Translate

Saturday, April 27, 2013

kuduskanlah hari sabat bagian 2

 
Bagian kedua

15. BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA SABAT HARI KETUJUH ITU DIKUDUSKAN?

Yesaya 58:13-14
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan (1) tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau (2) menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan (3) tidak menjalankan segala acaramu dan dengan (4) tidak mengurus urusanmu atau (5) berkata omong kosong,
maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.

Hanya itu! Sederhana, bukan? Prinsipnya adalah karena hari itu sudah diklaim Tuhan sebagai milikNya, maka apa pun yang kita lakukan, katakan dan pikirkan pada hari tersebut haruslah terfokus kepada Tuhan. Segala pekerjaan rutin kita yang berhubungan dengan nafkah, dengan kesibukan rumah tangga, dengan aktivitas dunia (belanja, pesta, olahraga, nonton dll) kita hentikan dulu. Kita sudah diberi Tuhan 6 hari untuk kita pakai sesuka hati kita, tetapi 1 hari dalam seminggu, hari yang ketujuh, itu Tuhan mau kita memakainya untuk kemuliaanNya. Sama sekali tidak berat, bukan?

1 Yoh 2:5-6
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Bagaimanakah Kristus hidup? Kristus bersabat pada hari yang ketujuh! Kristus tidak bersabat pada hari pertama (Minggu). Maka jika kita meniru Kristus, ya kita pun harus bersabat pada hari yang ketujuh.



16. APAKAH YESUS SENDIRI MEMELIHARA HARI SABAT HARI KETUJUH?

Kita baca sendiri apa kerja Yesus pada sabat hari ketujuh:

Luk. 6:6
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.

Luk. 4:16
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Luk. 4:31
KemudianYesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.

Luk. 13:10
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

Mark. 1:21
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.

Mark.6:1-2
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?



17. BUKANKAH MENYEMBUHKAN ORANG PADA HARI SABAT SUATU PELANGGARAN KARENA ITU TERMASUK BEKERJA?

TIDAK!

Matius 12:9-12
Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.
Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba?
Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."

Sebetulnya semua pertanyaan tentang apakah yang dilakukan Yesus dan murid-muridNya pada hari Sabat itu salah atau benar, adalah menggelikan. Seperti tadi sudah kita baca dua ayat yang mengatakan bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas Hari Sabat. Kita juga tahu bahwa yang menciptakan hari Sabat pada hari ke-7 setelah selesai menciptakan dunia adalah Yesus sendiri.

Kol. 1:16
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Maka, Yesus adalah yang paling tahu bagaimana seharusnya Sabat hari ke-7 itu disucikan dan dipelihara menurut kehendakNya, karena Dia yang menciptakannya. Dan melihat apa yang dilakukan Yesus pada hari Sabat, dengan menyembuhkan orang-orang yang sakit, maka kita boleh merasa yakin bahwa tindakan menyembuhkan atau mengobati orang sakit dan berbuat kebaikan pada hari Sabat tidaklah melanggar kesucian hari Sabat itu.

Luk. 6:9
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baikatau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?

Mat. 12:12
“…Karena ituboleh berbuat baik pada hari Sabat."



18. APAKAH RASUL-RASUL PERJANJIAN BARU MEMELIHARA SABAT HARI KETUJUH SETELAH KEPERGIAN YESUS?

YA!

Misalnya, Paulus.
Kis. 17:2-3
Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turutia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."
Jelas di sini dikatakan, pada tiga Sabat berturut-turut, Paulus masuk ke rumah ibadat. Jadi ke mana seharusnya kita pada hari Sabat?Kalau kita menuruti teladan Yesus dan para muridNya, kita harus masuk ke rumah ibadat hari itu!

Dan juga Barnabas.
Kis. 13:42-44
Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.
Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.

Di sini sangat jelas bahwa mereka ber”ibadah” pada hari Sabat itu, dan diminta datang mengajar lagi pada Sabat berikutnya. Mengapa mereka tidak minta supaya Paulus dan Barnabas mengajar pada keesokan harinya saja yang adalah hari Minggu? Karena pada hari Minggu tidak ada ibadah!! Maka Paulus dan Barnabas ditunggu pada sabat berikutnya untuk “mendengar firman Allah.”

