Translate

Sunday, May 12, 2013


ADAKAH  MANUSIA  YANG  TIDAK  BERBUAT  DOSA????
ADAKAH MANUSIA YANG LAYAK DISEMBAH???

Siapakah yang berkompeten menjawab?
Karena ini urusan DOSA, maka yang paling berkompeten menjawab adalah TUHAN!

“Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab DOSA IALAH PELANGGARAN HUKUM ALLAH.” (1 Yoh. 3:4)

Karena yang dilanggar itu HUKUM ALLAH, maka YANG EMPUNYA HUKUM ITULAH YANG PALING BERKOMPETEN MENENTUKAN APAKAH ADA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH MELANGGAR HUKUMNYA. Betul, tidak?

Di luar TUHAN, tidak ada manusia lain yang berhak mengatakan siapa manusia yang tidak pernah berbuat dosa, karena itu bukan wewenangnya.

Nah, karena HANYA TUHAN yang berhak menunjuk manusia mana yang TIDAK PERNAH BERBUAT DOSA, maka kita harus membuka Alkitab, satu-satunya buku pedoman yang diberikan Tuhan kepada manusia. Apa yang tertulis di Alkitab?

HANYA SATU MANUSIA YANG TIDAK BERBUAT DOSA, DAN DIA ADALAH YESUS KRISTUS.

2 Korintus  5:21
Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.



SELAIN ITU TIDAK ADA MANUSIA LAIN YANG TIDAK BERBUAT DOSA:

Rom 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah

Jelas sekali, bukan? SEMUA ORANG TELAH BERBUAT DOSA! Tidak ada satu manusia pun (selain Anak Manusia, Yesus Kristus) yang tidak pernah berbuat dosa. SEMUA ORANG TELAH BERBUAT DOSA!

I Yohanes  1:8
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

JADI, KALAU ADA MANUSIA YANG DIKATAKAN TIDAK BERDOSA, ALKITAB BERKATA ITU “MENIPU”.  Kalau kita mengatakan kita sendiri tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri. Dan jika kita mengatakan orang lain tidak berdosa, kita menipu bukan saja diri kita sendiri, tetapi juga orang lain.


BAGAIMANA DENGAN ORANG-ORANG YANG MENDAPAT LABEL ORANG-ORANG SUCI ATAU ORANG-ORANG KUDUS? APAKAH MEREKA INI TERMASUK ORANG-ORANG BERDOSA ATAU TIDAK?

Marilah kita kembali lagi kepada Alkitab.

Kisah Para Rasul  9:32
Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga KEPADA ORANG-ORANG KUDUS YANG DI LIDA.

Roma  15:26
Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara ORANG-ORANG KUDUS DI YERUSALEM.

2 Korintus  1:1
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan SEMUA ORANG KUDUS DI SELURUH AKHAYA.

Filipi  4:21
Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap ORANG KUDUS DALAM KRISTUS YESUS. Salam kepadamu dari saudara-saudara, yang bersama-sama dengan aku.


Jadi siapakan yang disebut orang-orang suci atau orang-orang kudus di Alkitab?

SEMUA ORANG YANG TELAH DITEBUS KRISTUS, DAN YANG TINGGAL DI DALAM KRISTUS.

K I T A   S E M U A  YANG MENGAKU KRISTEN  HARUS BISA DISEBUT ORANG-ORANG KUDUS!
Jika kita tidak bisa disebut orang kudus, kita tidak bisa masuk dalam Kerajaan Allah!

Jadi, ORANG SUCI/KUDUS SEKALI-KALI BUKAN ORANG-ORANG YANG TIDAK PERNAH BERBUAT DOSA, MELAINKAN ORANG-ORANG YANG SUDAH BERTOBAT DARI DOSA-DOSA MEREKA, YANG SUDAH MENERIMA KRISTUS SEBAGAI JURUSELAMAT, DAN YANG MENGALAMI KELAHIRAN BARU, MEMILIKI HATI YANG BARU, YANG HIDUP DI DALAM KRISTUS.

I Korintus  5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Titus  3:5
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

1 Petrus 1:14-16
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
tetapi HENDAKLAH KAMU MENJADI KUDUS di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.


Sekarang, renungkan:
Layakkah kita (YANG SEHARUSNYA MASUK KATEGORI KUDUS INI) menerima doa manusia yang lain baik pada waktu kita masih hidup maupun setelah kita mati???

