepausan setelah 1800].
< !--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->“dan ia menuju kepada kebinasaan.” ~ Ini adalah keterangan yang sama yang diberikan di ayat 8 di atas.
Wah 19:20
Maka tertangkaplah Binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari Binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
17:12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan Binatang itu.
17:13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada Binatang itu.
17:14. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Lagi-lagi, tidak ada penjelasan dari Alkitab mengenai “kesepuluh tanduk/sepuluh raja” ini, kecuali bahwa mereka “belum mulai memerintah”.
Di nubuatan Daniel kita sudah pernah bertemu dengan “kesepuluh tanduk/sepuluh raja” ini, tetapi mereka merupakan pecahan kerajaan Roma pagan, jadi sudah lewat [di masa lampau] sedangkan yang sepuluh di sini dikatakan “belum mulai memerintah”.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Di Alkitab, angka 10 juga dipakai untuk mewakili seluruh jumlahnya. Abraham mengembalikan kepada Tuhan sepersepuluh dari semua penghasilannya, yang mewakili seluruh berkat yang dia berutang kepada Tuhan.
Kej 14:20
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluhdari semuanya.
Apakah jumlahnya nanti benar-benar 10 raja/pemerintahan, ataukah angka 10 ini merupakan simbol semua pemerintahan dunia, kita tidak tahu, yang pasti cukup banyak, karena hanya “kawanan kecil” dari Luk 12:32 itu saja yang tidak tunduk kepada Binatang itu.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Tetapi “mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan Binatang itu” untuk“satu jam lamanya”. Kata yang diterjemahkan“satu jam” di ayat ini adalah ὥρα [ho’-rah] yang punya pengertian: day [hari], hour [jam], instant [segera], season [masa].
Jika kita hitung 1/24 x 360 maka 1 jam nubuatan = 15 hari kita.
Tetapi karena kata ὥρα[ho’-rah] ini punya beberapa pengertian, maka pemahamannya yang paling tepat adalah “waktu yang singkat.”
Ini adalah puncak dari masa kesesakan yang dialami umat Tuhan, ketika pemerintahan dunia yang berkoalisi dengan Binatang itu [“Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada Binatang itu.”]membatalkan Hukum Tuhan dengan undang-undang mereka dan menyatakan siapa pun yang tetap berpegang kepada Hukum Tuhan dan tidak mengindahkan undang-undang negara, adalah pemberontak dan musuh negara, dan dengan demikian harus dihukum. Karena mereka tidak berhasil memaksa umat Tuhan untuk tunduk kepada undang-undang mereka, akhirnya mereka pun menjatuhkan hukuman mati kepada umat Tuhan. Namun seperti yang sudah diberitahukan oleh Tuhan, masa itu sangat singkat.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->“Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, ... Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Umat Tuhan boleh merasa lega karena Tuhan sudah berkata, mereka yang bersama-sama dengan Tuhan akan menang, dan dikatakan bahwa mereka ini memang adalah orang-orang “yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Kelompok 144ribu dari pasal 7 termasuk di dalam golongan ini.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Ayat ini merupakan penjelasan bahwa wanita pelacur itu = Gereja yang Murtad = Roma Kepausan, berpengaruh atas “bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.” Dan ini memang kenyataaannya, bukan? Di mana ada umat Katolik, di sanalah dia punya pengaruh.
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta Binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
17:17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada Binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Peristiwa ini terjadi pada waktu dicurahkannya Malapetaka yang Keenam. Kita review lagi pembahasan Wah 16:12.
Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
Mengeringnya sungai Efrat bukan hanya berarti berhentinya negara-negara itu memberikan dukungan kepada si Ibu Pelacur [Roma Kepausan], tetapi mereka kemudian malah berbalik memusuhinya. Mengapa? “Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata”. Tuhan membuat mereka sadar bahwa ternyata si Ibu Pelacur [Roma Kepausan] telah menipu mereka. Kalau sebelumnya Allah membiarkan mereka “memberikan pemerintahan mereka kepada Binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi” sekarang Allah membuka mata mereka supaya mereka bisa melihat apa yang sesungguhnya terjadi.
17:18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi."
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Sekali lagi Tuhan memastikan identitas perempuan itu, di sini dengan jelas disebutkan dia adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi."
Kita sudah tahu “perempuan” adalah simbol dari gereja/sidang.
Gereja ini adalah sebuah “kota besar” jadi ini memberikan keterangan tambahan kepada kita bahwa ini bukanlah sebuah gereja biasa, melainkan gereja yang berfungsi sebagai “kota besar” [pemerintah sipil]. Di seluruh dunia hanya ada satu negara yang juga merupakan gereja: Vatican.
< !--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Dan suatu hari dia akan “memerintah atas raja-raja di bumi" untuk masa yang singkat, sebelum “raja-raja di bumi" ini berbalik “memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.”
No comments:
Post a Comment