Kis. 13:14
Dari Perga mereka [Paulus dan kawan-kawannya] melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.

Kis. 13:27
Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.

Dan apa kata Yakobus:
Kis. 15:21
“Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

Kis. 18:4
Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.





19. BUKANKAH SEMUA HUKUM SUDAH DIPAKUKAN DI SALIB?

BUKAN!

Kol. 2:13-14
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
dengan menghapuskan surat hutang,yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

Di sini Paulus dengan jelas menulis apa yang dipakukan pada kayu salib, yaitu SURAT UTANG, bukan HUKUMNYA!
Surat utang apa? Kita lihat dulu dari mana surat utang ini berasal.
Rom 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Karena upah dosa itu maut, maka setiap kali kita berbuat dosa, hukumannya adalah MATI. Tidak bisa ditawar. Dosa apa pun, hukumannya mati. Di mata Tuhan tidak ada dosa kecil dosa besar, semua pelanggaran hukum adalah dosa.

1 Yoh. 3:4
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

Mati ini bukan hanya kematian pertama yang dialami semua makhluk hidup, tetapi juga kematian yang kedua nanti yang akan dilaksanakan hukumannya pada hari kiamat. Karena hukuman mati ini belum dijalani, maka itu dianggap sebagai SURAT UTANG kita. Jadi setiap kali kita berbuat dosa, keluar SURAT UTANG yang baru atas nama kita.

Tetapi Allah mengaruniakan hidup kekal dalam Kristus Yesus kepada kita. Artinya, siapa pun yang menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, dia mendapat karunia hidup kekal.
Lalu bagaimana dengan hukuman MATI yang harus kita jalani? Bagaimana dengan semua tumpukan SURAT UTANG kita? Apakah itu hilang begitu saja? T I D A K !
Semua surat utang itu dipakukan ke salib. Artinya, diambil alih oleh Kristus sehingga bukan lagi kita yang harus melunasinya nanti pada hari kiamat, melainkan semuanya sudah dilunasi oleh Kristus dengan kematianNya di salib.

Jadi bukan Hukum Tuhan yang dipakukan ke kayu salib, tetapi hukumanNya (dalam bentuk surat utang) yang dipakukan ke kayu salib, itu yang ditanggung oleh Kristus.

Tetapi, bisakah kita tetap minta Kristus yang membayarkan surat utang kita bila kita terus-menerus sengaja berbuat dosa yang sama, terus-menerus tetap dengan kesadaran melanggar hukum yang sama, walaupun kita sudah mengetahui kebenaran yang seharusnya? Bacalah tulisan Paulus di bawah ini.

Ibr. 10:26-27
“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.”

Paulus menulis dengan sangat jelas bahwa jika kita sengaja berbuat dosa sesudah kita tahu apa yang benar, maka Yesus tak lagi mau menjadi korban dosa kita. Akibatnya kita harus menanggung sendiri semua surat utang kita, dan itu bakal harus kita bayar dengan api dahsyat yang menghanguskan.




20. BUKANKAH KISAH 20:7 BERKATA PAULUS BERIBADAT PADA HARI PERTAMA [HARI MINGGU]?

BUKAN!

Kis. 20:7
“Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.”

Kesalahan banyak orang dalam mengerti Alkitab adalah hanya mengambil 1-2 ayat tetapi tidak membaca seluruh konteksnya. Marilah kita baca seluruh konteksnya mulai ayat 7-12:
(7)“Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. (8) Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu. (9) Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. (10)Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup." (11) Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat. (12)Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.”

< !--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Pertama-tama jika membaca seluruh perikop ini dengan teliti, kita tahu bahwa “memecah roti” pada kesempatan ini ternyata bukanlah Perjamuan Suciseperti yang disangka banyak orang, melainkan hanya acara makan bersama sambil berbincang-bincang. Sama sekali tidak disebut tentang cawan anggur yang harus ada dalam Perjamuan Sucidan juga tidak ada kata-kata bahwa perjamuan itu dilakukan sebagai peringatan penebusan Kristus. Bacalah 1 Korintus 23-31, terutama ayat 27:
“Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.”
Nah, seandainya itu memang betul acara Perjamuan Suci, mana mungkin di depan Paulus, Euthikus tidak duduk di meja untuk mengiktui Perjamuan Suci, malahan duduk di jendela, bahkan berani tertidur sampai terjatuh!