Layakkah manusia lain berdoa kepada kita, yang sama manusianya, sujud di depan kita, mencium kaki kita, minta berkat dari kita, minta perlindungan dari kita, minta pertolongan dari kita  TERUTAMA SETELAH KITA MATI?

Kalau pada waktu kita masih hidup, ya sah-sah saja manusia lain minta tolong pada kita, bahkan minta perlindungan dari kita (kalau kita Satpam atau tentara atau orang yang bisa memberikan perlindungan), tetapi itu pun tidak perlu sampai bersembah-sujud. Namun, setelah kita mati, lalu kita dijadikan objek adorasi manusia yang lain, apa itu layak?

YANG BERHAK MENERIMA ADORASI, SUJUD, DAN DOA MANUSIA HANYALAH TUHAN, ALLAH YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI DAN SEMUA ISINYA.
Karena SEMUA MANUSIA PERNAH BERBUAT DOSA, DAN KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH, jadi tidak ada manusia yang layak disembah sesama manusia, dipuja, atau menerima segala permohonan yang hanya boleh ditujukan kepada Allah.

Setan pintar menipu kita. Iblis memang penipu. Dia tidak menyuruh kita menyembah batu seperti di zaman animisme, atau menyembah berhala seperti di zaman pagan dulu. Penipuan seperti itu sudah tidak laku sekarang.
Jadi Setan menipu dengan cara yang lebih halus. Manusia disodori orang-orang kudus! Orang-orang yang terkenal baik di masa hidupnya, orang-orang yang adalah rasul atau murid-murid Yesus, orang-orang yang pernah melakukan mujizat, orang-orang yang dianggap manusia kelas satu, yang mati sebagai martir, yang berbuat banyak kebaikan. Mereka ini layak dipuja, layak menerima doa manusia, mereka ini bisa membantu, mereka bisa menyampaikan permohonan kita kepada Allah, kalau berdoa kepada mereka, permohonannya nanti lebih mudah dikabulkan Tuhan, karena mereka menjadi perantara manusia dengan Tuhan! Itu kata Setan. Padahal semua ini tidaklah benar.

Apa kata Tuhan?

1 Tim. 2:5
Karena Allah itu esa dan esa pula DIA YANG MENJADI PENGANTARA ANTARA ALLAH DAN MANUSIA, YAITU MANUSIA KRISTUS YESUS

Hanya Kristus Yesus-lah perantara Allah dan manusia, TIDAK ADA ORANG LAIN YANG PANTAS MENJADI PERANTARA ALLAH DAN MANUSIA.

Seorang perantara harus bisa mewakili kedua belah pihak. TIDAK ADA MANUSIA (BAIK MATI MAUPUN HIDUP) YANG BISA MEWAKILI ALLAH.
HANYA YANG ILAHI YANG BISA MEWAKILI ALLAH. DAN ITU ADALAH KRISTUS YESUS, ANAK MANUSIA DAN ANAK ALLAH.

Yoh. 14:13-14
“dan apa juga yang kamu minta DALAM NAMA-KU, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku DALAM NAMA-KU, Aku akan melakukannya."

Inilah janji Yesus: “DALAM NAMA-KU” . Yesus tidak pernah mengajarkan supaya manusia berdoa lewat Paulus, atau lewat Petrus, atau lewat Yohanes, atau lewat seorang manusia yang lain.

Jadi janganlah kita tertipu bujukan Setan. Tuhan sudah berkata (bahkan menulis dengan jariNya sendiri pada dua loh batu):

Setelah Tuhan menyatakan Dia-lah yang telah menyelamatkan kita dari segala jenis perbudakan, maka Tuhan berkata “JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPAN-KU.” [Kel 20:3]

“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai APA PUN yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.  JANGAN SUJUD MENYEMBAH KEPADANYA ATAU BERIBADAH KEPADANYA, SEBAB AKU, TUHAN, ALLAHMU, ADALAH ALLAH YANG CEMBURU, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,  tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. [Kel 20:4-6]

 “orang-orang kudus” juga termasuk dalam “apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” Jadi perintahNya sama:  “JANGAN SUJUD MENYEMBAH KEPADANYA ATAU BERIBADAH KEPADANYA, SEBAB AKU, TUHAN, ALLAHMU, ADALAH ALLAH YANG CEMBURU.”

Semoga pembahasan ini bermanfaat supaya kelak janganlah kita menyesal telah mengabaikan perintah Tuhan yang ini, sehingga kita tidak bisa masuk Kerajaan Allah.

Tuhan memberkati.
 Re post from s mara gd blogger.

No comments:

Post a Comment