< !--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Ayat di atas tidak beda dengan yang dikatakan dalam Kisah 2:46:
“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.”
Kebiasaan orang Yahudi kalau makan, rotinya dirobek dengan tangan, maka istilah makan adalah “memecah roti”.

< !--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Bila kita baca cerita tentang Euthikus yang terjatuh karena mengantuk, lalu bagaimana Paulus turun ke bawah untuk menolongnya, dan setelah itu mereka “kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan” lagi. Jadi ini hanyalah makan bersama yang terjadi paling sedikit 2 x malam itu, dalam suatu pertemuan yang panjang selama sekitar 11 jam, pertama sebelum Euthikus jatuh, dan dilanjutkan lagi setelah Euthikus ditolong. Masa mengadakan Perjamuan Suci 2 x dalam satu pertemuan dengan orang-orang yang sama?

< !--[if !supportLists]-->d. <!--[endif]-->Mengapa mereka berkumpul selama itu sampai fajar menyingsing, sekitar 11 jam? Untuk beribadah kepada Tuhan? T I D A K ! Mereka berkumpul karena Paulus mau berbicara dengan merekasebelum dia berangkat pagi harinya (fajar Minggu). Paulus mau memberikan pesan-pesannya kepada pengikut-pengikut Kristus ini.

< !--[if !supportLists]-->e. <!--[endif]-->Janganlah menganggap bahwa ayat ini bicara tentang pukul 8 Minggu pagi! Ayat 8 berkata “dinyalakan banyak lampu.” Berarti waktu itu sudah gelap,bukan pagi atau siang hari! Satu-satunya saat gelap (tidak ada matahari) pada hari yang pertama dari suatu minggu adalahsetelah matahari tenggelam Sabtu petang hingga datang fajar sekitar 11-12 jam lamanya.Kalau menurut hitungan kita sekarang adalah dari pukul 18:00 hari Sabtu malam Minggu hingga pukul 05:00-06:00 Minggu pagi. Jangan lupa pada zaman Alkitab pergantian hari itu terjadi pada saat matahari tenggelam.
“Pada hari pertama dalam minggu itu”(ayat 7) berarti setelah matahari tenggelam hari yang ketujuh (Sabtu) mulai pukul 18:00 waktu kita sekarang). Jadi, setelah mereka selesai menjalankan ibadah sabat hari ke-7 (yang berakhir saat matahari tenggelam) mereka melanjutkannya ke acara bincang-bincang sambil makan-makan “sampai fajar menyingsing” (ayat 11).


Jadi ini sama sekali bukanlah ibadah mingguan kepada Tuhan,mereka melanjutkan pertemuan mereka setelah berakhirnya hari sabat dengan acara bincang-bincang sambil makan karena Paulus akan meninggalkan mereka begitu fajar menyingsing. Memakai ayat ini untuk mengatakan Paulus telah menggeser hari ibadah dari sabat hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu, adalah suatu kesalahan dan sama sekali tidak berdasar.





21. DALAM 1 KOR 16:2 BUKANKAH PAULUS MENGAJAK BERBAKTI PADA HARI PERTAMA [HARI MINGGU]?

BUKAN!

1 Kor. 16:2
“Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamumasing-masing--sesuai dengan apa yang kamu peroleh--menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah,supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang.”

Yang dibicarakan di sini adalah mengumpulkan sumbangan. Sumbangan pada masa dahulu kebanyakan berbentuk materi [hasil bumi, pakaian, dll], jarang uang. Jadi proses mengumpulkannya lebih ribet. Justru karena Paulus tidak mau jemaahnya sibuk mengurus sumbangan pada hari sabatpada waktu mana mereka harus konsentrasi kepada beribadah dan berbakti kepada Tuhan, maka segala kesibukan mengumpulkan sumbangan ini supaya diadakan pada hari pertama setiap minggu [yang bukan hari sabat], supaya pada waktu Paulus datang, jemaah bisa memberikan waktu mereka sepenuhnya untuk belajar Firman bersama Paulus.

Jika kita membaca dengan cermat, Paulus minta supaya sumbangan dikumpulkan pada hari pertama supaya janganpengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. Berarti ayat ini justru mengatakan PAULUS TIDAK AKAN DATANG PADA HARI PERTAMA! Karena itu, hari itu bisa dipakai untuk kesibukan mengumpulkan sumbangan.
Kesimpulan: PAULUS TIDAK AKAN DATANG PADA HARI PERTAMA KARENA ITU MEMANG BUKAN HARI UNTUK BERIBADAH BERSAMA!



22. BUKANKAH YOH 20:19 MEMBUKTIKAN RASUL-RASUL BERBAKTI PADA HARI PERTAMA SETELAH KEMATIAN YESUS?

BUKAN !

Yoh. 20:19
“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

< !--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Kita harus membaca ayat ini dengan cermat. “Pada hari pertama minggu itu” di sini menurut tanggalan kita sekarang adalahSabtu malam Minggu, karena di sini ada kata “sudah malam”. Jadi setelah lewat hari sabat, setelah hari gelap, mereka berkumpul. Seperti keterangan di atas tentang Kis. 20:7-12. Satu-satunya waktu yang bisa dibilang “sudah malam” pada hari pertama adalah saat malam Minggu selewat matahari terbenam, karena hitungan waktu zaman Alkitab, malam dulu baru pagi.

< !--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Mereka berkumpul untuk apa? Untuk berbakti? TIDAK! Mereka berkumpul karena “mereka takut kepada orang-orang Yahudi.” alias mereka sedang bersembunyi!

< !--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Markus 16:14 menjelaskan apa yang sedang mereka lakukan ketika bersembunyi itu: “Akhirnya Ia [Yesus] menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.” Masa orang berbakti sambil makan? Jadi pada waktu itu sama sekali tidak ada orang yang beribadah! Mereka berkumpul bersama-sama karena takut keluar, dan mereka makan di sana.

Jadi adalah sama sekali tidak benar kalau murid-murid Kristus ini berkumpul untuk merayakan kebangkitan Kristus sebagai pengganti ibadah sabat hari ketujuh, karena pada hari itu, mereka sendiri saja belum bisa percaya bahwa Kristus memang sudah bangkit!



23. BUKANKAH KOLOSE 2:16-17 MENGATAKAN SABAT SUDAH DIHAPUS?

BUKAN!

Kol. 2:16-17
Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Di poin 7 di atas sudah ditulis bahwa semua hari raya, hari perayaan, itu disebut hari Sabat. Hari Sabat artinya hari libur kerja.
Jadi “hari Sabat” yang tertulis di Kol. 2:16 ini adalah hari-hari raya orang Yahudi yang tertulis di dalam Kitab Musa, BUKAN SABAT HARI KETUJUH.

Berdasarkan apa kita tahu bahwa ayat 16 ini tidak bicara tentang Sabat Hari Ketujuh?Itu dijelaskan Paulus di ayat yang ke 17: “semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang”. Jari hari sabat yang disebutkan di sini adalah hari-hari sabat (hari libur kerja) upacara dari semua hari raya/hari besar orang Yahudi, yang semuanya mengacu kepada pekerjaan penebusan Kristus.

Kalau kita lihat di kitab Imamat mulai pasal 23, kita temukan ada 7 macam hari raya (perayaan) besar yang harus dipatuhi oleh orang-orang Yahudi, yaitu:
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Passah – hari ke-14 bulan yang pertama
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Roti tidak beragi – besoknya, hari ke-15 bulan yang pertama
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Unjukan – hasil yang pertama
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Korban Sajian/Pentakosta – hari yang ke-50 setelah Hari raya Unjukan.
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Nafiri/trompet – hari pertama bulan ke-7
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari Pendamaian/Grafirat – hari ke-10 bulan ke-7
< !--[if !supportLists]-->* <!--[endif]-->Hari raya Tabernakel/Pondok Daun – hari ke-15 bulan ke-7

Semua perayaan itu, ada peraturannya sendiri-sendiri, semuanya sudah diatur, misalnya kurban apa yang harus dipersembahkan, baik yang dibakar maupun yang disajikan, makanan apa, minuman apa, dll. dan yang lamanya masing-masing perayaan berbeda, ada yang 1 hari, ada yang seminggu, ada yang dengan puasa, ada yang dilakukan saat bulan baru (hari pertama dalam suatu bulan), ada yang di tengah-tengah bulan, dll.

Kita lihat saja kesimpulannya di Imamat 23:37
Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu,

Ketujuh hari raya di atas ini SEMUANYA merupakan bayangan/lambang dari pekerjaan penebusan Kristus. SEMUANYA! Mulai dari perayaan Passah hingga Pondok Daun, kata Paulus, “semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.” OLEH KARENA ITU KETIKA YESUS MATI DI KAYU SALIB SEBAGAI DOMBA KURBAN YANG SEJATI, BERAKHIRLAH SEMUA HARI RAYA (HARI SABAT) BAYANGAN ITU KARENA YANG ASLI SUDAH MUNCUL!

< !--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Sedangkan Sabat hari Ketujuh tidak ada kaitannya dengan pekerjaan penebusan Kristus, melainkan dengan event penciptaan dunia. Sabat hari Ketujuh sudah diadakan oleh Tuhan sebelum manusia berdosa, sehingga tidak berkaitan dengan pekerjaan penebusan Kristus.
< !--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Memelihara kekudusan sabat hari Ketujuh merupakan pengakuan kita bahwa Tuhan-lah Khalik Pencipta kita, hari itu kita sendirikan khusus untuk memuliakan Tuhan, karena hari itu sudah diklaim dan dikuduskan oleh Tuhan sendiri – Kej. 2:2-3

Jadi di Kol. 2:16 Paulus sama sekali tidak bicara tentang Sabat Hari Ketujuh! Yang dibicarakannya adalah hari-hari sabat bayangan yang semuanya sudah dihapus saat Yesus mati di salib.



24. BUKANKAH KEBANGKITAN KRISTUS ITU HARI KEMENANGAN BAGI ORANG KRISTEN PERJANJIAN BARU JADI PANTAS DIPAKAI SEBAGAI HARI IBADAH?

Hari kebangkitan Kristus adalah hari kemenangan kita atas kuasa maut dan dosa. Tetapi di dalam Alkitab tidak pernah Yesus maupun murid-muridNya mengatakan bahwa sejak itu hari kebangkitan ini menggantikan ibadah pada hari Sabat.Kalau kita mau memperingati hari itu, boleh saja, tapi itu adalah 1 x kejadian dalam satu tahun, tidak mengubah kekudusan hari ketujuh selama 52 x dalam setahun. Tidak ada satu pun ayat di dalam Alkitab yang mendasari perubahan ini, dan memang perubahan ini terjadi bukan atas kehendak Tuhan, melainkan atas kehendak Kepausan Roma.

Yakobus 2:10
"Sebab barang siapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikansatu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya."

Jadi melanggar 1 hukum Tuhan, sama dengan melanggar semuanya. Kalau kita melanggar hukum Sabbat hari ketujuh, berarti kita juga melanggar hukum #1, karena kita sudah lebih mementingkan diri kita sendiri di atas Tuhan. Kita sudah menjadi allah kita sendiri.
Kalau kita tidak ingat menyucikan hari Sabbat, berarti secara moral kita ikut tidak mengakui Tuhan sebagai pencipta kita, walaupun bukan itu niat kita, karena hari itulah yang dikuduskan oleh Tuhan bagi diriNya sendiri, dan kita yang makhluk ciptaan pada hari itu wajib memuliakan Tuhan sebagai Khalik Pencipta alam semesta.

Kej. 2:2-3
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu

Apa yang dikatakan Yesus kepada orang Farisi berlaku juga untuk kita sekarang.

Matius 15:3, 9:
"Tetapi jawab Yesus kepada mereka, 'Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?.....Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Markus 7:9
“Yesus berkata pula kepada mereka: Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.”

Markus 7:13
Dengan demikian Firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."




25. BUKANKAH ROM 14:5-6 MENYATAKAN SEMUA HARI ITU SAMA?

Rom 14:4-5
Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan.

AYAT INI TIDAK BICARA MENGENAI SABAT HARI KETUJUH.

Kita tahu bahwa yang menulis surat Roma itu adalah Paulus. Sebelumnya, baiklah kita membaca nasihat Petrus dulu mengenai tulisan-tulisan Paulus.
2 Pet 3:15-17
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga (1)Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. (2) Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami,sehingga (3)orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu (4)waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.

Kita lihat dari Alkitab Bahasa Sehari-hari, mungkin lebih jelas artinya:
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan yang diberikan-Nya kepadamu supaya bisa selamat. (1) Paulus, saudara kita yang tercinta, sudah menulis yang demikian juga kepadamu. Ia menulis itu dengan kebijaksanaan yang diberikan Allah kepadanya. Dalam semua suratnya, Paulus selalu menulis tentang hal itu. (2)Memang ada beberapa hal yang sukar dipahami dalam surat-suratnya itu. (3)Dan bagian itu diputarbalikkan oleh orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan yang tidak teguh imannya. Hal itu tidak mengherankan, karena bagian-bagian lain dari Alkitab diperlakukan begitu juga oleh mereka. Apa yang mereka lakukan itu hanya mengakibatkan kehancuran mereka sendiri. Tetapi kalian, Saudara-saudara yang tercinta, sudah tahu tentang hal itu. Sebab itu, (4)waspadalah, jangan sampai kalian terbawa-bawa ke dalam kesesatan orang-orang bejat sehingga kalian jatuh dari tempat berpijakmu yang kokoh.

Apa kata Petrus dalam 3 ayat ini?

< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Paulus, .... menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Paulus, ... menulis itu dengan kebijaksanaan yang diberikan Allah kepadanya.[ABS]
Artinya semua tulisan Paulus itu datang dari Allah, dan ditulisnya menurut hikmat/kebijaksanaan yang diberikan Allah.
Dengan kata lain, tulisan-tulisan Paulus itu BENAR! TIDAK ADA YANG SALAH.

< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami.
Jadi, yang dibahas Paulus memang adalah topik-topik yang pelik, yang sukar, karena itu penjelasannya juga sukar dipahami.

< !--[if !supportLists]-->3. orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri,
Dan bagian itu diputarbalikkan oleh orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan yang tidak teguh imannya. .... Apa yang mereka lakukan itu hanya mengakibatkan kehancuran mereka sendiri. [ABS]
Nah, ini inti peringatan Petrus, yaitu orang-orang yang tidak memahami tulisan Paulus, lalu MEMUTARBALIKKAN ARTINYA.
Apakah itu berbahaya? Jelas! Karena itu “MENJADI KEBINASAAN MEREKA SENDIRI” atau “MENGAKIBATKAN KEHANCURAN MEREKA SENDIRI.”
Artinya, mereka yang tidak mengerti itu, yang memutarbalikkan arti tulisan-tulisan Paulus yang susah dipahami, MEREKA ITU SENDIRI YANG TIDAK SELAMAT!

< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum
waspadalah, jangan sampai kalian terbawa-bawa ke dalam kesesatan orang-orang bejat [ABS]
Jadi bagaimana seharusnya? Petrus mengingatkan JANGAN KITA TERSERET KESESATAN ORANG-ORANG YANG TIDAK MENGENAL HUKUM ITU!
Berarti, orang-orang yang sesat itu yang bagaimana? YANG TIDAK MENGENAL HUKUM!
Jadi apakah Paulus mengajarkan untuk MENGHAPUS HUKUM? TIDAK!
TAPI ORANG-ORANG YANG MEMUTARBALIKKAN AJARAN PAULUS ITU, ORANG-ORANG YANG DIRINYA SESAT ITU, ORANG-ORANG YANG TIDAK SELAMAT ITU, MEREKA ITULAH YANG TIDAK MENGENAL HUKUM!

Kembali ke Rom 14:4-5

Kita kembali ke sejarah gereja mula-mula di zaman Paulus. Roma dan Korintus adalah dua kota di mana terjadi banyak sekali masalah antara orang Kristen dari keturunan Yahudi, dengan orang Kristen dari keturunan Yunani.
Orang Kristen keturunan Yahudi sudah sejak lahir mengenal hukum Taurat. Dari lahir mereka sudah ikut menjalankan semua upacara ka’abah, semua hari-hari raya dan pertemuan-pertemuan kudus orang Yahudi. Semua itu sudah mendarah-daging.
Sebaliknya orang Kristen keturunan Yunani, tidak, mereka ini tadinya adalah penyembah berhala.
Maka datang dari latar belakang yang berbeda itu, timbullah banyak gesekan ketika mereka dipersatukan dalam tubuh Kristus, yaitu menjadi orang-orang Kristen.
Apa yang mereka permasalahkan?

Orang Kristen keturunan Yahudi Orang Kristen keturunan Yunani
==============================================================


Masih belum bisa meninggalkan meraya- Tidak mengenal hari-hari raya Yahudi.
kan hari-hari raya orang Yahudi, misal-
nya: hari raya Pondok Daun, hari raya
Nafiri, hari raya Unjukkan, dll. (lihat Tidak setuju hari-hari raya yang sebe-
Imamat 23). Jadi mereka masih mau tulnya sudah berakhir sejak kematian
Merayakannya sebagai bagian dari Yesus itu tetap dirayakan, karena me-
Tradisi. reka memang tidak pernah merayakan.
Kira-kira seperti orang Kristen zaman
sekarang yang walaupun tahu perayaan
Natal, Easter, Valentine, itu tidak alki-
tabiah, tapi masih terus melakukannya.


Menganggap makanan yang halal bekas Menganggap makan makanan bekas
dipersembahkan kepada dewa-dewa dipersembahkan berhala itu haram,
tidak haram, karena bagi mereka dewa karena sedikit-banyak mereka masih
itu tidak “real”, jadi makanan yang diper- menganggap dewa-dewa itu ada, se-
sembahkan kepada dewa itu tidak beda hingga makanan yang sudah diper-
dengan makanan yang tidak dipersem- sembahkan kepada dewa itu sudah
bahkan kepada dewa. bekas dimakan sungguh oleh dewa.



Nah, Paulus dalam suratnya kepada orang-orang Kristen di Roma (dan juga di Korintus) memberi nasihat bahwa urusan yang tidak prinsipial ini, tidak perlu dipertentangkan.

Rom 14:6, 10
Orang yang mementingkan hari-hari tertentu, orang itu berbuat begitu untuk menghormati Tuhan. Orang yang makan segala-galanya, berbuat begitu untuk menghormati Tuhan, karena ia bersyukur kepada Allah atas makanan itu. Begitu juga dengan orang yang makan hanya makanan tertentu saja; orang itu juga menghormati Tuhan dan bersyukur kepada Allah.... Jadi, Saudara-saudara! Untuk apa menyalahkan saudaramu yang seiman? Dan untuk apa Saudara menganggap dia rendah? Kita semua akan menghadap Allah untuk diadili.

Paulus sama sekali tidak berbicara mengenai pemeliharaan sabat hari ketujuh di sini. Perhatikan di ayat 6 di atas, Paulus menulis “Orang yang mementingkan hari-hari tertentu” ~dalam bentuk jamak (plural), BANYAK HARI. Hari-hari apa? Hari-hari perayaan orang Yahudi yang berkaitan dengan upacara-upacara Bait Suci. Jadi, Paulus di sini sama sekali tidak menulis tentang SABAT HARI KETUJUH, karena sabat hari ketujuh itu tidak pernah dipertentangkan atau menjadi masalah pada zaman para Rasul.
Mengapa?
Karena satu-satunya hari yang dipelihara sebagai hari kudus untuk beribadah setiap minggu adalah hari yang ketujuh.

Pada zaman Paulus belum ada orang Kristen yang memelihara kekudusan hari lain kecuali hari yang ketujuh.
Ibadah pada hari Minggu baru dimulai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kaisar Constantine dari Roma pada tanggal 7 Maret 321AD (lihat pembahasan poin 1), yang baru disahkan oleh Konsili Laodekia 336AD, lamaaaaaa setelah Paulus mati.


Kembali kepada peringatan Petrus, janganlah kita “terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum” ~ perhatikan Petrus di sini menyinggung tentang Hukum, berarti Hukum Tuhan tetap diagungkan. Dan Hukum Tuhan mencatat Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” [Kel 20:8]


Semoga kita tidak ikut mereka dan binasa bersama mereka.




26. SAMPAI KAPAN SABAT HARI KETUJUH INI AKAN BERLAKU?

Yes. 66:22-23
Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.

Tak perlu dijelaskan lagi bukan?
Pemeliharaan sabat hari ketujuh itu akan tetap ada untuk selamanya, bukan saja di dunia yang sekarang, tetapi hingga langit yang baru dan bumi yang baru
Feb 2012    

No comments:

Post a Comment